Episode 2

208 27 2
                                    

Sehun segera menemui Irene setelah mendapat telpon darinya. Irene yg sudah mabuk duduk di depan kedai sambil menunduk dengan rambut menjuntai ke bawah.

"Bae Irene.... " panggil Sehun.

Irene masih belum bereaksi. Sehun berjongkok di depannya. Ia lalu mengangkat kepala Irene dengan telunjuknya.

"Kau masih tetap dengan kebiasaan mabukmu dan tidur di luar di mana saja" kata Sehun.

Irene menangkis tangan Sehun, ia kembali menundukkan kepalanya lagi untuk tidur. Sehun tersenyum melihat tingkah Irene.

Ponsel milik Irene berdering, Suho menelponnya. Sehun bingung harus melakukan apa karna Irene tidak juga bangun untuk menjawab ponselnya. Tapi setelah itu ponsel Irene tiba-tiba mati karna kehabisan baterai.

Suho merasa aneh karna Irene yg tidak mengangkat telponnya.

Sehun masih berusaha membangunkan Irene.

"Pacarmu baru saja menelponmu, aku tidak mematikannya. Tapi baterai ponselmu habis" jelas Sehun.

"Diam.... " saut Irene seraya menampar pipi Sehun.

"Aku bilang bangun... Aku tidak mematikan ponselmu" kata Sehun.

"Iya... Aku tau... " seru Irene setengah tidak sadar. Lalu Mendorong kepala Sehun untuk menjauh darinya.

Sehun kesal dengan Irene yg masih belum sadar juga. Ia duduk di sebelah Irene dan meminta Irene untuk bertukar ponsel dengannya.

Irene malah memegang erat tasnya dan mengatakan pada Sehun untuk tidak menyentuh tasnya.

"Aku memiliki banyak uang tunai di dalam tasku" seru Irene memeluk tasnya.

"Aku tidak yakin kau memiliki banyak" kata Sehun.

Sehun kembali kesal karna Irene kembali tidur lagi. Sehun memanggil-manggil nama Irene. Irene membuka matanya dan menatap Sehun. Ia lalu mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah Sehun. Tapi tiba-tiba Irene menampar Sehun begitu saja.

Lalu tiba-tiba irene menutup mulutnya seperti mau muntah. Ia berlari untuk mencari tempat sampah dan akhirnya memuntahkan semua isi dalam perutnya.

Tanpa sengaja Irene melihat seekor anak anjing di depannya. Irene mengambil anak anjing itu dan mengendongnya.

"Apakah seseorang telah membuangmu? Apakah kau ingin ikut denganku?" kata Irene mengelus-elus anak anjing itu.

Sehun menyuruh Irene melepaskan anak anjing itu, karna bisa saja anjing itu menularkan kuman.

"Yaakkk.... Kau memang tidak berubah sama sekali. Kau masih tidak tau apa yg lebih penting? Coba pegang ini benar-benar lembut dan hangat" Irene memberikan anak anjing itu pada Sehun.

Irene memberitau kalau kau menyentuhnya, maka kau akan tau seberapa lembut bulunya. Sehun menirukan cara Irene menyentuh anak anjing itu.

"Apakah ini sebuah mimpi? Apakah ini mimpi bahwa kita bertemu lagi?" kata Irene.

"Ini bukan mimpi, kau tidak pernah muncul dalam mimpiku. Aku berdoa dan terus berdoa agar kau muncul dalam mimpiku karna aku sangat merindukanmu. Tapi kau tidak muncul" ucap Sehun menatap Irene.

"Ini adalah mimpi...! Karna Oh Sehun bukanlah orang yg akan mengatakan hal-hal seperti itu" kata Irene.

Sehun kemudian bertanya orang seperti apa dirinya menurut Irene.

"Dia orang yg membuatku menunggu sepanjang waktu, dia membuatku cemas sendirian. Dia memiliki begitu banyak hal yg lebih penting dariku. Dia bilang dia mencintaiku... Tapi membuatku berpikir. Dia benar-benar memperlakukan aku seperti seseorang yg tidak penting. Dia menyakiti harga diriku" kata Irene.

Discovery Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang