2

0 0 0
                                    

“Raraaa tau gaaa hari iniii kepala sekolah kita baruuu katanya sihh perempuan”

Yappp itu salah satu sahabat ku, Siska. Sudah ku katakan bukan? Aku memiliki beberapa teman dekat. Seperti biasa aku merespon perkataan sahabat ku seadanya, aku berfikir diganti ataupun tidak kepala sekolah ku, keadaan sekolah akan tetap sama, mereka akan tetap memusuhi ku, sahabat ku pun tidak akan bertambah. Setelah upacara selesai, kepala sekolah baru kami memperkenalkan diri.

Entah ada perihal apa tiba tiba ketua yayasan mengganti kepala sekolah kami, yaa begitu lah sekolah ku terlalu cepat mengambil keputusan tanpa menyelesaikan masalah yang ada, sehingga tidak ada satupun wartawan sekolah yang bisa mengganggu ketentraman sekolahku.

Dan akhirnya jam pertama pun dimulai..

Oh iya aku hampir lupa, aku sekelas dengan beberapa sahabat ku, Afril,Sri,Dinda tapi aku tidak sebangku dengan mereka bertiga, Afril duduk sama Sri dan Dinda duduk dengan teman satu ekskul nya, dan aku lebih memilih duduk dengan anak yang pendiam dikelas, dengan begitu aku tidak akan merasa terganggu  karna bicara aja dia bisa dihitung pakai jari.

Bunda ku seorang dokter kecantikan, dan bunda punya klinik kecantikan sendiri, sedangkan ayah memiliki perusahaan dijakarta, karna itu orangtua ku menyekolahkan ku di tempat seperti ini, hanya agar tidak dipandang sebelah mata dengan teman teman mereka yang mungkin akan mengejek mereka jika tau aku sekolah di tempat biasa. Bunda dan Ayah terlalu memikirkan omongan orang lain, berbeda dengan ku yang tidak perduli dengan sekitar ku.

Pelajaran sangat membosan kan, aku benci dengan pelajaran IPS selain pelajaran nya, aku juga membenci yang mengajarnya, terlalu naif dan sombong aku tidak suka.

“Raraaaa kantinn yukkk!!! Gue bosen nihh mau jajannn”,ajak Afril yang sudah menjadi kebiasaan jajan pada saat pergantian jam pelajaran.

“Engga ah gue dikelas aja, lagi ga pengen jajan”, balas ku cuek. Afril merutuki ku pelan tapi terdengar jelas oleh ku. Aku menatap nya tajam, dan dia membalas dengan jari telunjuk dan jari tengah nya yang diacungkan ke atas mengarah ku dan memberikan senyum terpaksa nya tanda permintaan damai.

Aku segera mencari earphone ku yang selalu ada di dalam tas ku, tapi untuk hari ini seperti nya aku meninggalkan nya di meja belajarku tadi malam. Para sahabatku pasti sedang berkumpul di kantin.

Akhirnya aku melipat kedua tangan ku dimeja dan meletakan kepalaku diatas nya, hingga akhirnya aku tertidur pulas, yaa aku mudah sekali tidur dimana pun aku berada.

“Raraaaaaaa Bangunnnnn!!!! Kita dipulangin cepett, lo mau nginep disekolahann?? Gue si ogahhh”, Teriak Yohana sambil mengguncangkan badan ku sangat keras.

Sudah ku katakan aku tidak akan pernah merasa terganggu meskipun aku berada di keramaian,

“Bangun raraaa kita pulang cepett tauuu”, Yohana bicara lagi sambil membantu ku merapikan buku buku ku dan dimasukan kedalam tas.

“Apaansih Yohh, orang lagi tidur juga digangguin kebiasaan banget deh”, aku mendengus kasar.

“Ihhhh raraaaa kita pulang cepeeett yang lain udah nunggu dikantin katanya gamau bangunin macan tidur hahahaha”,jawab Yohana renyah. Aku langsung mengangkat tangan kiri ku untuk melihat jam, yaa sekarang baru jam 10, seharusnya kita baru istirahat tapi sekarang kita diperbolehkan pulang. Aku pun langsung bangun dari kursi ku dan mengambil alih tas ku yang sedang di rapihkan oleh Yohana.

“Raraaa siniiiiii”,Panggil siska yang sedang ntah menunggu apa yang dia pesan untuk dia makan. Aku menghampirinya dan duduk disebelah nya.

“Yang lain pada kemana?”, tanya ku datar.

“Makanya jangan tidur aja kerjaan nya”, Siska menjawab ku dengan tatapan malas. Aku pun diam tidak menjawab apa yang siska katakan.

“Ayo raa!!”, ajakan siska yang membuyarkan lamunanku.

“Hah? Ayo kemana? Emang kita mau kemana?”, balas ku dengan tatapan yang sama ‘dingin’.

“Ihhh raraaa kita mau jalan jalan ke Mall sekalian nonton nah yang lain lagi pada ambil motor nya, lo siihhh dari tadi tidur terus jadi gatau kan ada apa, kalo orang kaya lo ikut perang jaman dulu yang ada negara kita ga merdeka merdeka kalii”, jawab siska kesal.

Aku diam tidak menghirau kan omongan nya, memang nya nenek moyang ku tidak ada yang mengikuti perang apaa?? Sifat ku kan turunan nenek moyangku dasar siska sok tahu!!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 05, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Hey! Ini Aku.Where stories live. Discover now