Prelude

13 1 0
                                    

Ini sudah terlalu malam, Ge...

Aku berkata dalam hati. Ah sudahlah. Derap langkahku tersamar desir angin yang kencang. Ranting-ranting pohon meranggas di samping kanan dan kiri jalan terlihat melambai mengiringi perjalanan ku sepanjang Lindargata. Geronimo. Satu nama yang terus menerus menyelami alam bawah sadarku. Memikirkan nya sanggup membuat jantungku dua kali berdebar lebih kencang. Aku merapatkan coat sambil menyilangkan tangan di depan dada. Jalanan sedikit licin sisa salju tadi sore. Aku berbelok di sudut jalan. Kulihat seorang lelaki duduk di bangku taman yang kosong. Wajahnya memerah karena kedinginan. Aa tersenyum menyambut ku.

"langur tími sé ekki, Gemma" ia menyapa ku dengan suara yang nyaris membuat seluruh otot dalam tubuhku terkulai lemas.

SolarisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang