1

716 90 20
                                    

WARNING FOR TYPO, NAMA YANG BELUM KEUBAH, ATAU BANYAK KATA YANG KE MISSED OUT ATAU MUNGKIN REMAKE YANG TIDAK MEMUASKAN.

Kutekankan sekali lagi, interlude karya Kak Windry Ramadhina.

Tapi, remake ini aku yang buat :)

Semoga kalian suka.

INTERLUDE

HAPPY READING

.

.


Went to a party. I danced all night. I drank sixteen beers. And I started a fight. But now I jaded. You're out of luck. I'm rolling down the stairs. Too drunk to fuck.

Sungguh, Jaehyun paling tidak suka jika ponselnya mengumamkan lagu itu.

Silja menyanyikan "Let Me Go" berarti ayahnya hang suka main perintah atau ibunya yang cerewet menelepon untuk memberi ceramah moral.

Camile menyanyikan "Making Plans for Nigel", berarti Johnny sedang mencari musisi amatir yang mau dibayar murah untuk meramaikan kafenya.

Daniella menyanyikan "Friday Night, Saturday Morning" berarti Jaehyun dan gitarnya sudah sangat terlambat untuk berlatih bersama grup musik mereka.

Lalu, "Too Drunk to Fuck"? Ponselnya menggumamkan "Too Drunk to Fuck" berarti "mereka" yang iseng dikencaninya beberapa waktu lalu tengah memohon agar tidak dicampakkan.

Dan, Jaehyun punya tiga alasan untuk tidak perduli.

Alasan pertama, sama dengan judul lagu itu, saat dia terlalu mabuk untuk berurusan dengan perempuan atau lelaki yang di kencaninya.

Alasan kedua, dia memang tidak berminat berurusan dengan perempuan terlalu lama, mungkin bukan hanya dengan perempuan, terhadap lelaki pun dia tak ingin berurusan juga.

Alasan ketiga, ini pukul tujuh pagi, demi Tuhan! Perempuan gila mana yang meneror pukul tujuh pagi?

Jaehyun mengerang diatas sofa panjang berlapis beledu ungu tempat dia berbaring. Dia menarik selimutnya hingga menutupi kepalanya, lalu berkata-setengah memohon setengah memerintah-dengan suara yang masih parau.

"Matikan ponsel itu. Nadanya membuat telingaku sakit."

"Matikan sendiri!"

Selimut Jaehyun tersibak tiba-tiba. Jaehyun berusaha mempertahankan kain flanel yang semula membungkus tubuhnya, tetapi rasa pengar yang sangat kuat menyebabkan dia kalah sigap dari lawan. Padahal, lawannya seorang lelaki submissive; lelaki cantik bertubuh ramping yang memberinya tempat menginap semalam dengan setengah hati.

Ten, lelaki itu, melempar sebuah ponsel kepada Jaehyun. Ponsel itu masih saja menggumamkan "Too Drunk to Fuck".

"Berhenti mengerjai mereka yang tolol, Jae. Kalau kau tidak mau telingamu sakit gara-gara lagu itu, jangan meniduri sembarang orang, lalu meninggalkannya begitu saja." Ten memaksa Jaehyun bangkit, lalu lelaki itu duduk disebelah pemuda yang masih setengah sadar di sofa untuk mengenakan bot cokelat pucat.

Melihat pakaian Ten- baju hitam berlengan pendek yang dipadukan dengan celana jeans ketat- dan wajah segar lelaki itu, Jaehyun tahu Ten siap pergi.

"Kau mau kemana?" Tanyanya.

Dia mematikan ponsel, tidak repot-repot menerima telepon dari- meminjam istilah Ten- si gadis tolol terlebih dahulu. Matanya sedikit dipicingkan saat menatap Ten.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 10, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Interlude | JaedoWhere stories live. Discover now