Penolong

32 5 4
                                    

Pagi yang cerah dengan semangat baru. Jam 06.30 itu waktunya untuk Willen pergi sekolah.

Willen tidak seperti anak yang lainnya, yang setiap ke sekolah selalu diantar jemput oleh sopir pribadi dengan memakai kendaraan mewah atau tidak anak-anak lainnya memakai kendaraannya sendiri.

Namun setiap Willen pergi sekolah ia hanya berjalan kaki, jarak dari rumah ke sekolahnya tak terlalu jauh bagi Willen. Dan bagi Willen jalan kaki lah yang bisa mengurangi stres yang ada di dirinya.

Saat Willen sedang jalan menuju sekolah. Terdengar suara klakson mobil yang seperti nya ingin menghampiri dirinya. Ternyata orang yang didalam mobil itu adalah Geng Trica.

Geng dimana yang paling membenci Willen. Entah apa alasannya Geng tersebut sangat membenci Willen. Geng tersebut pun sama seperti Geng kebanyakan yang mempunyai ketua, sebut saja namanya Bella.

Nama aslinya Bella Shofiana Descrynt adalah anak pengusaha kaya di Jakarta. Orangnya cantik tetapi sifatnya terlalu sombong dan suka merendahkan orang lain yang menurutnya lebih rendah dari dirinya.

Dan teman dua Geng nya lagi bernama Nina dan Elsa, mereka adalah teman setia nya Bella yang ikut dengan Geng tersebut. Geng tersebut pun keluar dari mobil itu dan langsung menghampiri Willen.

"Eh ada Ratu..."ucap Bella sambil menyindir Willen, "Ratu apa ya guys"tambah nya lagi.

"Ya tentunya Ratu Ngayal lah Bell"ucap Nina dan Elsa serempak sambil tertawa.

Willen yang hanya bisa mendengarkan celotehan mereka selama ini, ia hanya bisa diam dan sabar. Willen orang nya tidak mau mencari keributan dan masalah, apalagi dengan Geng Trica.

"Ngapa lo diam aja, lo budeg ya"cetus Bella selaku ketua Geng Trica.

"Mungkin dia minta dibeliin korek kuping Bell"tambah Nina sambil tertawa.

"Oh iya, dia kan gak punya uang untuk beli korek kuping, kasian banget ya Ratu Ngayal ini"ucap Elsa.

"Kalian kenapa sih, bisanya cuma ngeremehin orang lain aja"Willen pun mulai mengeluarkan pembicaraan pertamanya.

"Uda gak budeg lagi nih guys"ucap Bella sambil tertawa.

"Mungkin Bell, tadi masih nyangkut sinyalnya di pohon mangga"tambah Nina sambil tertawa juga.

"Yang ada dipikirannya kan cuma ngayal, ngayal, dan ngayal...."tambah Elsa lagi yang ikut tertawa juga.

Geng Trica pun makin menjadi-jadi kelakuannya terhadap Willen.

"Gak lucu kalian semua"

Tiba-tiba ada suara yang menghentak begitu saja. Suara itu seperti suara seorang lelaki yang terdengar agak serak-serak basah. Dan mereka semua yang ada disitu langsung menoleh ke arah suara yang barusan didengar.

"Kak Delta"ucap Nina terkejut sejak tau ada kedatangan Delta ditempatnya itu.

Dan ternyata Nina kenal dengan lelaki itu. Nina sangat dekat dengannya karena Nina juga sekaligus tetangga sebelah rumahnya.

"Kakak sejak kapan ada disini"tanya Nina gugup.

"Gak perlu tau kapan gue ada disini"dengan nada agak tinggi Delta menjawab.

"Lo mau jadi pahlawan sih Ratu Ngayal ini"ucap Bella santai terhadap lelaki yang baru saja datang itu.

"Bell..."bentak Nina.

"Sst...., apa sih Nin"ucap Bella sambil mengarah ke Nina.

"Jangan dilanjutin lagi Bell, ayo kita pergi dari sini"ucap Nina yang panik, entah mengapa sikap Nina tiba-tiba menjadi berubah seperti ini. Nina pun langsung menarik tangan Bella dan Elsa, dan Nina pun langsung mengajak masuk mobil Bella untuk melanjutkan ke sekolah.

Geng Trica pun akhirnya pergi dari tempat itu, dan disitu hanya Delta dan Willen yang masih setia berdiri ditempat itu.

"Makasih ya kak"ucap Willen sambil tersenyum kepada Delta yang menjadi penolongnya hari ini.

"Iya sama-sama, lo nggak kenapa-napa kan"jawab Delta sekaligus bertanya.

Willen hanya menggeleng yang mengisyaratkan bahwa ia tidak kenapa-napa.

"Nama lo siapa"tanya Delta.

"Willen"jawab Willen singkat.

"Kenalin nama gue Delta"ucap Delta.

"Ehmm...., makasih ya kak sekali lagi"ucap Willen sambil tersenyum.

Delta hanya mengangguk dan tertunduk sebentar, dan tak lama kemudian ia mau bicara lagi dengan Willen, tetapi Willen tiba-tiba sudah pergi begitu saja.

******

Saat Geng Trica masih dijalan untuk menuju sekolah, Bella dan Elsa masih bingung dengan sikap Nina tadi. Dan mereka ingin bertanya kenapa sikap Nina seperti itu tadi.

"Nina"ucap Bella memanggil Nina.

"Ehmm..."Nina hanya berdeham menjawab panggilan Bella.

"Lo kenapa tadi kelihatannya panik sejak kedatangan cowok itu"tanya Bella.

"Ehmm...., kita kan hari ini ada pelajaran Fisika guys, kalian uda pada ngerjain PR"ucap Nina yang mengalihkan pembicaraan.

"Oh iya gue lupa"ucap Elsa yang sambil menepuk dahi nya sendiri.

"Gue juga lupa El...., gimana nih"ucap Bella yang juga lupa ngerjain PR.

"Gue uda kok guys...., kalian lihat punya gue aja"ucap Nina santai.

"Ngapa gak bilang dari tadi lo Nin, kami uda panik nih"ucap Elsa yang agak kesal dengan Nina.

"Sorry ya guys"ucap Nina sambil tersenyum tak berdosa, "Kalau gitu kamu lebih cepat Bell ngendarai mobilnya untuk sampai ke sekolah, biar lo sama Elsa bisa ngerjain PR dan gak kena marah sama buk Siska yang serem itu"tambahnya lagi.

Mereka pun langsung cepat-cepat untuk ke sekolah, Bella pun menambah kecepatan mobilnya agar ia dan Elsa bisa ada waktu untuk mengerjakan PR yang terlupakan itu.

___________________________________________

Hi, vote and coment nya guys....
Hari ini aku baru publis lanjutannya...., pasti kalian penasaran lagi nih dengan lanjutan ceritanya nanti....,
Baca terus ya ceritanya jangan sampai ketinggalan....😁
Follow akun aku juga ya @Khusnulrdy

True ImaginaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang