Pertemuan

320 4 0
                                    

Tak terasa hari sudah semakin gelap tapi air yang turun dari langit masih terus merintik yang bertanda hujan akan semakin deras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak terasa hari sudah semakin gelap tapi air yang turun dari langit masih terus merintik yang bertanda hujan akan semakin deras. Seorang perempuan melangkahkan kakinya mencari tempat berteduh. Melihat taman dengan pendopo kecil, gadis itu berlari mendekat. Sepuluh menit telah berlalu gadis itu masih menunggu hujan mereda. Beberapa orang berteduh dipendopo itu secara satu persatu pergi karna hujan yang terlalu lama.

Deras hujan angin itu membuat perempuan itu memeluk tubuh nya yang merasa menggigil.

Brum... brum brum... suara knalpot motor yang terdengar jauh semakin mendekat. Seorang pengendara motor memarkirkan motornya dekat taman dan langsung melangkahkan kaki nya dengan cepat menuju pendopo tersebut.

Lelaki itu bersandar pada kayu dengan kedua tangan yang dimasukan ke saku jaketnya. Entah mengapa semenjak dia berdiri pendopo itu, dia terus mencium aroma vanilla yang begitu menyengat. Lelaki itu pun melirik kearah samping nya, dia baru menyadari jika ada seorang perempuan yang berdiri disampingnya.

Lelaki itu mematung seketika sambil menatap perempuan yang berada disamping nya. Rambut nya dikuncir, gadis itu menggunakan tas punggung hitam yang diselempangkan di depan dada nya.

Lelaki itu bernama Maxell bringsten, yang masih menatap perempuan yang berdiri disebelahnya. Merasa diperhatian perempuan itu langsung menatap maxell sebentar

Pandangan nya tidak bisa terlepas dari perempuan itu. Mata nya berwarna biru laut, bulu matanya lentik, alis nya tebal, terbentuk rapih. Maxell yakin jika perempuan itu tidak mengenakan make up sama sekali.

Maxell mulai berjalan mendekati perempuan yang berada di samping nya, Tanpa sengaja wajah perempuan itu menabrak dada bidang maxell. perempuan itu sedikit meringis dan dengan perlahan perempuan itu menatap maxell.

Perempuan itu agak tersentak dengan menunjukan wajah binggungnya yang terlihat begitu menggemaskan bagi maxell. ''mau merasakannya ?'' ucap maxell spontan.

''maaf, maksud mas apa ya ?'' ucapnya dengan sopan. ''lo dingin kan ? sini gue peluk supaya anget'' maxell tersenyum miring, dia sudah tau apa jawaban gadis ini yang pastinya tak akan menolak pelukan dari dada bidangnya ini.

Kedua mata cantik perempuan ini sukses membulat. Melihat reaksi perempuan itu membuat maxell binggung. Belum pernah ada seorang perempuan yang pernah menunjukan ekspresi seperti itu saat maxell menawarkan pelukan dari dada bidang nya ini.

Perempuan tersebut terlihat mulai gelisah setelah maxell mengucapkan hal itu. ia pun memutuskan untuk menerobos hujan. Tanpa sadar tangan maxell menahan lengan perempuan itu. perempuan itu pun menoleh dengan wajah bingung dan sedikit takut.

''ini udah malam kalo lo emang mau berencana menggoda lelaki dengan penampilan lo yang sekarang lo boleh terobos hujan ini tapi kalo engga, mendinggan lo tunggu disini'' lagi lagi kedua mata cantik itu membulat sempurna karena perkataan vulgar maxell. Oh tuhan maxell benar benar menyukai wajah terkejut nya, benar benar menggemaskan!

ONLY FOR HERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang