"Eh lo orang tau gak, katanya di kelas kita ada anak baru" celetuk Revi membuat Winda dan Syadza menoleh.
"eh? iyatah? gosip aja lo mah" ceplos Syadza lalu kembali menscrool beranda instagramnya
"heh, gua serius ini gua kata kak Fadil" ujar Revi dengan suara yang sedikit di pelankan
"gua perhatiin semenjak lo di deketin kak Fadil lo jadi tau gosip-gosip di sekolah yaa" celetuk Winda membuat Revi menahan senyumnya
"iya ya, pake nahan senyum juga tuh jangan-jangan suka lagi" seru Syadza
Revi memukul pelan punggung tangan Syadza "enggak kok, apaansih" gumamnya pelan, lalu menyunggingkan senyum yang tak dapat ia tahan lagi.
"asekkk... Revi malu-malu gitu!" seru Syadza
***
Soraya meremas keras ujung roknya sendiri, tiba-tiba saja rasa khawatir dan nervous bercampur aduk menggeluti dirinya.
Sebagai anak baru, tentu wajar kalau Soraya merasa khawatir serta nervous. Tetapi Soraya benar-benar tidak bisa menyesuaikan dirinya saat ini. Dia terus menerus meremas keras ujung roknya sambil menghembuskan nafasnya yang bisa di bilang seperti angin topan karena berhembus sangat kencang dan sedikit membuat suara bising.
"Soraya" suara lembut seseorang menyadarkannya dari lamunan.
"iya?" tanya Soraya lalu melepas tangannya yang dari tadi meremas ujung roknya.
"kelas kamu di XI Ipa-5. siap bertemu teman-teman baru?" tanya perempuan itu lembut.
Soraya mengangguk pelan "iya" ucapnya mantap, seakan-akan dia sangat yakin dengan ucapannya.
Perempuan itu tersenyum manis lalu mengajak Soraya keluar dari ruang guru bersuhu dingin tersebut.
"ini kelas kamu, masuk saja, akan ada guru yang mengenalkanmu pada kelas ini" ujar perempuan itu.
Soraya tersenyum semanis mungkin, dengan anggukan mantapnya ia seakan sangat siap.
Perempuan itu membalas senyum manis Soraya, lalu berbalik meninggalkan Soraya yang diam terpaku di depan pintu kelas XI Ipa-5.
Tangan Soraya meraih gagang pintu, tapi di tutunkannya lagi karena rasa nervous yang kembali menguasai dirinya. Ia hanya memandangi pintu besar di depannya dengan mulut diam seribu bahasa.
"lo gak tau cara buka pintu?"
Soraya menoleh, seorang cowok dengan jaket kulit bewarna merah muncul di belakangnya. Boal mata coklat cerah cowok itu membuat Soray terpesona.
Dengan malu-malu Soraya menggeleng "bukan gak tau, tapi masih nervous aja buat ketemu temen-temen baru"
"mau tau cara biar gak nervous?" tanya cowok itu.
Soraya mengangkat sebelah alisnya, berharap cowok itu mau memberitahunya "gimana?"
"jangan masuk kelas, pulang aja" jawab cowok itu enteng, lalu berlalu pergi meninggalkan Soraya sendirian di koridor kelas XI.
Soraya mendengus kesal Dasar cogan php!, tiba-tiba saja Soraya merasakan sesuatu yang berbeda dari dirinya, dia tidak lagi merasakan nervous seta khawatir. Apa karena dia mengobrol dengan cowok itu?
![](https://img.wattpad.com/cover/154248085-288-k860109.jpg)
YOU ARE READING
You, always in my heart
Teen Fiction"jadi lo yang dateng terlambat?" "i...iyaa" "gua kasih tau ya ke lo, peraturan sekolah itu di taati bukan di langgar kalo lo gak mau naatin berarti kita setim!" "HAH?!"