17 Oktober 2019
Hari ini aku akan pergi untuk menemui Em di cafe. Aku akan pergi bersama Ka Jeff, karena mereka akan menceritakan sesuatu yang penting--- menurut mereka --- untuk aku ketahui.
"Lis udah siap?"tanya Ka Jeff sambil mengetuk pintu kamarku.
Aku menutup album yang sedari tadi aku lihat, album yang setiap hari aku lihat untuk mengingat kembali semua kenangan yang tidak akan pernah terjadi lagi. Sudahlah aku harus segera keluar sebelum Ka Jeff marah-marah.
Aku keluar rumah setelah Ka Jeff membunyikan klakson beberapa kali. "Lama banget"kata Ka Jeff. Aku hanya diam, tidak menanggapi. Ka Jeff mulai melajukan mobilnya dengan suasana yang hening, karena jujur saja aku malas berbicara semenjak kejadian-- tidak aku harus melupakan itu.
"Lis, ayo turun" Ka Jeff memanggilku keluar dari lamunan kejadian yang-- Lupakan Lis, jangan ingat lagi kejadian itu.
Aku turun dengan jantung yang berdetak cepat, aku gugup. Entah kenapa aku merasa ada hal yang tidak mengenakan akan terjadi.
Setelah mencari-cari akhirnya aku dan Ka Jeff menemukan tempat duduk Em yang berada di pojok belakang cafe ini.
"Hai Lis, Ka Jeff"sapa Em yang hanya dibalas dengan senyum olehku.
"Hai Em" Ka Jeff sepertinya sudah akrab dengan Em. Aku hanya diam menunggu kedua orang tersebut bercerita."Ehm, jadi..." Ka Jeff menggantungkan ucapannya dan melirik Em yang terlihat gelisah--mungkin.
"Jadi kita mau bercerita tentang Ka G."ucapan Em membuatku terdiam beberapa saat.
"Buat apa kalian menceritakan orang yang sudah tidak aku kenal? Kalian mau membelanya?!"tanyaku sambil sedikit meninggikan nada bicara. Jujur saja aku sudah mulai terbiasa tidak bersama dengan orang itu, tapi hatiku tidak bisa untuk terus berbohong. Aku masih ingin bersama dengannya, orang yang memberiku pelajaran tentang jatuh cinta dan akibat dari jatuh cinta.
"Tunggu Lis, kita bukan mau membela G, kita hanya mau meluruskan sesuatu yang sebenarnya harus kamu ketahui dari lama." Ka Jeff berusaha membujukku agar aku mau mendengarkan cerita ini.
"Oke, aku mau mendengarkan cerita dari kalian tapi jangan menyebutkan nama orang itu. Aku muak mendengar namanya disebut."jawabku dengan terpaksa.
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷
Cerita dari Ka Jeff dan Em sangat membuatku berpikir dengan keras, cerita ini seperti dongeng di dunia nyata. Apakah itu benar atau tidak, aku tidak tau.
"Lis udah sampe, ayo" Ka Jeff menyuruhku turun. Aku tau tempat ini, aku bisa melihatnya dari papan yang terpasang di depanku. Menurut perasaan ku tempat ini akan membuktikan cerita ini benar atau tidak. Tapi aku lebih berharap agar cerita itu tidak benar. Karena aku lebih menyukai cerita dongeng daripada cerita nyata, apalagi kalau aku yang menjadi pemeran dalam cerita nyata itu.
Aku mulai melangkahkan kaki memasuki tempat ini sambil memperhatikan sekitar. Semakin kedalam aku merasa cerita tersebut semakin nyata. Dan aku mulai memperlambat langkahku, kakiku mulai terasa berat. Aku harap ini hanya jebakan darinya, kemudian kita berdua akan kembali tertawa bersama. Kita berdua akan kembali seperti dulu, dimana dia dengan gampangnya mengeluarkan gombalan receh yang hebatnya bisa membuat pipiku merah, dimana aku masih bisa memukul lengannya saat dia menangetkanku, dimana dia akan memeluku saat aku sedih, dimana kita menyanyi bersama, dimana kamu bermain gitar dengan gaya yang menggelikan, dimana semuanya baik-baik saja. Aku berharap ini masih dalam mimpi atau lamunan panjangku. Tapi ini nyata, benar-benar nyata. Aku bisa melihat dan merasakan apa yang selalu dikatakan orang. Bahkan aku masih mengingat quotes darinya--entah dia mengambilnya dari mana-- saat kita pertama kali bersama.
"When you love, you get hurt. When you get hurt, you hate. When you hate, you try to forget. When you try to forget, you start missing. And when you missing, you will eventually fall in love"
Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan tokoh, karakter dan peristiwa, itu merupakan ketidaksengajaan.
Thank you and God Bless You
KAMU SEDANG MEMBACA
Out Of Reach
Teen FictionMenurutmu apa itu cinta? Sebuah kata? Sebuah benda? Atau suatu sifat? Menurutku, cinta itu seperti siklus. "Saat kau jatuh cinta, kamu akan merasa sakitnya cinta. Saat kau merasa sakitnya cinta, kamu akan belajar membenci cinta. Saat kamu membenci c...