Darrel POV
Saat ini aku sedang berada di jalanan yang aku tidak ketahui. Aku berjalan di jalanan yang sepi yang sepertinya tidak ada kehidupan. Di kanan dan kiri jalan sangat banyak pohon tua yang besar. Langit berwarna hitam dan selalu memunculkan petir. Aku berjalan dengan bertelanjang kaki dan tak tahu arah tujuan. Kaki ini seolah bukan digerakkan olehku. Aku berjalan dengan pikiran yang kosong. Aku tak bisa menghentikan jalanku.
Kakiku seperti mati rasa. Aku tak bisa merasakan kakiku lagi karena menyusuri jalan panjang yang seperti tak ada ujungnya. Hingga sekian lama aku berjalan, aku mendengar suara mobil yang sepertinya dikendarai dengan kecepatan yang maksimal. Suara itu semakin lama semakin mendekat. Namun, aku tak dapat menoleh ke belakang untuk melihat mobil tersebut. Suara itu semakin mendekat dan aku hanya bisa berjalan hingga mobil itu pun melewatiku dan ...
BRAAKKKK!!
Aku melihat mobil itu menabrak pohon tua yang besar. Akupun tiba-tiba berhenti tepat di seberang mobil itu. Sekarang kap mobil itu mengeluarkan asap. Aku ingin menolong pengendara mobil itu. Namun, lagi-lagi kakiku sama sekali tak bisa ku gerakkan. Dengan terpaksa aku hanya bisa melihat mobil yang sekarang semakin banyak mengeluarkan asap.
Karena penasaran aku melihat isi dalam mobil itu yang kebetulan kacanya tidak tertutup. Apapun memicingkan mata agar dapat melihat dengan jelas. Kulihat ada dua orang sepertinya sepasang suami istri yang sudah tak bernyawa dan berlumuran darah. Dan aku juga melihat seorang gadis yang mukanya kabur dan tidak jelas juga berlumuran darah namun masih bernyawa. Gadis itu menangis dengan mengulang kata 'mommy' dan 'daddy'. Aku merasa kasihan dengannya. Aku pun melihat kembali orang tuanya dan ...
Tidak!! Ini tidak mungkin! Mengapa sepasang suami istri itu mirip dengan kakak dan kakak ipar?! Ini tidak mungkin! Tidak mungkin Kakak yang berada di mobil itu!
"TOLOOONGGG!! TOLONGGG!!!"
Aku berteriak meminta tolong dengan sangat keras. Namun hasilnya nihil. Tidak ada yang datang untuk menolong. Aku berusaha menggerakkan kaki untuk berjalan dan membantu mereka. Tetapi tetap saja kaki ini tak bisa digerakkan.
DUARRRR!!
Ketika aku berusaha menggerakkan kakiku, aku mendengar suara ledakan yang cukup keras. Ketika aku melihat ternyata mobil yang menabrak tadi telah meledak dan mengeluarkan api yang besar.
"TIIDAAAKKKKK!!!!!"
Author POV
"TIIDAAAKKKKK!!!!!"
Darrel terbangun dan berteriak. Keringat bercucuran dari wajah dan tubuhnya. Ia baru saja bermimpi. Rasanya mimpinya itu sangat nyata. Ia bermimpi Bahwa keluarga kakaknya kecelakaan dan meninggal. Darrel pun melihat jam yang sekarang menunjukkan pukul 02.21 pagi. Ia pun langsung mengambil air yang ada di dekat ranjangnya dan meneguknya hingga tak tersisa.
Setelah minum ia merasa sedikit lebih baik. Ia berusaha positive thinking. Ia berpikir itu hanyalah mimpi buruk biasa. Karena masih merasa ngantuk Ia pun berbaring di ranjangnya dan tak lama Darrel pun tertidur kembali.
***
Sekarang Darrel sedang berada di ruangan yang kosong berwarna putih. Tak ada satupun barang selain kursi putih yang ada di ruangan itu. Namun jika dilihat kursi itu tengah diduduki seorang pria. Karena penasaran Darrel pun melihat orang itu dan betapa senangnya ia melihat orang yang telah lama ia tak temui.
"Kak Damian?!"
Darrel senang sekarang ia bisa melihat kakaknya yang telah lama ia tak temui. Darrel pun memeluk kakaknya itu dan Damian membalas pelukannya.
"Akhirnya aku bisa menemui kakak, maaf kak aku baru bisa menemui kakak. Kakak tahu kan aku sangat sibuk bekerja. Tapi biarlah, yang penting aku sudah bisa bertemu kakak sekarang. Oh iya, Bagaimana kabar kakak ipar dan putrimu? Apakah mereka sehat?"
Damian hanya menjawabnya dengan senyuman. Lebih tepatnya senyuman terpaksa.
"Kenapa Kakak hanya tersenyum?" Ucap Darrel yang bingung dengan kakaknya sekarang.
"Darrel, waktuku tidak banyak. Aku ingin menemuimu karena aku ingin meminta tolong padamu. Aku meminta ini karena aku akan pergi. Aku harap kau mau melakukannya untukku," ucap Damian dengan tatapan yang sendu.
"Oh tentu Kak pasti aku mau. Tapi ... Kau mau ke mana, Kak?" Tanya Darrel yang semakin bingung dengan kakaknya
"Kumohon biarkan putri ku tinggal di rumahmu, Rel. Ia sendirian sekarang. Sekarang waktuku telah habis. Aku harus pergi," setelah mengatakannya, Damian bangkit. Dirinya pun berjalan masuk ke dalam kabut putih dan setelah itu ia tak terlihat lagi.
"Kak? kakak? Kak! Kau mau pergi kemana?! Kakakk!!"
Darrel kembali terbangun. Lagi-lagi Darrel bermimpi buruk. Ia pun merasa khawatir sekarang. Mengapa kakaknya ada di dalam mimpinya sekaligus? Mengapa kakaknya berpesan agar ia membiarkan putrinya tinggal di rumahnya? Dan banyak lagi pertanyaan muncul dalam otaknya.
"Semoga ini hanya mimpi buruk biasa."
_______Haiii:))
Akhirnya uncle nya muncul:')
Maaf ya kalo di dalam part ini banyak typonya soalnya aku gak baca ulang:)
Seperti biasa aku mau mengingatkan jangan lupa tinggalkan vote dan comment di cerita ini yaaa.
Kritik dan saran juga boleh asal jangan kasar okehhh;)See you on the next part
Bye <3
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Uncle
Romance[HIATUS] Di Usianya yang ke 17, Jenny Abigail harus menerima kenyataan bahwa kecelakaan yang dialaminya dan kedua orang tuanya harus membuat ia kehilangan dua orang yang sangat ia sayangi. Hidup sendirian dan kesepian, itulah yang dirasakannya. Teta...