NIUFANYA GHELDA ATTARAIQI WIJAYA
" Non Atta, cepat bangun lah hari ini kau akan pulang ke Indonesia."
suara itu adalah sebuah sirine pagi bagi ku, ya itu adalah suara bibi Damni, dia salah satu pembantu rumah tangga yang di kirimkan mama untuk membantuku selama aku tinggal di London.
Aku mengerjip ngerjipkan mataku, sang surya telah menampakkan dirinya, Aku segera bangkit dan membuka tirai kamarku.
" Ya, bibi Damni aku sudah bangun tolong siapkan sarapanku setengah jam lagi aku akan turun"
Aku menyahuti bibi Damni, lalu alarm dari ponselku berbunyi, itu tandanya aku harus segera bersiap siap untuk pulang ke Indonesia.
Sebenarnya Aku tinggal di London untuk beberapa urusan, urusan pendidikan, bisnis, dan tentunya karirku sebagai seorang aktor dalam dunia film.
" non Atta Nyonya bilang bibi tidak ikut pulang ke Indonesia, bibi harus tinggal di sini untuk merawat rumah ini, dan ada pesan juga dari Nyonya untuk Non Atta."
Aku menghentikan suapanku saat mendengar perkataan bibi, perasaan ku jadi tidak enak, pasti ada kaitanya dengan pernikahan.
" Ehm..., ya katakan bi."
Aku mulai merasakan keringat dingin muncul dari tubuhku, Aku sempat berpikir kenapa Mama cepat cepat menyuruhku untuk menikah, jangankan menikah pasangan saja aku tidak punya aku benar benar menbenci topik ini.
" Nyonya bilang nanti saat tiba di bandara bukan Nyonya yang menjemput Non Atta."
Huft, Aku bernafas lega saat bibi tidak membicarakan pernikahan.
" Oh, lalu apa Riyan yang akan menjemputku?"
Bibi menggelengkan kepalanya.
" Papa, Kak Genta atau Kak Galang."
" Bukan semua Non tapi, Den Ilham yang menjemput Non."
Aku langsung memegang kepalaku, aku mengusap wajahku, dan menarik nafas sedalam dalamnya.
" Sudah ku duga pesan dari Mama adalah kabar buruk untukku."
Aku melihat jam tangan ku, ini saatnya pergi, Aku segera berpamitan dengan Bibi Damni, dan masuk ke dalam mobil.
Aku bingung dengan sikap Mama, Mama begitu ingin mendekatkanku dengan Ilham, padahal aku selalu menganggapnya sebagai orang asing.
Aku bahkan tidak tertarik untuk berteman atau bahkan bersahabat denganya, menurutku sikap nya terlalu mengganggu, dia sangat cerewet dan bahkan dia selalu ikut campur dalam segala urusanku.
----------------------------
pukul 05.30 Aku tiba di Indonesia, Aku mengambil ponsel dari saku jaketku, begitu dingin udara di kota Malang ini.Saat aku sibuk memainkan ponselku tiba tiba ada seorang pria menepuk pundakku, aku menoleh ke arahnya.
Dia Riyan, dia adalah sepupu sekaligus sahabatku, aku langsung memeluknya.
" hei terakhir kali kau tidak bersikap semanis ini."
" hem..., mungkin karena aku sempat merasa kesal saat mengetahui siapa yang akan pertama kali menyambutku di bandara."
Riyan menatapku lalu tertawa kecil.
" Kau ini, dia hanya seorang Ilham, dia tidak akan memakanmu."
" Ayolah jangan membuatku kesal dengan membicarakan anak itu, aku baru saja tiba di Indonesia tapi kau sudah membuat ku kesal."
Riyan tersenyum melihat sikapku.
" Baiklah sekarang silahkan masuk ke mobil dan aku akan mengantarmu dengan selamat sampai ke rumahmu tuan putri."
Aku hanya tersenyum untuk menanggapi tingkah Riyan, Riyan memang selalu tau bagimana cara untuk membujukku saat aku marah.
----------------------------------" Atta ku, bagaimana kabarmu nak apa kamu baik baik saja di London?."
Mama ku langsung menghujani ciuman di pipiku, aku pun menyambutnya dengan pelukan.
" Ma, aku bingung aku harus marah pada Mama atau aku harus senang melihat Mama."
" Memang kenapa nak?"
" Mama telah menipuku dengan mengatakan kalau Ilham yang akan menjemputku."
" Atta memang kenapa dengan Ilham, dia pria yang baik, mungkin dia cocok untuk...."
" Ma, stop Atta lelah Atta akan pergi ke kamar oke"
Aku langsung masuk ke kamar dan menghempaskan tubuhku di atas kasur putih itu.
" Atta apa kau sudah tertidur."
Aku mengenal suara itu, itu suara Riyan.
" Masuklah aku tidak menguncinya."
" Hei kau sedang merasa kesal."
" Ya seperti yang kau lihat."
" Bagaimana kalau kau mengenal Ilham lebih dekat dengan kencan."
Aku memutar bola mataku, aku tahu ini adalah salah satu rencana Riyan untuk membantu Mama ku.
" No, what are you thinking about ?."
" Oh ayolah Atta, memang kenapa dengan Ilham dia tidak seperti Dewa yang terus memaksakan kehendaknya pada mu, tidak semua laki - laki itu sama Atta."
Aku menaikkan ke dua bahuku.
" Cobalah nanti malam kau berkencan denganya dan aku akan berkencan dengan Alice."
" What Alice, maksudnya ini double date, no Riyan ini sama saja kamu berusaha memanfaatkan ku untuk mendapatkan Alice bukan?"
" Apa kau sadar, aku tidak suka dengan Alice."
Aku menatap wajahnya.
" Seperti pula kau, aku juga di paksa untuk dekat dengan Alice, ayolah Atta kita senasib bukan, ayolah...., sekali ini saja"
Aku mulai memikirkan tawaran Riyan, Oh Tuhan aku mulai terperangkap dengan bujukan Riyan.
" Emmm...., oke tapi dengan persyaratan jika aku merasa tidak cocok dengan nya, maka kamu harus berjanji untuk tidak membicarakannya."
"Yas, setuju."
Kemudian Riyan tersenyum padaku dan kemudian keluar, aku merasa Riyan sudah terperangkap janji dengan Mama ku, Apaboleh buat aku harus menepati janjiku nanti malam.
----------------------------------
yey maaf ya kalo kali ini gak ada romance nya tapi ini adalah tahap awal sebelum romance nya
jangan lupa comment ya!!!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
GAILZIZIYAN
Romanscerita tentang seorang gadis yang jutek, dan dingin dalam bersikap, seketika berubah karena bagian dari jati diri yang di sembunyikan darinya mulai terungkap. Namanya adalah Atta putri kesayangan dari keluarga Wijaya, namun hidupnya terombang ambing...