Part 2
Sore ini Malik terburu-buru, ia mengerjakan semua pekerjaannya dengan cepat. Kesempatan yang sudah ia dapatkan tidak akan terjadi dua kali. Pukul 5 berlalu ia segera turun ke loby, ia berkejaran dengan waktu karena janji berjumpa bada isya dengan kyai haji hambali, ia adalah ayah dari Syahnaz perempuan yang hendak ia lamar. Ojek online yang ia pesan sudah menunggu dibawah, ia pun langsung berangkat.
" pak tolong cepat sedikit ya! " desaknya.
Syukurnya perjalanan sore tadi berjalan dengan lancar, ia sampai di pondok darul Qalam pukul 6.35. Pondok mini Darul qalam adalah sebuah mini pesantren diselatan jakarta, pondok ini memang pondok mini ia hanya menampung 50 santri laki-laki juga 50 santri perempuan, sebagian besar santri-santri disini adalah Anak anak kurang mampu, yang diramut oleh kyai haji hambali untuk dijadikan mubaligh/mubalighot. Suasana tempatnya begitu bersih dan asri, Malikpun mulai menikmati suasana ditempat ini tak lama Ia mengambil air wudhu dan sholat maghrib. Malik duduk bersila setelah sholat ia menganggungkan asma Allah dalam Doanya, ia memohon agar ikhtiar dia untuk mendapatkan jodoh yang sholiha terjabah.
Ia sangat tahu bahwa Allah pasti akan mengabulkan doa setiap umatnya, doanya tentang jodoh memang belum dikabulkan oleh Allah, Malik sudah hampir 5 kali melakukan taaruf dengan wanita, namun Allah belum merestuinya atau mungkin Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik. Karena pada Dalilnya Allah tidak pernah menolak doa hamba ya. Ia mengabulkan, atau ia mengganti dengan yg lebih baik, atau ia menunda hingga waktu yang tepat.
Seusai berdoa ia mengambil Gadget ditasnya, kemudian menyalakannya, seharian ini ia memang sengaja mematikan telpon genggam nya, ia ingin fokus dengan pekerjaannya karena ada janji dengan kyai Hambali malam ini.
"mas Malik dimana??!!! Sms dari sarah sebanyak 3 kali dengan pertanyaan yang sama. Laporan miss call pun ada 4 kali. "ada apa dengannya?" pikir ya tenang. Sambil menunggu adzan isya ia pun melenepon sarah, takut ada yang penting.
"Assalamualaikum.. Sarah, ada apa tadi menelepon? "
" mas Malik dimana?? Bisik ditelepon, suasana tempat ia berbicara seperti didalam sebuah kajian.
" saya malam ini sedang ada janji sarah!, ada apa? "
" Mas malam ini pertama kali saya mengikuti kajian di masjid Al-akbar, mas Malik kenapa ngga datang?? Padahal sarah sudah lihat jadwal di mading, mas Malik akan mengisi tentang materi ikhlas!! Sarah sudah semangat menunggu mas Malik, ternyata mas Malik ngga datang"terang sarah kecewa pada pria paruh baya ini.
" MasyaAllah saya lupa, sebentar ya sarah nanti kita lanjutkan lagi"
Malik lupa bahwa sebetulnya malam ini dia harus mengisi acara di masjid al akbar yang tak jauh dari rumahnya. Segera ia menghubungi Razak temannya yang saat ini sedang satu atap dengan sarah di masjid Al akbar.
" zak...afwan.. Ana lupa kalo hari ini ana sudah janji untuk mengisi acara!! Terangnya panik merasa bersalah."sudah tenang saja, dari awal ana sudah menukar jadwal antum dengan ustad Fikri, karena kesempatan malam ini ngga bakal datang dua kali"..
" MasyaAllah, ente memang sahabat ana paling pengertian, doakan ya zak semoga lancar.. "
" Amiin".
Malikpun menghela nafas panjang, "Alhamdulillah" serunya dalam hati.
Tak lama alarm panggilan sholat isya pun berbunyi di hpnya, ia lepaskan pandangan kekanan dan kekiri belum ada satupun santri pondok yang datang untuk mengumandangkan adzan, ragu awalnya karena masjid ini bukan wilayahnya, namun sebagai seorang muslim, rasanya terketuk untuk bangun.
Ia berjalan menuju mimbar, kemudian
"AllahuAkbar... AllahuAkbar..!!!!
"AllahuAkbar... AllahuAkbar... !!
"Ashaduala ila ha illallah..!!
YOU ARE READING
Sirah Cinta
RomanceMalik sangat kaget saat tau bahwa Sarah wanita yang ia kagumi selama ini juga mencintainya, namun apa daya ia sudah terlanjur melamar Syahnaz orang yang ia kenal juga cukup baik. demi syariat juga janji ia pun tidak bisa menerima ajakan Sarah untu...