By ulil.olala
Warning: Cerita ini bukan buatan saya, tetapi buatan teman saya. Saya hanya repost cerita ini dan sudah diberi ijin oleh teman saya :).
Happy Reading~~
-------------------------------------------
Nagisa sesekali menyesap teh hangat yang berada di cangkir berwarna putih gading.
Berhadapan dengan Nagisa, Karma duduk dengan tenang sembari meminum susu stroberi dengan senyuman tertahan di bibirnya. Pandang emas miliknya sesekali menatap Nagisa yang sibuk berkutat dengan kertas-kertas ulangan milik murid didiknya.
Tujuh tahun sudah mereka tidak bertemu. Tapi mereka selalu merasa tidak ada yang berubah. Tidak Nagisa, tidak juga dengan Karma.
.
Special
By: Ulilil Olala
Ansatsu Kyoushitsu (c) Yusei Matsui
Akabane Karma x Nagisa Shiota
.
.
.
"Um...Karma..." Nagisa menatap Karma dengan canggung.
"Iya, ada apa Nagisa?" Karma balik menatap Nagisa.
Nagisa kemudian menyodorkan selembar kertas putih dengan coretan disana-sini. Karma hanya memandangnya heran.
"Bisa tolong kau bacakan yang ini?" Jemari Nagisa menunjuk sebaris kalimat tidak jelas yang ditulis seenaknya. "Aku tidak bisa membacanya, tulisannya berantakan sekali."
Karma kemudian tertawa. "Astaga Nagisa, yang guru disini kan kau."
Nagisa hanya tertawa canggung, kepalanya tertunduk malu.
"Tulisannya tidak jelas sekali, aku sangat kesulitan memahaminya..."
Karma tertawa lagi. Tangannya menarik lembut kertas yang diberikan oleh Nagisa. Kernyitan kemudian muncul di dahinya tak lama kemudian. Karma menegakkan kepalanya, pandangnya tertuju pada sosok pria yang berada di hadapannya. "Kau benar Nagisa, tulisan ini memang sulit dibaca."
Nagisa kemudian tertawa. "Benar kan, bahkan Karma yang jenius saja tidak bisa membaca tulisan ini. Kalau begitu kulingkari saja, biar besok kutanyakan pada si pemilik tulisan ini."
Mendengar jawaban Nagisa, Karma tertawa kembali. Pada akhirnya tawa terderai dari merka berdua—tanpa menyadari bahwa tawa mereka memancing atensi beberapa pengunjung kafe lainnya.
"Yah...Nagisa, bagaimana dengan keadaan kelas yang kau ajar sekarang?" Pertanyaan tiba-tiba diajukan oleh si pemilik surai merah manyala.
Nagisa hanya memandangnya sebentar, tak ayal, dia menjawab, "tidak ada yang istimewa. Hanya beberapa murid terkadang meremehkan tinggi badanku. Tapi sekarang mereka lebih menaruh hormat padaku dibanding saat pertama kali aku mengajar mereka. Dan nilai-nilai mereka juga meningkat secara berkala." Sebuah senyum dilontarkan, "kalau Karma sendiri bagaimana?"
Karma kemudian menjawab "Hmmm...tinggal menunggu setahun sebelum aku dipilih saja."
Nagisa tersenyum kembali. "Wah...Selamat kalau begitu Karma!"
"Terima kasih, Nagisa." Karma membalas.
Nagisa kemudian meletakan balpoin yang dia pegang, kemudian menyesap kembali teh yang berada di hadapannya. Karma juga masih meminum susu stroberi miliknya. Pandangnya sekarang tertuju pada pemandangan di luar jendela.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPECIAL (Karma x Nagisa Oneshoot)
FanfictionSesaat kemudian, Karma bangkit dari kursinya. Kemudian, kepalanya dicondongkan ke arah Nagisa. Secara tiba-tiba, bibir lembut Karma sudah mendarat di pipi Nagisa. Rank: #17 out of 224 stories /Karma (27-11-18) #19 out of 22 stories/Nagisa (27-11-18)