ksj ; Cooking

12 6 0
                                    

Gadis itu menggeliat di dalam tidurnya, saat merasa ada elusan rambut dan kecup kecupan kecil di wajahnya.

Gadis itu mulai membuka matanya, mencoba untuk melihat sekitarnya. Saat nyawanya sudah terkumpul, Ia terkejut karna, Seokjin, suaminya ada di sebelahnya.

"Pagi Bunda," sapa Seokjin sambil mengelus-elus rambut gadis yang bernama Hana itu lembut.

Hana tersenyum, "Pagi ayah." balasnya.

Satu kecupan diberikan oleh Seokjin, sebagai morning kiss.

"Bangun yuk? Hari ini libur, aku pengen di rumah aja manja-manjaan sama kamu." ujar Jin sambil menduselkan kepalanya di perut rata Hana.

Hana hanya tertawa, "Nyuruh aku bangun, tapi kamu manja gini. Gimana sih?" ucap Hana bingung.

Jin merengut melihat Hana, lalu ia menenggelamkan lagi kepalanya di perut Hana. Manja sekali sih.

"Hey, sudah. Geli loh aku!" tegur Hana. Jin menatap Hana seakan tidak terjadi apa-apa, lalu menyengir.

"Aku sayang kamu banget loh, Bun." ucap Jin tiba-tiba. Yang di balas dengusan dari Hana.

"Kamu udah bilang itu buat ke 49000 kalinya," dengus Hana, "Sekarang udah jadi 49001, loh. Sampe bosen aku." lanjutnya.

Jin tertawa, "Kamu ngitungin? Lagian kalau aku gak ngucapin, kamu nanti sedih. Nangis-nangis, terus ngadu ke Mama, terus aku di hukum kayak gini," Jin memeragakan hukuman ala anak sekolah, tangan yang menjewer telinganya.

"Loh, kok gak bediri?" tanya Hana.

"Gak mau berdiri ah, males. Nanti pegel, tulangku remuk." jawab Jin yang masih menjewer telinganya.

Hana tertawa geli, "Aku hukum kamu sekarang, berdiri terus jinjit!" canda Hana. Jin mengerucutkan bibirnya,

"Jangan dong, nanti tulangku beneran remuk." ucapnya sambil cemberut.

Di pagi hari, Hana sudah tertawa tak terhitung karena Jin.

"Udah bun, ayo kita masak!" ajak Jin.

Hana mengangkat alisnya bingung, "Kamu bisa emang? Nanti kayak Namjoon, kompor nyala aja teriak kayak orang ketemu malaikat pencabut nyawa." ejek Hana.

"Wah, ini namanya menistakan, aku gak kayak Namjoon, loh, Bun. Enak aja!" jawab Jin tak terima.

Hana mengangguk, "Ayo, tapi gendong sampai dapur ya? Baru aku bantu masak." ucap Hana manja.

Jin hanya mengangguk, dan segera menggendong Hana dengan gaya bridal style.

"Loh, kok gini gendongannya? Aku mau gendong punggung aja!" ucap Hana sambil meronta-ronta di gendongan Jin.

"Diam atau aku perkosa kamu disini." ujar Jin cepat. Ia takut Hana jatuh karna keolengan yang ia ciptakan karena Hana.

Sesampainya di dapur, Jin menurunkan tubuh Hana dari gendongannya. Lalu mengecup pipi Hana sebelum berjalan ke arah kompor. Sedangkan Hana menyiapkan bumbu masak.

"Ayah, kita mau masak apa?" tanya Hana sambil mengambil garam di dekat Jin.

Jin menatap Hana, "Kalau soup udah sering, aku bosan. Gimana kalau kita bikin nasi goreng kimchi aja?" tawar Jin.

Hana hanya mengangguk, "Okay!"

°•°•°•°•°•°

Setelah selesai memasak, Hana membawa makanannya ke meja makan. Disusul oleh Jin.

"Wah, wanginya enak banget, Bun!" pekik Jin. Hana mengangguk senang.

Jin mulai mencicipi masakannya sendiri, lalu tersenyum lebar menatap istrinya.

"Enak loh, Bun! Cobain deh." seru Jin.

Hana menatap Jin ragu, lalu mulai mencicipi masakan hasil suaminya. Dan hasilnya, not bad. Suaminya ahli dalam memasak nasi goreng.

Hana menunjukkan kedua ibu jarinya ke arah Jin, bermaksud untuk memberikannya pujian. Disertai dengan senyuman favorit Jin.

Itu membuat hati Jin menghangat.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BTS IMAGINE •ONESHOT•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang