Miss

7 2 0
                                    

Tidak butuh waktu lama dijalan, hanya 15 menit Bunga sudah sampai di tempat tujuannya, bukan dirumahnya melainkan di sebuah Tempat Pemakaman Umum.

Bunga menyusuri jalan setapak demi setapak, sore itu TPU memang sedang sepi hanya ada seorang pengurus kuburan yang sedang berjaga.

NATHANIEL JONATHAN. Bunga akhirnya berhenti tepat di samping nama itu.

"Hai Nath, kita ketemu lagi akhirnya" Bunga menyunggingkan senyum nya sambil menatap batu Nissan tersebut. "Aku baru pulang ke sini kemarin karena aku kangen sama kamu, jadi aku kesini deh. Aku janji akan sering ngunjungin kamu" keluar cairan bening dari mata Bunga membasahi pipinya.

"Semenjak kepergian kamu aku sangat sedih, aku jadi sering ngelamun mikirin kamu, aku sering nangis kalau kepikiran kamu. Kamu udah janji kan ga ninggalin aku? Tapi kamu ingkar sekarang. Aku belum berani buat buka diri sama orang Nath, aku sekarang jadi cewek yang cuek ga ceria kaya dulu lagi. Aku belum bisa percaya sama siapa-siapa Nath. Walaupun kita udah beda alam, kamu tetap jadi kebanggaan dihidup aku. Bahkan kalau kamu mau nemuin aku, aku siap korbanin nyawa aku demi kamu" tak terasa air mata Bunga sudah mengalir deras, tapi dengan cepat Bunga menghapusnya.

"Aku sayang kamu Nath, tapi Tuhan lebih sayang kamu makanya kamu pergi duluan bersama dia. Aku pulang dulu ya Nath, aku akan kesini lagi secepat nya" Bunga pun tersenyum dan mengelus batu Nissan itu, lalu pergi meninggalkan pemakaman tersebut.

                         ***

10 menit Bunga sudah sampai didepan rumahnya yang bisa dibilang sangat megah. Tapi sayangnya didalam rumah tersebut hanya ditempati oleh 3 orang saja.

"Aku pulang" ucap Bunga begitu memasuki rumahnya.
"Iya Non, bibi lagi siapin makanan buat Non" ucap pembantunya. Setelah mendapat jawaban tersebut, Bunga segera masuk ke kamarnya yang terletak di lantai 2.

Bunga pun langsung merebahkan tubuhnya di kasur empuknya. Matanya menatap langit-langit kamarnya dan pikirannya kosong.

"Kakek kesini? Apa aku ajak tinggal dirumah ini aja ya?" Gumam Bunga sendiri.

Tak terasa Bunga mulai mengantuk dan tertidur.

                       ***
"Non ayo bangun Non, Bibi udah siapin makan malam buat Non" ucap pembantunya sambil membangun kan Bunga. "Iya Bi, makan bareng aku ya? Bibi kebawah duluan aja nanti aku nyusul" ucap Bunga sambil berusaha untuk bangun.

Bunga mulai turun kebawah, namun apa yang dia tunggu tidak ada disana.
"Bi, Kakek ga kesini?" Tanya Bunga. "Nggak Non, Kakek nggak jadi kesini soalnya lagi ada urusan" ucap Bibi sambil menyiapkan makanan. Bunga hanya ber 'oh' ria.

Hening, itu lah keadaan sekarang. Bunga dan para pembantu nya tidak ada yang berbicara. Hanya ada suara gentingan sendok saja.
"Bi aku duluan ke atas ya" Ucap Bunga yang hanya dibalas anggukan.

Bunga melanjutkan ke atas untuk berdiam diri di balkon kamarnya. Tatapan Bunga beralih ke langit menatap gelapnya malam ditambah bintang yang berkelap-kelip.

'Kalau kamu kangen aku, kamu tutup mata kamu terus bayangin kalo aku ada disamping kamu'

'aku nggak mungkin selalu ada disamping kamu, aku harap kamu bisa jaga diri ya tanpa aku'

'seandainya aku pergi duluan, kamu lihat bintang yang paling terang selalu berkelap-kelip kalau kamu kangen aku'.

'Aku sakit Bunga. Aku yakin pasti nggak ada di samping kamu selamanya, Aku juga yakin kalo aku bakal pergi duluan'

'Kamu harus tetep senyum ya, biarinin senyum manis kamu mengalir di udara. Kamu harus inget ya, kalau kematian nggak mengakhiri cinta kita'

Bunga masih memikirkan kata-kata itu sambil mencoba menahan air mata yang akan keluar, walaupun kesedihan masih melanda dihatinya. Sedetik kemudian tatapan Bunga beralih ke bawah, karena ada seorang cowok yang memanggilnya.

"Hai, kamu Bunga kan?" Seorang cowok bertanya. Bunga hanya melihat sekilas dan langsung turun ke bawah.

'lah kok dia pergi. Bodo ah yang penting gue udah tau rumahnya' gumam cowok itu.

Sampai didepan pagar, Bunga langsung meminta tolong kepada satpam penjaga rumahnya untuk membukakan pagar tersebut.
Setelah pagar terbuka, Bunga melihat cowok itu sedang jalan menjauh dari rumahnya.

"Hei" panggil Bunga. Namun cowok tersebut langsung berbalik dan lari menghampiri Bunga. "Hai Bunga, lo udah tau kan nama gue?" Ucap nya sambil menarik turunkan alisnya. "Tau dari mana rumah gue?" Tanya Bunga. "Tadi gasengaja gue lagi jalan-jalan malem, terus gue liat ada cewek lagi sendirian. Gamungkin kan kalo itu setan? Yaudah gue samperin ternyata itu Lo. Rumah gue juga deket-deket sini" Ucap Azra sambil tersenyum lebar. "Oh" hanya itu jawaban Bunga.
"Buset-buset Lo cantik tapi dingin banget" ucap Azra.

Setelah Azra mengucapkan itu, Bunga langsung masuk kedalam rumahnya tanpa mengucapkan sepatah kata apapun ke Azra.
"Good night Bunga" ucap Azra.
Tidak mendapatkan respon dari Bunga, tetapi Azra dapat melihat Bunga tersenyum walaupun hanya senyuman yang sangat tipis. 

                                                                                              ***

Pukul 05.50

Pagi itu Bunga sudah memakai seragam yang rapih. 

Women ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang