✅ about love ; bp × nw

Cinta dan Galih

Kulepaskan cinta ini, ku rela berkorban...
Namun kau harus bahagia

( Kau Harus Bahagia - Sammy Simorangkir)

———

"Nta? Kamu kok nggak makan? Makanannya nggak enak?" Suara Rangga yang membangunkan gue dari apapun yang gue lamunkan saat ini.

"Eh? Nggak kok Rang. Enak banget kok makanannya."

"Oh kirain kamu nggak suka." Rangga tersenyum manis, duh ganteng banget sih nih orang. Gue hanya berkata itu dalam hati, gengsi dong kalau ngomong langsung ke orangnya.

Kalau kalian kepo, Rangga ini bukan pacar gue.
Baru jadi gebetan aja.
Lumayan buat nemenin jalan-jalan dan nemenin makan.

Karena sekarang yang biasanya nemenin gue jalan udah sibuk sama pacar barunya.
Oh kalian belum tahu juga ya?
Iya, Galih pacaran sama Ratna.
Jadi sebenarnya Rangga ini menjadi pelarian dan distraksi gue untuk jauh-jauh dari Galih yang sebenarnya sekarang juga nggak nyari-nyariin gue banget karena udah ada Ratna.

"Eh iya Rang, kamu tumben deh ajak aku ke restoran fine dining kayak gini. Nggak biasanya."

"Emm soal itu Nta, jadi sebenernya..." o ow, gue familiar dengan situasi kayak gini. Jangan bilang Rangga bakal nembak gue....

"Sebenernya aku ngajak kamu kesini karena aku ngomong Nta. Kalau aku beneran suka sama kamu, kamu mau jadi pacar aku?" mam to the pus, mampus. Bener ternyata perkiraan gue...

Shit.

"Hmm, aku juga suka sama kamu Rangga, tapi aku belum bisa jadi pacar kamu. Ini terlalu cepat Rang. Aku masih butuh waktu, kita kayak gini dulu aja nggak apa-apa kan?"

Rangga menggenggam jemari gue dan memperlihatkan senyum manis yang bisa bikin anak-anak perawan jadi mendadak hamil, hehe sorry nih tapi senyumnya cuma buat gue doang.

"Nggak apa-apa kok Nta, aku paham. Aku bakal nunggu kamu ya."

"Makasih ya Rangga." Gue membalas senyuman itu dengan senyum terima kasih yang tulus.

"Yaudah habisin makanannya, habis ini kita pesan wine."

Duh Rangga, kamu tuh baik... Baik banget.
Tapi aku nggak bisa. Bukan belum bisa.
Karena hati aku udah aku kasih ke orang lain Rang, dan orang itu bukan kamu.

—

"Nta? Cinta?"

"Hah? Iya kenapa?"

"Lo mikirin apaan sih?"

"Nggak, gapapa kok Sit."

"Jangan bohong sama gue, lo kenapa?"

"Hmm, sebenernya tadi Galih bilang ke gue Sit... Kalau dia tiba-tiba kepikiran mau ngelamar Ratna."

"Hah? Cepet amat, ngebet kawin si tukang pukul?!"

"Iri kali ngeliat lo sama Rama."

"Yeeee, gue nanya serius malah dijawab bercanda. Nta? Cinta! Tuh kan elo ngelamun. Kenapa sih Nta? Galih ya?"