Angin malam bertiup melalui jendela kamar itu, membawa masuk hawa dingin yang menusuk di kulit. Sang gadis bersurai gelap itu terisak pelan, manik merahnya menunjukkan tatapan yang kosong. Dan lagi-lagi benda tajam yang dipegangnya itu meninggalkan bekas pada pergelangan tangannya.
☆☆☆☆
Hari ini kembali hujan. Terasa bagaikan langit ikut merasakan hal yang dirasakan gadis itu. Segala pemikiran tentang keinginan untuk melenyapkan eksistensinya bercampur di kepalanya dan membuatnya larut dalam pikirannya."Oi. Denger nggak?''
Suara dari pemuda bersurai raven itu menyadarkannya dari lamunannya.
"Eh? Maaf kau bilang apa tadi Soraru-san?''
"Aku nginap dulu ya hari ini, udah larut. Lagian kamu dari tadi mikirin apaan sih?''
"A-ah bukan apa-apa kok! Tapi rumahmu kan dekat, ngapain nginap?''
"Hmm malas aja pulang~''
"Yaudah tapi jangan ke kamarku dulu ya''
"Kenapa?''
"Masih berantakan''
"Biasanya kan juga berantakan''
"Bersih kok!! Pokoknya jangan masuk!!''
Gadis itu, Eru. Dan pacarnya Soraru adalah sahabat masa kecil. Karena sering menghabiskan waktu bersama mereka berdua sudah saling mengenal dengan baik, bahkan melebihi keluarga mereka sendiri. Soraru tahu benar seperti apa sahabat sekaligus pacarnya ini, begitu juga sebaliknya. Karena itulah dia bisa melihat dengan jelas, bahwa pacarnya ini menyembunyikan sesuatu darinya karena sikapnya belakangan ini yang tampak mencurigakan, dia jadi sering melamun dan lebih pendiam, kalau disuruh makan jadi susah, selalu pakai jaket walaupun di dalam rumah dan jadi lebih suka menyendiri. Dan kalau ditanya jawabannya pasti--
"Aku baik-baik saja''
"Beneran?''
"Iya, jangan khawatir''
Soraru terus memperhatikan gerak-gerik Eru. Entah kenapa fakta bahwa Eru menyembunyikan sesuatu darinya membuatnya agak kesal, tapi di sisi lain dia juga khawatir. Kira-kira hal apa yang bisa sampai membuat orang yang paling ia sayangi menjadi seperti ini.
"Kamu nggak bohong kan?''
"Nggak kok''
"Kalo ada sesuatu bilang saja''
"Nggak ada apa-apa kok''
"Bohong''
"Nggak''
"Terus kenapa nggak boleh lihat kamarmu?''
"Kan dibilang masih berantakan''
"Kalo kamar berantakan aku sudah biasa, bisa bantu bersihin juga''
"Nggak perlu, pokoknya jangan masuk dulu''
"Kamu beneran nggak bohong?''
"Iya''
"Buktikan''
Seketika intonasi suaranya berubah menjadi dingin. Mungkin Soraru sudah muak untuk berpura-pura tidak tahu selama ini. Bagaimana tidak? Setelah menghabiskan waktu bersama setelah bertahun-tahun sampai timbul perasaan untuk menjadi lebih dari sekedar sahabat tapi Eru masih belum bisa mempercayai dirinya sepenuhnya, tentu saja hal itu membuatnya kecewa.
"Kalau kau memang tidak berbohong maka buktikan sekarang.''
Mendengar intonasi suaranya yang berubah membuat Eru sadar kalau Soraru sedang serius. Tampaknya dia benar-benar tidak bisa membohongi pacarnya yang satu ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Light of My Darkness
Fanfiction''Matahari tidak harus selalu melakukan semuanya sendiri.'' ''Bulan tidak dapat bersinar tanpa matahari.'' ''Meski menjadi tidak nampak namun bintang-bintang tetap setia berada di langit menemani matahari.'' ''Dan bintang tetap setia menemani bulan...