ungkapan hati angga

224 8 0
                                    

"Kakak adek sama aja sinting nya" gerutu angga. Eva tertawa melihat ekspresi sahabatnya berubah
"Udah ah, kapan mau berangkatnya nih" keano angkat suara, evan yang  mendengar langsung menggoda keano sapaa aja ken.
"Widiii ken gak sabar mau berduaan sama adek gue yaaakkk" goda evan, sambil menaik turunkan alisnya.
"Iya emang gak sabar van" jawab keano jujur, ica yang mendengar merasakan pipinya panas. Ica blushing,
"Baru digituin aja udah blushing" ucap ken tertawa, lalu merangkul tubuh ica yang sedikit lebih pendek darinya. Ica hanya bisa tersenyum.
Jantung gue udah gak normal agaknya -batin ica

Keano dan ica memasuki mobil ken, kak evan bersama kak indy dengan mobilnya, kak rey dengan fera, dan elyn dengan kak angga.
Keadaan di mobil hening, baik angga maupun elyn tidak ada yang mau memulai pembicaraan.
"Lyn lo nambah cantik aja" ucap angga membuka suara.
"Makasih kak" jawab elyn ramah, lalu tersenyum.
Lo nambah cantik kalo udah senyum lyn- batin angga.
Tak terasa akhirnya mereka sampai di tujuan. Setelah memarkirkan mobil masing masing, mereka turun dan berkumpul sejenak.

"Gue misah ya sama indy" ucap evan to the point.
"Dih kutil langsung aja misah" evan tidak mempedulikan rey yang sedang bicara dengannya, ia langsung berjalan sambil menggandeng tangan kekasihnya.
"Untung sabar ya allah" ucap rey sambil mengelus dada. Fera yang melihat tingkah rey tersenyum.
"Eh neng fera kenapa senyum, aa rey emang ganteng kok" ucap rey dengan pedenya, fera hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Yaudah lah biar asik misah aja, gue sama fera yaaa babayyyy" rey dan fera berjalan memasuki mall tersebut. Kak rey berjalan beriringan, dan lebih dekat dengan fera. Elyn yang melihat itu tersenyum.
"Gue juga misah ya ngga, dadaahhh" kali ini keano meninggalkan elyn dengan angga. Kak ken berjalan sambil merangkul tubuh ica.
"Masuk yok lyn" ajak kak angga, elyn menganggukan kepalanya.
Mereka berjalan memasuki mall tersebut.

"Mau es krim gak lyn" tawar kak angga.
"boleh kak" jawab elyn, ia masih melihat lihat yang ada di sekitarnya.
Setelah memesan es krim, angga dan elyn berjalan menuju timezone. Angga membeli 30koin.
Kami asik bermain hingga koin habis, dan perut kami mulai lapar. kita semua akan makan di tempat yang sama.
Setelah sampai, mereka memesan makanan masing masing.
Mereka bercanda gurau, sampai makanan habis. Lalu mereka semua berjalan menuju ke parkiran, hendak pulang.
Elyn dan angga, memasuki mobilnya angga.
Selama perjalanan mereka sama sama diam, tidak ada yang berniat membuka suara. Sampai akhirnya angga angkat suara.
"Lyn, gue mau ngomong boleh gak" ucap kak angga, elyn bingung bukannya itu dia udah ngomong. Aneh pikir elyn,
"ngomong aja kak" jawab elyn simple.
"Mungkin aneh, bisa dibilang cinta gue bertepuk sebelah tangan lyn. Gue suka sama lo, sedangkan lo gak pernah kasih respon apapun ke gue. Gue takut punya perasaan ke lo terlalu dalam, gue mau ungkapin semua nya sekarang. lo mau gak jadi pacar gue" jelas kak angga panjang lebar.
Apakah elyn memberi kak angga harapan, perasaan sama sekali tidak. Kenapa kak angga nekat mengungkapkan perasaan terhadap nya.
"Gue, gue gak bisa kak jadi pacar lo. Sory" jawab elyn. Ada perasaan sedikit tidak enak terhadap kak angga, namun mau di gimanakan. Elyn emang tidak ada perasaan sama sekali terhadap kak angga.
"Gakpapa kok lyn, gue tau pasti lo gak akan nerima gue. Jangan karena ini kita jadi saling menjauh ya lyn" ucap kak angga bijak, lalu ia tersenyum. Elyn yang melihat itu kagum, meski ditolak tetap bertingkah dewasa.
"Iya kak" jawab elyn lalu tersenyum.
"Oh ya lyn, besok mau ikut kitaorang kumpul gak? Ica sama fera ikut kok" ajak kak angga. Elyn bingung
"Kumpul apa kak?" tanya elyn memastikan.
"Semacam komunitas gitu, isinya anak sekolahan kita semua kok. Kecuali para pacar, ya walaupun lo bukan pacar gue si. Pengen ngajak aja" jelas angga.
"Boleh kak, langsung dari sekolah apa gimana" tanya elyn.
"Langsung dari sekolah lyn" jawab kak angga.
"Oke ikut deh kak" elyn tersenyum, lalu kak angga menganggukan kepala nya.
"Udah sampe nih lyn" ucap kak angga, saat tiba di depan rumah elyn.
"Makasih kak" ucap elyn lalu masuk kedalam rumahnya.

Kak angga masih memandangi elyn yang berjalan memasuki rumah mewah nya itu.
"seandainya lo nerima gue lyn, gue gak perlu nahan sakit hati gini" ucap angga pada dirinya sendiri, lalu tersenyum. Angga langsung melajukan mobilnya kerumah.

Dirumah elyn.
"Bii, bunda ada ngabarin bibi gak? Atau ayah gitu" tanya elyn pada asisten rumah tangganya.
"Ada non tadi, pas non gak lama berangkat main. Katanya nyonya bakal transfer gaji bibi sama uang bulanan non" ucap bi inah, elyn hanya tersenyum. Lalu berjalan menuju kamar nya.
Elyn memasukin kamarnya, kamar bertema unicorn.
"coba aja gue punya kakak atau adek. Seenggaknya gue dirumah ga cuma berdua bi inah" ucap elyn pada dirinya sendiri. Ia berjalan menuju meja belajar nya, mengambil album fotonya.
"Kapan bunda sama ayah gak sibuk kerja lagi, elyn kangen bun. Huuu dasar orang tua sibuk sama kerjaan nya sendiri" ucap elyn saat melihat fotonya saat usia 10tahun bersama bunda dan ayahnya. Lalu tertidur.

Gimana guys? Jelek yaa, duh aku juga bingung mau gimana. Ini cerita pertama aku maap ya kalo jelek, aku emg ga pandai bikin cerita:)

Kakak Adek ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang