Disebuah ruangan gelap nan lembab,berdiri seorang lelaki misterius sambil menyesap rokok di kedua belahan bibirnya.
Bunyi kecipak genangan air akibat hentakan kaki beberapa orang membuatnya berdecih pelan.
"Sudah siap,bos!"
Di sesapnya kuat-kuat rokok mint di kedua jarinya,dan membuangnya kasar ke tanah. Menginjak-injaknya agar segera padam.
"Hm. Bagus. Apa dia sudah bergerak?"
"Sudah,bos. Bahkan dia telah masuk dalam perangkap."
"Bagus. Kerja kalian bagus. Ingatkan aku untuk memberi kalian bonus."
"Siap,bos!"
"Sekarang pergilah. Aku akan menyusul."
"Baik!"
Beberapa detik kemudian,anak buahnya berlalu pergi meninggalkan dirinya.
Berjalan perlahan menuju sofa usang berwarna merah maroon,dan mendudukkan dirinya layaknya seorang raja.
"Tak sabar aku melihat dirimu lagi,Yoongichi."
.
.
.
.
.
.
.
.Suara bising berbagai motor,berlomba-lomba membuktikan motor siapa yang paling hebat. Saling menyalip satu sama lain. Bak zombie kelaparan. Brutal dan ganas.
Yoongi memandang kosong jalanan yang sedang gaduh saling berlomba-lomba. Pikiran Yoongi berkecamuk. Antara Seokjin dan musuhnya. Seandainya musuh sialannya itu tidak mengganggu dirinya dan Seokjin,Yoongi pasti sedang bermesraan dengan Seokjin saat ini. Memikirkan Seokjin kembali,membuat dirinya merinding.
"Yoongi "
Yoongi menoleh kearah sumber suara.
"Apa?"
"Pasukan-nya sudah bergerak."
"Benarkah? Baguslah. Tak sabar aku menendang penis kecilnya itu."
Bertepatan dengan itu,suara gaduh sebuah mobil mengalihkan semua perhatian orang-orang yang ada di sana saat itu. Turunnya seorang lelaki mengenakan jaket hitam kulit,beserta sepatu boot berwarna hitam berhasil membuat semua orang terpaku. Kecuali Yoongi tentunya.
"Wow wow liat siapa yang ada di sini. Yoongi si pemimpin horcux. Melihat mu lagi setelah sekian lama membuat ku rindu akan kebersamaan kita."
Yoongi memicingkan matanya tanda tak suka.
"Tutup mulut busukmu,Namjoon."
Namjoon,pria yang disebut Yoongi,tersenyum remeh. "Seperti biasa. Tetap kasar seperti dulu."
Yoongi mendecih. "Apa maumu?"
Namjoon tersenyum senang. "Langsung seperti biasa. Tidak ada yang berubah darimu."
Yoongi mencengkram jaket kulit yang di pakai oleh Namjoon,sambil memandang tajam pria dihadapannya. "Aku benci basa-basi mu."
Namjoon menyeringai puas. "Oke,langsung ke intinya. Aku mendengar kau melakukan taruhan dengan pemimpin Black Jacker kemarin. Mengapa kita tidak melakukan taruhan bersama?"
Yoongi memiliki firasat buruk. "Apa maksud mu?"
Namjoon melebarkan senyum liciknya. "Bagaimana jika bahan taruhannya adalah si manis Seokjin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET SWEAT
Fanfiction[COMPLETED] Pertemuan dua pemimpin gangster terbesar di seluruh kota Busan. Membuat taruhan konyol. Siapa yang kalah balap liar kali ini,akan di gagahi oleh si pemenang. Seokjin pemimpin geng 'Black Jacker', tidak akan kalah dari Yoongi si pemimpin...