Anxiety

2 0 0
                                    

Tidak banyak orang yang tahu. Tidak banyak orang yang mendengar. Tidak banyak orang yang benar-benar paham dengan apa yang kamu hadapi sekarang.

Kamu boleh merasa "ini bukan tugasku" ketika orang lain bercerita perihal kegelisahan hatinya. Tapi tolong jangan harapkan hal yang lebih baik ketika kamu menghadapinya sendiri nanti. Kamu mungkin lebih lemah dari mereka.

Kegelisahan.

Apakah kata itu benar-benar ada? Apa kata-kata itu hanya dibuat karena mereka yang selalu berpikir negatif?

Teman, pendidikan, keuangan, dan lain sebagainya. Apakah mereka menjadi terdiam hanya karena memikirkan salah satu dari hal itu?

Tidak. Ini lebih kompleks.

Disini akan kuceritakan apa yang sebenarnya mereka hadapi. Tidak selamanya akurat yang bisa kujelaskan mengenai masalah batin ini. Mereka dengan kegelisahan, mereka yang berjalan tanpa arah, mereka yang hidup tanpa mengecap arti hidup yang hakiki, tidaklah bernapas dengan perkataan-perkataan logis yang menyakitkan.

Mereka hidup di dunia tanpa suara, tanpa kata, tanpa penjelasan. Sulit bagi mereka untuk sekedar mengintip berkas cahaya di balik semua kegelapan pikirannya.

Kegelisahan itu tidak diundang. Mereka datang dengan segudang pertanyaan yang bahkan mereka sendiri tidak mengerti. Mereka tidak punya pilihan untuk menghiraukannya. Ini bukanlah pertanyaan tentang materi ujian yang bisa dilupakan dalam waktu 5 menit. Pertanyaan ini terus mengejar, setiap hari, menuntut jawaban.

Mereka dengan kegelisahan bukannya tidak pernah mencoba untuk berpikir positif. Sesekali mereka menemukan titik cerah dalam hidupnya. Namun sayangnya, hal itu tidak bertahan lama. Hal-hal disekitarnya justru menyiramkan bensin pada sumbu-sumbu pertanyaan yang selama ini disembunyikannya. Pertanyaan-pertanyaan itu kembali berkobar. Terpantik emosinya yang bahkan tidak mengekspresikan kepuasan hati.

Ini tidak semudah berdoa, bersabar, dan lepaskan. Mereka bahkan tidak paham apa poin penting keluar dari kegelisahannya. Namun, dunia berjalan dengan cepat. Sangat cepat hingga kaki-kaki mereka dipaksa berlari mengikuti ritme yang menyiksa. Mereka dipaksa menemukan jawabannya dengan cepat. Bukan dengan waktu serta pikiran yang jernih.

Mereka tidak terlihat hidup terpuruk. Mereka jogging setiap pagi, tertawa bersama teman di sebuah perkumpulan, makan makanan yang mereka suka, sebutkanlah hal yang orang-orang normal —dengan pikiran sehat— lakukakan.

Pikirannya terus bergelut. Dia terus mencoba kabur. Tapi tidak ada celah baginya untuk sekedar bersembunyi dari serbuan pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan. Mereka tidur dengan kekhawatiran, mempimpikan kekhawatiran, dan bangun dengan kekhawatiran yang bahkan dua kali lipat lebih buruk dari sebelumnya.

Kadang, mereka yang tidak mengerti menganggap orang-orang dengan kegelisahan hanya malas mencari solusi.

Namun sesungguhnya, mereka sedang berperang dengan KETAKUTAN dan hal itulah yang tidak orang pahami.

Kawan, hidup ini memang tidak mudah. Kita punya masalah masing-masing. Tapi coba pahami orang-orang dengan kegelisahan secara emosional, bukan verbal. Mereka tidak akan bercerita tentang kegelisahannya karena pasti, pasti akan terdengar amat sangat biasa sehingga mereka yang mendengar keluh kesahnya bahkan tidak sungguh-sungguh melihat sudut gelapnya.

Mereka dituntut keluar dari masalah, mereka dituntut untuk berpola pikir positif, mereka dituntut, dituntut, dan dituntut.

Menurut kalian, bisakah mereka keluar dari siksaan batinnya di bawah tekanan?

Tidak banyak yang bisa kuceritakan. Bisa jadi definisi kegelisahan tiap individu itu berbeda. Tapi ingatlah. Kita hidup dalam poros dunia yang sama, dimana kamu akan merasakan posisi mereka suatu hari nanti.

Be wise. Kamu tidak hidup enak selamanya.

Abandoned ThoughtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang