••• How Crazy She Is: Yupi •••

43 6 52
                                    

Play lah lagu di mulmed, enak ko, ga sia sia kuotanya kebuang dikit, hihi.

Untuk semua para pembaca, harap baca ini sebelum membaca, setting cerpen ini berlatar belakang tahun 2011. Terimakasih.

"Hay! Kamu! Iya kamu! Kamu yang disana! Ini aku disini loh dari tadi! Enggak kelihatan yah? Hihi, yaiyalah ... mata kamu kan ke 'dia' mulu, ya jelas aku enggak keliatan." - Ninon Prioritasmu Dulu

•••

Teen Fiction

Gadis berkepang dua yang sedang mengekori lelaki tampan itu Ninon namanya. Tepatnya Ninon Misfa Prameswara. Kerap dilanggil Non, Niyon, Iyon, kadang pula Oon. Anaknya pintar, dia keluar sebagai peringkat pertama se-angkatan saat ujian kenaikan kelas tahun kemarin, termasuk anak emas yang patut dibanggakan oleh SMA Gunardi Kilah. Namun sayang, sifatnya tidak mencerminkan prestasi dan nama baik yang dimilikinya. dia tukang bully, urak-urakan, ratu-nya tawuran, putri-nya tidur, langganan ngutang, buronan OSIS, kandidat D.O jika ayahnya bukan salah satu donatur terbesar di SMA.

Kelemahannya hanya satu, dia Deyan Agnanja Bimanarus, si pangeran alim dari Organisasi ROHIS. Ninon patuh padanya, sekali dia bilang 'tidak', Ninon pasti menurutinya, bagi Ninon, Deyan adalah segalanya, bagian dari jiwa-nya, mereka berbagi masa kecil bersama, tumbuh bersama, pubertas bersama, dan semua itu cukup membuat Ninon semakin bergantung pada seorang Deyan.

"Yan, yan! Tungguin gue napa!"

Yang diteriaki refleks memberhentikan langkahnya sesaat, lalu berbalik menatap Ninon yang sudah siap menggarong. "Kenapa? Lo kan anak IPS, bukan IPA. Ntar yang lain liat, gue lepas tangan ya Non," Deyan menatap waswas ke sekelilingnya.

"Hehe, enggak pa pa, emang disini siapa yang berani lawan gue! Selow aja Broder! Heheh ...." Ninon menyengir lebar, menunjukkan deretan gigi putih bersih terawat miliknya, ditambah dua gigi depannya yang menyerupai gigi hewan pemakan wortel, menambah daya tarik sendiri bagi si pemilik.

"Jadi?"

"Minta yupi boleh?" tanya Ninon.

"Gue cabut kalo gitu, pengen bel." Deyan kembali beranjak sebelum tangan Ninon menarik lengannya kembali. "Yaoloh, becanda bang, becanda, sensi banget anak Ibu Lenta ini. Bawa se-pack gue di tas!"

"So?"

Jemari Ninon saling bertautan satu sama lain, dan Deyan tau kebiasaan sahabatnya itu, Ninon gugup. "Eungh ... R-Ratu yang lo omongin kemaren itu ... Ratu yang mana? K-kok gue gak tau ... yah?"

"Terus dia ... siapanya lo yan?" tanyanya sekali lagi dengan penuh kehati-hatian.

Deyan nampak berfikir sejenak, memikirkan jawaban yang pas untuk ia utarakan kepada sahabat Oon-nya yang satu ini. "Ratu itu ya Ratu adek tiri lo, siapa lagi?" Deyan mengedikkan bahunya keatas.

"Dia siapa--" Ucapan Ninon terpotong saat Deyang kembali berbicara, "Gebetan, gue suka dia, kata lo gue harus move-on dari Thalia kan? So gue pikir, dia masuk kriteria gue. Sholehah." tanpa sadar, seulas senyum tipis terukir di wajah tampan Deyan, dan itu ... membuat hati Ninon berkali kali lipat sakit!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 15, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

How Crazy She Is: YupiWhere stories live. Discover now