1 - Entahlah !

3 0 0
                                    

Aku adalah gadis remaja berusia 18 tahun , kelas 3 SMA , dan masih jomblo. Aku hidup bersama adikku. Ibu dan ayahku meninggal karena kecelakaan pesawat. Jadi , akulah tulang punggung keluarga ku.

Aku mulai bekerja setelah sepulang sekolah , dan malam hari. Sepulang sekolah aku jadi pelayan cafe , dan malam hari aku jadi penyanyi di cafe yang berbeda. Ya , aku beruntung di karuniai suara yang menurutku lumayan lah ya walaupun tidak seperti artis-artis papan atas.

Ahh , sampai lupa aku memperkenalkan namaku. Namaku Dela axandra. Jangan tanya status ku lagi , kalian sudah tahu kan? Kalo belum scroll ke atas , SEKARANG.

******
Bel sekolah SMA 6 berbunyi menandakan waktu pulang sekolah. Dela dan sahabatnya Kezia menuju gerbang sekolah. Tiba-tiba hp Dela berbunyi.

" halo ? " , ucap dela , Terdengar ramai sekali orang teriak-teriak dari telepon di sebrang sana.
" apa benar ini dela axandra ? Kakak dari Keisha Maharani ? " , tanya orang disebrang telepon.
" iya benar pak , memang nya ada apa ya ? " , tanya dela penasaran.
" adik mbak mengalami kecelakaan .... " , ucap orang di sebrang sana, lantas dela menutup mulutnya dan langsung segera menuju lokasi.

Sekitar 5 menit dari sekolah nya menuju tempat kejadian dimana adiknya kecelakaan. Syukurlah jalanan tidak padat.
Dela turun dari angkot dan mencari-cari adiknya. Dan ia menemukan adiknya yang terpejam di depan rumah salah satu warga sana.

" pak tolong telepon ambulan , tolong pak tolong " , ucap dela seraya menangis melihat kepala adiknya di penuhi darah.
" ambulan sedang menuju kesini dek " , ucap seseorang disana.

Dela terus menangis dan membatin. 'tuhan ku mohon jangan ambil keisha dariku. Aku tidak ingin hidup sebatang kara tuhan. Ku mohon , selamatkan dia. Buatlah ia membuka kembali matanya. " , dela terus berdoa dalam hatinya , hingga ambulan datang dan membawa keisha kedalam ambulan.

<><><><><><><><><><>

Dela menunggu dokter yang sedang memeriksa keadaan sang adik satu-satunya itu. Dela terus saja menangis dan tiada henti-hentinya berdoa agar adik nya selamat.

" oh tuhan selamatkan keisha , hanya dia yang ku punya sekarang " , ucap dela seraya menundukkan kepalanya.

1 jam ia menunggu , namun dokter belum keluar. Entah apa yang dokter itu lakukan pada adik dela didalam sana. Membuat dela khawatir akan takut kehilangan adiknya.
Apa dela sempat makan ? Tidak , bahkan dia tidak memperdulikan dirinya sendiri. Ia terlihat pucat. Dela melihat foto-fotonya dengan keisha. Nampak kebahagian dari wajah mereka berdua. Namun berbeda dengan sekarang. Senyuman di wajah menjadi sebuah tangisan yang pecah.

30 menit kemudian dokter keluar.

" dok gimana keadaan adik saya ? " , tanya dela dengan berlari kearah dokter tersebut.

" ini sangat serius , benturan keras mengenai kepalanya. Yang kami takutkan adalah pembuluh darah di dalam kepalanya itu pecah " , ucap dokter tersebut.

" lalu bagaimana dok ? Apakah adik saya masih bisa di selamatkan ? " , tanya dela sambil mengusap air matanya yang tumpah.

" 50% kesempatan untuk hidupnya , tapi kita berdoa saja semoga tuhan memberikan jalan yang terbaik " , ucap dokter.

" lalu , dok jika pembuluh darahnya benar pecah , adik saya ti..tidak bisa di se..lamatkan ? " , tanya dela sembari menahan air matanya.

" ya itu bisa terjadi kapan saja , yang terpenting pasien harus merubah pola hidup jadi lebih baik. Dan kita sama-sama berdoa agar dia bisa sembuh " , ucap dokter , lalu permisi untuk memeriksa pasien lain.

Ucapan dokter tadi terngiang dikepala dela.

' aku bingung sekali , sangat bingung. Bagaimana cara penyembuhannya? Aku tidak punya apa-apa? ' batin dela.

~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~

Di tempat lain , seorang CEO muda sedang semangat-semangatnya karena mengadakan kerjasama yang sangat menguntungkan bagi perusahaannya. Bahkan ia berjanji pada seluruh karyawan jika proyek ini berhasil 100% ia akan mengadakan pesta besar dikantornya.
Tiba- tiba pintu ruangannya terbuka, munculah wanita yang sangat di benci Rav. Dan senyum di wajah Rav lantas berubah menjadi wajah yang sangat dingin.

" hai Rav " , sapa wanita itu yang langsung duduk di depan Rav.
Rav tidak membalas sapaan-nya , hanya tatapan matanya yang berbicara ' jelaskan apa maksudmu kesini ' begitulah arti tatapannya pada wanita itu.

" aku kesini hanya sedang merindukanmu " , jawab wanita itu enteng. Rav menggelengkan kepalanya.

" apa kau bilang barusan ? Merindukan ku ? Hahaha ( tawa hambar ). Bukankah kau merindukan uang ku ? " , kata-kata Rav langsung membuat wanita itu diam tak berekspresi.

" tap..tapii Ra.. " , baru hendak berbicara , kata-katanya langsung di potong oleh Rav.

" jangan memanggil namaku, bahkan aku tak sudi mendengar kau memanggilnya " , ucap Rav membuat wanita itu bangun dari duduknya dan hendak beranjak, tapi lengan nya di tarik oleh Rav. Lantas wanita itu menengok ke arah Rav.

" tolong tutup pintunya kembali " , ucap Rav membuat wanita itu kesal. Rav merasa puas dengan tindakannya kepada wanita itu. Bukan puas , tapi sangat puas.

Dan sepanjang jalan wanita itu berbicara pada dirinya sendiri. " awas saja kau Rav ku buat kau takjub padaku lagi. Ku buat kau kembali padaku , hahahhaha " , dia berbicara seolah ada yang mendengarnya. Bahkan dia di perhatikan oleh orang-orang disekelilingnya.
Kalian tau kan apa yang orang lain pikir?.

Rav masih tersenyum menang dengan kejadian tadi , membuatnya sangat bersemangat karena telah menjatuhkan wanita itu.
' lihat saja nanti , ini belum seberapa. Kau akan menyesal karena telah bermain-main denganku ' .

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Segini dulu ya , jangan lupa buat terus ikutin kelanjutan ceritanya.

Dan masukin cerita ini ke-daftar perpustakaan kalian. Vote dan komen cerita ini sebanyak-banyaknya , Karena .......

10 vote untuk part 1 dan part 2 , aku bakal bagi-bagi hadiah !! Uyeeeee💞

Thanks!!!

14 Juli 2018

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Entahlah ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang