Prolog

28 4 0
                                    

Rere nafisha gadis malang yang kelahirannya tak diinginkan siapapun itu semakin dewasa diumurnya yang sekarang menginjak 17tahun dimana umur yang sudah dibilang dewasa yang seharusnya ia memiliki kebahagiaan justru malah sebaliknya...

Rere nafisha anak dari seorang pemuda pengusaha kaya raya dan ibu seorang guru SMA disekolahnya,bukankah amat terasa bahagia kehidupan rere memiliki ayah seorang pengusaha dan ibu seorang guru? Baginya semuanya percuma jika kelahirannya pun tak ada yang menginginkannya.Ya sejak ia lahir ayah,ibunya serta keluarga-keluargnya sangat membencinya entah apa yang membuat mereka sangat benci terhadap rere,rere sendiri pernah berfikir kenapa ia lahir? Kenapa waktu ibunya mengandung tak gugurkan saja jika kini rere melihat dunia tapi tak ada satu orangpun yang menyayanginya orang tua nya sangat tidak memperdulikannya..

Sejak rere lulus SD dan melanjukan sekolahnya SMA sejak saat itulah mama dan ayahnya tidak mau lagi membiayai keperluan dirinya,mamanya bilang ia harus mandiri dan cari uang sendiri.

Gimana perasaan kalian ketika berada diposisi seperti ini? Harus mencari uang untuk kelanjutan sekolah. Pasti sangat sedih bukan?

**
Rere POV

Dari sejak SMP kls 1 aku bekerja sebagai tukang antar kue ke satu toko dan toko lainnya lumayan hasil yang ia dapat sehari 100 ribu belum lagi ia bisa melebihkan harga kue kuenya itu dari harga yang punya toko menjual 1000 rupiah ia jual ke toko dengan harga 2000 rupiah.
Bagi aku tak jadi masalah jika aku harus mencari uang sendiri walaupun umur yang dibilang belum pantas untuk bekerja.tapi mau bagaimana? Orang tua ku tak mau membiayai aku harus mandiri Sampai sekarang di usiaku yang menginjak 17tahun duduk dibangku kelas 12 di SMA 01 masih mencukupi kebutuhan hidupku dengan hasil jerih payah bekerja siang malam dan tak ada yang khawatir jika aku tak pulang...

Seperti orang asing dirumah mama dan ayah tak pernah bertanya dari mana? Kok pulang larut malam? Kenapa gk hubungi? Atau bla bla bla

**

"Assalamualaikum ma yah rere pulang"

"Waalaikumsallam" ucap berbarengan

Mama dan ayah sedang berada di ruang tengah yang asik membicarakan baju baju yang akan mama beli di shope

Aku langsung masuk ke kamarku ingin sekali rasanya aku mengobrol bersama mereka tapi mereka pasti tak akan mau

YA TUHAN mengapa semua harus seperti ini aku butuh mereka.

**
Aku mengambil celengan yang ada di lemari tak ku sangka celenganku sudah penuh sayang sekali jika aku buka

"Ah buka jangan ya? Hmm.."

Tok tok tok
Suara ketukan pintu yang tak biasanya ada yang mengetuk dijam yang menunjukkan pukul 22:00
Kubuka pintu dan terlihat mama sedang berdiri dihadapanku
Batinku berkata "Tumbenan mama kekamarku"
Kubiarkan mama yang berbicara duluan hingga akhirnya mama yang membuka keheningan dengan mengatakan

"Mama hamil! Jadi kamu harus ngurusin pekerjaan rumah dari mulai cuci baju,bersih-bersih rumah,dan memasak,kamu ngerti?"

"Mama hamil?
Dengan kagetnya aku masih tak menyangka memang sih mama masih muda tapi aku harus meyakinkan kalo mama beneran hamil *batinku

"Iya..

Sadness to rereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang