SIN

213 15 0
                                    

Nam Taehyun meletakkan kameranya di sebuah meja kecil yang sudah terlihat usang. Ia meletakkannya di meja itu agar mudah untuk merekam dirinya sendiri di sebuah apartemenya yang berpetak kecil dan sederhana.

Ya benar... Nam Taehyun seorang diri. Ia merekam dirinya sendiri untuk pembuatan music videonya dari sebuah lagu yang baru ia tulis berjudul 'hug me' kemudian ia unggah di akun SNS nya seperti youtube. Ia tak berharap apa-apa. Memangnya apa yang mau dilihat dari musisi murahan seperti dirinya? Toh ia menulis lagu hanya sebagai pelarian hidupnya.

Lagu baginya ada sebuah penyalur penderitaanya. Ini sama saja seperti kalian mencaci maki ketika muak dengan dunia kalian. Beginilah cara Nam taehyun mencaci maki tentang dunianya, tentang hidupnya. Belakangan ini, Beberapa orang mencari-cari tentang dirinya.

Ternyata lelaki berambut belah tengah yang biasanya dipanggil Nam oleh orang-orang Ini berhasil membuat mereka jatuh cinta melalu musiknya. Tak heran, pengunjung bar dimana ia bekerja semakin bertambah. Padahal bar itu hanyalah sebuah bar biasa. Tak ada yang menarik dari bar itu. Tapi orang-orang baru itu datang hanya untuk mendengarkan curahan hatinya yang ia curahkan melalui suara lembutnya.

Karena itu, ia mulai mengekspos musiknya ke SNS. Itu hanyalah sebuah bentuk penghargaan terhadap para pendengar setianya.
Setelah meletakan kameranya di meja usang tadi, matanya menelusuri ke dua buah gitar yang tergantung di sebuah tembok. Di salah satu gitar yang berwarna hitam, tertulis sebuah inisial yang menandakan nama pemiliknya.

Ia ingat seseorang. Seseorang yang mengaku bahwa ia kesepian tapi ia selalu tersenyum dan seolah-olah menunjukan "aku sangat bahagia."

×××

Di sebuah stasiun kereta bawah tanah yang terletak di Kota Paris, Taehyun duduk sebuah bangku panjang dan menyanyikan beberapa lagu berbahasa Perancis. Orang-orang di Kota Paris ini sepertinya terlalu sibuk untuk mendengarkan nyanyian seorang pria bertubuh kurus ini meski ia benyanyi lagu-lagu yang berasal dari negara mereka.

Hanya ada beberapa orang yang kagum dengan lantunan lagunya, itu juga mereka hanya sekedar lewat dan memberikan uang yang nominalnya tidak besar di hadapan Taehyun.

Terasa diabaikan, kemudian ia menyanyikan lagu ciptaanya dalam bahasa Korea. Ia tak peduli kalau orang-orang asing yang berlalu lalang di sekitarnya tidak mengerti apa yang ia nyanyikan. Ia hanya ingin menghibur dirinya sendiri.

Setelah jarinya selesai memetik senar gitar, tanganya merogoh sebuah batang rokok yang tersimpan di sakunya. Ia mengigit batang rokok tersebut hendak mencari sebuah korek. "woah! Hebat! Kenapa suaramu sangat enak didengar? Aku juga menyukai lagumu." Seru Seorang pria dengan disertai tepukan tanganya tepat di depanya.

Sudah lama ia tidak mendengar bahasa negara asalnya. Dan pria inilah yang barusan memuji Taehyun dengan menggunakan bahasa Korea.

Ia tersenyum dengan ceria menatap Taehyun. Ia berparas tinggi, memiliki bibir yang tebal serta pipi yang cukup chubby. Dengan yakin ia duduk di sampingnya.

"aku yakin kau sangat kesepian tuan." Ucap pria berbibir berisi tersebut.

"dari mana kau tahu?"

"Terlihat. Kau sama sepertiku. Bagaimana tidak? Kau dan aku hanyalah orang asia yang duduk di antara keramaian orang-orang asing ini. Aku merindukan kimchi. Hahaha."
Taehyun sedikit merasa iba. Pria di sampingnya ini bercerita dengan senyum dan tawa namun ia bisa merasakan betapa kesepianya dia. Ia menawarkan sebuah rokok satu-satunya yang ia punya.

"Nam Taehyun." Ucapnya mengenalkan diri.

"Namaku Kang Seungyoon. Ah maaf Taehyunssi.. Aku tidak merokok."

Amor FatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang