Sam POV
Perkenalkan namaku Samuel Wiradinata Kusuma, teman dan kerabat memanggilku Sam. Aku hidup sebatang kara, ya tepatnya setelah ayah angkatku meninggal dunia 8 bulan yang lalu. Menurut cerita Dady, ayah angkatku, ia mengadopsiku sejak usia 5 hari dari sebuah Panti Asuhan terkenal di Ibukota.
Bakri Wiradinata Kusuma, salah satu pemilik perkebunan teh di wilayah Sektor VIII, semua orang di Sektor VIII dan sekitarnya pasti mengenal Dady-ku, terlebih setelah kejadian 8 bulan lalu. Setelah Dady divonis menderita Kanker Usus oleh dokter, ia memutuskan untuk menjalani suntik mati agar bisa segera mengakhiri hidupnya.
Awalnya aku menolak keras, namun apa daya, aku tahu sifat Dady-ku yang sangat keras kepala. Berita terkait Dady segera menyebar ke seluruh Negara Api, menjadi berita nasional, bukan hanya karena Dady seorang pengusaha yang melakukan suntik mati untuk mengakhiri hidup, melainkan keputusan Dady untuk menghibahkan 90 persen kekayaannya untuk sejumlah yayasan di hampir seluruh sektor Negara Api, padahal aku satu-satunya ahli waris yang berhak, walaupun statusku hanya anak angkat Dady. Dady sama sekali tidak memiliki sanak family, yang aku tahu Dady pun berasal dari Panti Asuhan yang sama denganku, mungkin itulah salah satu alasan Dady untuk mengadopsiku.
Selama ini yang aku tahu Dady hanya menyayangiku, begitupun denganku, hanya Dady satu-satunya yang aku sayangi. Dady selama hidupnya tidak pernah mengenal seorang wanita, sama denganku, bahkan seluruh asisten rumah tangga kami semuanya pria. Semua orang menganggap bahwa Dady-ku seorang Gay, aku bisa pastikan bahwa Dady bukan penyuka sesama jenis.
Pernah suatu waktu, aku tak sengaja memergoki Dady sedang berhubungan intim dengan sebuah botol, dari sana aku tahu kalau Dady merupakan seorang fetish, ia akan terangsang bahkan hingga orgasme terhadap suatu benda tertentu. Sejak saat itu Dady berterus terang kepadaku, itulah alasan kenapa ia tidak pernah menjalin hubungan dengan seorang wanita karena ia lebih tertarik dengan benda mati, tidak hanya botol, ternyata Dady pernah berhubungan intim dengan banyak benda, bahkan makanan dan buah-buahan.
Dari kecil Dady selalu memanjakanku, bahkan aku memiliki 3 orang asisten pribadi yang semuanya seorang pria yang bertugas mengurus berbagai keperluanku.
Untuk mengurangi beban tugas para asistenku, Dady memakaikanku popok setiap hari, tidak hanya ketika aku masih balita, bahkan hingga masuk sekolah dasar-pun aku masih menggunakan popok. Kebiasaan itu berlanjut hingga aku dewasa. Dady tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut, karena Dady pun selalu memakai popok dewasa kapanpun dan dimanapun.Kerena sudah terbiasa memakai popok setiap hari, bahkan hingga usiaku yang hampir kepala tiga, aku benar-benar sudah kecanduan. Pernah suatu waktu aku lupa tidak membawa popok cadangan ketika pergi liburan ke sebuah pulau terpencil di Sektor III, akhirnya aku buang air kecil dan buang air besar di celanaku tanpa bisa aku tahan, aku memang tidak terbiasa dengan toilet, bahkan aku tidak pernah menggunakan toilet, beruntung ketiga asistenku sudah terbiasa dengan hal seperti itu.
Dari kecil aku terbiasa untuk naked tanpa sehelai benang di depan ketiga asistenku, bahkan asistenku lah yang bertugas untuk memandikanku, hingga membersihkan seluruh kotoranku ketika aku buang air besar di dalam popokku. Entah kenapa aku selalu menikmati sensasi tersebut, ada perasaan yang begitu nikmat ketika aku dilayani layaknya seorang bayi oleh ketiga asistenku.
--------
Untuk part ini memang belum ada dialog.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGNOSTIC: Diaper Lover
FantasyDiaper Lover merupakan cerita pertama dari Tetralogi Agnostic. Samuel atau akrab dipanggil Sam (28 tahun) merupakan satu di antara sekian banyak warga Negara Api yang tidak percaya akan agama, tapi sangat percaya akan adanya Tuhan semesta alam, buka...