Di jalan Raya penuh dengan kendaraan-kendaraan yang tampaknya sangat tergesa-gesa. Semua orang yang berada di tengah-tengah kemacetan itu sangat gelisah dengan macet panjang itu. Begitu juga dengan dua orang siswa yang dari tadi gelisah juga tapi bukan gelisah karena macet, tapi karena dari tadi terjadi kecanggungan diantara mereka berdua.
"Rumah lo masih yang dulu?" tanya Reynand yang dari tadi tidak tahan dengan situasi seperti itu.
"Bukan disitu lagi. Rumah gue sekarang di kompleks Ananta Residence" ucap Jesslyn.
"Lo tinggal disitu?"
"I..iya. Emang kenapa?"
"Gue juga tinggal disitu. Kok bisa samaan ya tempat tinggal kita?"
"Gatau" ucap Jesslyn singkat. Ia berpikir kenapa dunia ini sempit sekali ya? Dimana Jesslyn pasti ada juga Reynand. Jangan sampe rumah Reynand dekat dengan rumah Jesslyn.
Kembali lah kecanggungan yang terjadi pada mereka. Hanya terdengar suara berbagai macam kendaraan yang berlalu lalang. Hingga terdengar dering handphone Reynand yang sepertinya itu pesan yang dikirim orang. Reynand membaca nya sambil mengendarai motor nya tapi kali ini ia kurangi kecepatan lajunya. Tiba-tiba saja ia mengerutkan keningnya akibat membaca pesan itu.
"Jess, kita mampir dulu ya di supermarket dekat kompleks. Soalnya gue beli sesuatu tapi lo harus bantu gue nanti" ucap Reynand.
"Lho kenapa gue harus bantuin lo. Kalau mau beli barang gak usah pake bantuan kali. Jangan- jangan lo suruh bantu lo untuk bawa barang belanjaan lo ya? Emang gue pembantu apa?" ucap Jesslyn dengan raut wajah bingung.
"Bukan gitu maksud gue. Nantik aja gue kasih tau sedetail mungkin ke lo"
"Serah lo deh"
*********
Supermarket.
Sesampainya di depan supermarket, Reynand langsung memarkirkan motornya dengan asal aja.
"Lo baca ni pesan dari kakak gue. Gue gak ngerti maksudnya, karena lo cewek mungkin lo ngerti" ucap Reynand sambil mengambil handphone nya di dalam saku celananya dan memberikannya ke Jesslyn.
Jesslyn tampak serius membaca pesan tersebut, hingga ia tersadar "ini kan masalah cewek, pantas aja si Reynand gak paham" ucap Jesslyn dalam hati.
"Lo bantuin gue ya?"
"Iya"
Mereka langsung masuk ke dalam supermarket tersebut. Di dalamnya penuh dengan berbagai macam barang keperluan rumah dengan tersusun rapi. Bau aroma campuran di dalam supermarket tersebut tercium oleh indra semua pengunjung.
"Pembalutnya ukuran berapa?" tanya Jesslyn ke Reynand.
Mendengar itu Reynand langsung membuka hanphonenya dan mengulangi membaca pesan dari kakaknya itu.
"Ukuran nya 35 katanya"
"Yang paling gede ya? Berarti yang ini. Kalau minuman Kiranti nya rasa apa?"
"Rasa original"
Setelah memilih semua keperluan kakak Reynand, Jesslyn dan Reynand langsung menuju dimana tempat kasir berada.
"Pacarnya ya mba?" tanya Kasir itu ke Jesslyn tentang Reynand yang mungkin pacarnya Jesslyn menurut pemikiran Kasir itu.
Jesslyn kaget mendengar apa yang keluar dari Kasir itu. Beda dengan Reynand yang terlihat santai mendengar ucapan Kasir itu. Jesslyn melihat ke samping kanannya tepat dimana Reynand berada. Mata mereka bertemu dan Jesslyn lagi yang memutuskan kontak mata tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry
Teen FictionSilahkan kalian berimajinasi sendiri tentang bagaimana hubungan Jesslyn dan Reynand. Reynand yang selalu membuat Jesslyn sedih, tapi Reynand hanya mengatakan "sorry". Jesslyn yang selalu memaafkan semua kesalahan Reynand baik kesalahan kecil maupun...