Caswoo Oneshoot Stories
Rated 18+
Dedicated to the readers who requested this story
Silahkan tag saya di bagian cerita yang di anggap kurang jelas / terdapat kesalahan ketik (Typo), Happy reading guys !!
.
.
.
.
"Baiklah, saya akan segera kesana sekarang" Ujar jungwoo sebelum menutup gagang telephone di meja kantornya. Kini jemarinya berhenti dari kesibukannya mengetikkan kata-kata pada computer kerjanya, ia segera melesat pergi meninggalkan meja kerjanya ketika sang atasan memintanya untuk datang ke ruangannya. Batinnya berkecamuk, seingatnya ia tidak melakukan kesalahan apapun akhir-akhir ini tetapi kenapa tiba-tiba atasannya memintanya untuk ke ruangannya.
Ya, kim jungwoo namanya. Seorang lelaki berumur 24 tahun dengan paras cantiknya yang kini bekerja di sebuah perusahaan ternama di korea karena kepintarannya. Ia di terima bekerja sebagai seorang assisten pribadi langsung dari sang CEO, ia harus bersyukur karena menjadi assisten pribadi di perusahaan ternama di umurnya yang begitu muda. Itu tidaklah mudah bukan? Jungwoo memang sungguh beruntung.
Jungwoo berjalan masuk menuju ruangan kerja sang atasan. Pemandangan pertama yang di lihatnya kini adalah jejeran sofa berkulit yang nampak begitu mahal dengan harga berkali-kali lipat dari gajinya sekarang.
"S-selamat siang tuan, maaf tetapi ada apa tiba-tiba anda memanggil saya kemari?" tanya jungwoo gugup saat melihat lucas sang CEO enggan untuk menatapnya dan memilih memunggunginya sambil menatap indahnya pemandangan kota dari balik jendela bening di hadapannya.
"Sudah ku katakan padamu berulang kali, berhenti memanggilku tuan jika kita hanya sedang berdua" ujar lucas yang masih setia memandangi keramaian kota dari atas gedung perkantoran miliknya.
T-tapi lucas?!
Nada bicaranya kini nampak semakin terintimidasi oleh lelaki yang masih enggan untuk melihatnya.
Lalu lucas menoleh, sendi-sendi pada kursi kerjanya kini berputar. Menampakkan bagaimana gagahnya lucas sekarang lengkap dengan jas hitam yang ia pakai.
"Kemarilah" perintahnya kemudian, disusul dengan jungwoo yang berjalan pelan mendekati kursi tempat lucas berada sekarang. Kini lucas memegang kedua pinggang sang kekasih membenamkan kepalanya pada perut depan sang kekasih, mencium aroma tubuh dan pusar sang kekasih yang selalu menjadi candu baginya di saat bosan melanda.
Ah satu fakta yang hampir terlupakan olehnya, jika lucas sudah menjadi kekasihnya 2 tahun belakangan ini. Itu juga yang menjadi alasan kenapa dirinya bisa dengan mudah menduduki jabatan sebagai assisten pribadinya sekarang. Benar-benar beruntung bukan? Sudah mendapat pekerjaan yang layak dengan gaji cukup tinggi di tambah lagi kini dirinya mempunyai seorang kekasih yang tampan dan kaya. Such a boyfriend material.
Jungwoo menegang, ketika di rasanya lucas menggesek-gesekkan wajahnya pada bagian perutnya. Hidungnya berusaha menyentuh-nyentuh pusarnya dari balik pakaian yang menutupinya. "A-aada apa lucas?" tanyanya dengan nada mulai khawatir saat melihat tingkah laku lucas yang tak seperti biasanya.
Lucas menghentikan aktivitasnya sebentar, ia mendongakkan kepalanya ke atas. Menatap wajah sang kekasih lekat-lekat. "Aku bosan dan aku merindukanmu sayang" ujar dengan wajah yang sudah di penuhi nafsu disana. Jungwoo tidak bodoh ia bisa melihat itu dengan jelas, kini bulu kuduknya berdiri dengan tegang mendengar ucapan sang pemimpin perusahaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Office Sex (Caswoo) • ✔
Fanfiction(18+ Oneshoot Stories) Sex over the sofa honey ?