puisi membumi

20 3 0
                                    

1. Lepaskan bersamamya

Menyimpan kenangan yang terlalu sempit untuk diruangkanya hanya untuk mengimajinasikan
Iti terlalu buruk untuk di ingat dalam hati/pikiran
Terkotori hati dengan sebuah titisan air mata yang isu

Lepaskan dirinya dengan sebuah peraturan hak insan
Melalui dari nikmatnya masa nolstalgia adalah kepedihan yang terlalu bosan untuk di pikirkannya
Lakukan kebahagiaan seperti merpati mencari teman

Dan lakukanlah seperti bulan mencari bintang yang selalu bersinar dan yang selalu menghadiri dia sewaktu bulannya sendiri/ dan selalu ikuti seperti kita mencari para wanita yang selalu peduli dan apa adanya.

Seperti kita punya semuanya tetapi sedikit. Dan orang lain punya semunya tetapi banyak. Dan kita kasih sepenuhnya walaupun itu sedikit tapi orang lain kasihnya setengahnya walaupun itu banyak.

2. Zona membumi

Deretan hijau dan biru semakin besar
Dari penglihatan itu mengenai dari atas
Insan yang selalu membumi tau dirinya hanya terbatas
Rangkulan sang kerabat bisa jadi ilmuan dari luar.

Zona tersebut menghampiri langit untuk meroket
Hanya dengan sebatas tau dan tidak lebih
Peringatannya adalah sebuah batu dalam air
Mengerti jika pikirannya hanya sama .

Bisa menjadi lebih menikmati dalam suatu pesan dalam
Respon dalam ini terjadi bila aku menjadi di atas
Bisakah kalian untuk belajar membumi
Dan bukan untuk melangit seperti awan yang bisa menumpahkan air untuk kita.

Dan hanya bisa menunggu dalam kedinginan tanpa ada rasa hangat dalam tubuh apalagi hati yang tengah tidak bersama dengan kekasihnya aku hanya pesan jangan terlalu berharap jika dia tidak mau.

3. Hari bumi

Alam semesta mewarnai kejiwaan manusia
Di dalam benaknya ada arti ternyawa
Berguguran ego dan otak di pikirannya
Selalu ada membumi dalam menuturkan sikapnya
Menghiasi tataran hijau dan biru di kasat mata.

Daun-daun menari sanggawan menikmati irama
Laut-laut berdebur menikmati sang ombak
Sebuah impian terluruskan mengenai realita
Terhembus angin barat melampauinya
Di isi yang di tengah sendiri mendiaminya.

Seorang wanita adalah seorang yang berjiwa
Dalam hati mereka tersimpan rasa cinta
Ego dan otak tidak melebihi batasan yang di atas
Kening putih nya mewarnai jiwa dia sangat indah
Belai rambut nya berlipat kebahagian tersimpan

Hati kecil berbicara lemah lembut seperti laluan lagu
Di telinganya bergema sebelah mata untuknya
Aku? Hanya ingin mewarnai hidup ku dengan jati diriku
Menghembus kekacauan dalam dirinya terlukai rindu
Rindu? Aku hanya bisa mengenai alam semesta.

Kehidupan baru bisakah menjadi ilusi kedepannya?
Terpecah belah tarian lagu menjiwai seseorang hati
Dalam benaknya tersimpan semesta. Aku wanita hanya ingin bermakna dalam hidup/berguna.

4. Rintikan hujan

Bersama langit yang tengah menggumpal
Tersisa tetesan air dalam awan
Berbatu-batu hitam laluan
Menghiasi fana di dalamnya

Tersimpan amarah di bawah sana
Mewarnainya dengan laluan biru
Setiap rintik-rintik hijau menyala
Melalui iritasi yang jauh dengan semesta

Pohon bercerita pada burung-burung
Bergegas daun-daun menikmati irama
Keringnya menjadi air di suasananya
Para hijau menenangkan pikiran

Warna pelangi menghindari hitam
Gunung-gunung meninggi atas
Terjatuh lah seorang yang membawah
Aku? Hanya bisa melihat.

5. Malam

Teriakan malam yang dingin seperti aroma terpasang
Setiap situasi yang menerjang dalam yang ramai
Tetap terjangkau dalam hati yang surau
Tetap menjadi solusi di kemudian hari

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

puisi membumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang