s a t u

4.7K 273 6
                                    

Hari ini Bianca ngerasa gelisah. Daritadi dia hanya melamun sambil menempelkan pipinya ke meja.

"Woyy Bianca! Ngelamun aja lo." Yeri tiba-tiba datang dan membuat Bianca kaget.

"Apaan si lo, ngagetin aja." Bianca menegakkan badan nya dan melihat ke arah Yeri.

"Lagian lo ngelamun terus, bukannya happy gitu kan mama papa lo hari ini pulang dari Australia."

Bianca menundukkan kepalanya dan memainkan jari nya. "Iya sih, tapi gatau kenapa daritadi gue gelisah."

Yeri duduk di sebelah Bianca dan merangkul teman nya yang gelisah itu. "Yaudah lo banyak berdo'a aja biar ga gelisah terus."

Yeri dan Bianca bersahabat sejak mereka SMP. Jadi mereka sangat akrab. Bahkan mereka itu bagai anak kembar. Yang bedain nya itu sifat mereka. Yeri itu lebih dewasa sedangkan Bianca sifatnya kekanakan.



Yeri bangun dari tempat duduknya dan menarik tangan Bianca. "Yaudah yuk kita ke kantin, sekarang udah jam istirahat." Bianca hanya menganggukan kepalanya.






"Kak Bianca!"

Bianca menghentikan langkahnya dan menengok ke arah adik kelas yang manggil dia. "Iya kenapa?"

"Kakak dipanggil pak kepsek buat ke ruangannya." kata adik kelas nya itu.

"Oh gitu, yaudah makasih ya"

"Iya kak"

"Pak kepsek ngapain manggil lo ya?" Tanya Yeri.

"Gatau"

"Yaudah yuk ca gue anter"

-------

Tok tok tok

Bianca mengetuk pintu ruang kepala sekolah. "Permisi"

"Bianca, masuk nak"

Bianca melirik ke arah Yeri. "Yer, lo tunggu disini ya." Yeri mengacungkan jempolnya.

Bianca masuk ke ruang kepala sekolah. Disana ada kepala sekolah dan guru-guru. Ini ada apa ya? Kok banyak guru. Batinnya.

"Bianca bapak mau kasih tau kabar ke kamu" kata Pak kepala sekolah dan salah satu guru mengusap pundak Bianca.

"A-ada apa ya pak?" Bianca sudah gemetar karna takut ada masalah.

"Barusan Bappak dapat informasi kalo Mama sama Papa kamu tewas karna kecelakaan pesawat."

"A-APA?!" Bianca kaget mendengar informasi yang dikatakan oleh Pak kepala sekolah. "engga pak, mama sama papa saya ga mungkin meninggal, info itu pasti salah pak" Bibirnya gemetar dan matanya sudah berkaca-kaca

"Bianca kamu harus tabah, kami baru aja dapet info itu tadi." Salah satu guru berusaha menenangkan Bianca. Namun, Bianca tetap tidak percaya dan ia sudah tidak kuat menahan air matanya. "Nggak! Ini ga mungkin terjadi! Mama sama Papa masih hidup! Hiks."








Brukkk

"Bianca!"



Dijodohin -baejinyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang