Kau menutup diri dengan sendu
Memaparkan wajahmu penuh lelah
Melepas mentari yang penuh kehangatan
Kau rela awan menggantung pada dirimu
Juga membantunya membasahi bumi
Terkadang kau seperti bunglon
Sekaligus sebagai penolong
Ikhlas membagi selimutmu untuk dewi bulan dan bintang
Menghantam waktu
Menegur manusia untuk berhenti mencari dunia yang penuh fatamorgana
Mempersilahkan semua istirahat di bawah selimut tebalmu
Ku menitih syukur kepada Sang Pencipta
Tak terbayang jika selimutmu robek
Di makan usia dan kuasa-Nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan Kata
ChickLit"....Karena, kata tak selalu berbicara dan rasa tak selalu bersuara".😐