s a t u

12 0 0
                                    


Bandung,9 Juli 2018

"zaa bangun za..."

Rifky membangunkan elza dengan sangat lembut.Bagi Rifky, melihat adiknya yang tertidur dengan nyenyak membuat semua rasa lelahnya hilang dengan sekejap,walaupun ia semalam hanya bisa tertidur selama 3 jam.

ia tersenyum melihat adik kesayangannya itu, dengan lembut rifky mengelus kepala adiknya sambil membangunkannya.

"Elza ayo bangun,, nanti kamu telat.."

Elza yang Mendengar suara Kakaknya, langsung membalikkan badan dan menarik selimutnya lagi

"5 menit lagi ya kak, Elza masih ngantuk" Jawab Elza dengar suara pelan

"Yaudah 10 menit lagi kakak tunggu di meja makan" ucap rifky sambil berdiri dan berjalan keluar kamar Elza

"hmm" jawab Elza yang masih memejamkan matanya

DrrtDrrtDrrttt

Belum lama Rifky keluar dari kamar Elza, sudah ada lagi yang menganggu tidurnya Elza.

Elza meraba raba tangannya ke meja untuk meraih sumber suara getaran itu

Dengan malas Elza mengangkat panggilan yang sudah ia hapal siapa orang yang berani beraninya menganggu tidur nyenyak nya,

"Elzaaaa banguuun"teriak seseorang disebrang sana

Elza langsung membuka lebar kedua matanya ketika mendengar suara teriakan dari sebrang sana, dengan cepat ia berlari ke arah jendela dan membuka jendela untuk memastikan kalau Bintang memang sudah menunggunya atau belum. Dan benar saja, Bintang memang sudah berdiri di depan rumahnya dengan menggenggam Handphone yang sedamg berada ditelinganya

"za hari ini Gw ga mau telat" ucap Bintang dengan suara khas yang sangat Elza tau jika ia sedang menahan emosi

Elza bergidik ngeri, ia langsung mematikan telefon dengan terburu buru Elza langsung menuju kamar mandi dan bersiap siap.

Sementara di bawah sana, Bintang menghidupkan motornya dan membunyikan klakson agar satpam bisa membukakan pagar dan motornya bisa masuk kehalaman rumah besar itu.

Setelah itu, Bintang memarkirkan motornya dan mulai masuk ke rumah Elza untuk menunggu Elza bersiap siap.

Rifky yang melihat Bintang sedang menunggu di ruang tamu langsung menyapa Bintang "Eh udah ada bintang toh.. cepet banget kamu jemput Elza,Udah serapan? Ayo serapan bareng sama kak iki."

"Hehe iya kak, bintang takut telat.. Udah kok kak.." jawab Bintang sambil menyengir menampilkan deretan gigi putihnya.

Mendengar jawaban Bintang, Rifky langsung tau kalau Bintang sedang berbohong.
"Oh ayolahh.. Kamu tuh yaa kayak lagi bicara sama orang asing aja.. setiap kak iki ajak serapan bareng selalu nolak, kak iki tau kamu belum serapan.. Ayo serapann"

Merasa tidak enak jika harus menolak lagi, Bintang pun akhirnya pasrah dengan mengiyakan ajakkan Rifky untuk serapan bersamanya
"emm.. Iya deh kak"

"Ah gitu dongg"
Rifky tersenyum dan langsung merangkul Bintang sembari mengajaknya ke meja makan

Bintang dan Rifky serapan bersama sambil berbincang bincang dan bercanda sembari menunggu Elza siap

"Elza projen udah siapp"

Mendengar suara Elza yang memenuhi seluruh ruangan membuat Bintang menggeleng gelengkan kepalanya

Rifky yang sedang serapan pun mendengus mendengar suara adiknya

"Elza jangan teriak teriak" ucapnya menasihati adik kesayangannya itu

"ehehe iyaa" jawab Elza sembari berjalan ke meja makan dan menyiapkan sarapannya, ia tertegun melihat Bintang yang sangat fokus saat sedang makan.

"Bintang jangan fokus banget gitu, serem tau liatnya" ucapnya elza dengan polos

Bintang yang mendengar ucapan Elza hanya membalas dengan tatapan sinis.

Rifky yang melihat tatapan Bintang pun mendengus dan menegur adiknya supaya diam dan tidak menganggu Bintang,
"Elza diemm!"

Elza hanya menyengir menjawab perkataan kakaknya,
"Iya kakk" Lanjut Elza

Bintang hanya menggeleng gelengkan kepala heran melihat sifat Elza yang menurutnya tidak pernah berubah dari kecil

"udah makannya za?"Tanya Bintang setelah sarapannya abis

"Dikit lagi" Jawab Elza sambil buru buru memakan roti selai nya

"Oke udah" lanjutnya setelah meneguk susu stroberi kesukaannya itu

"udah lengkap tas nya? bawa bekal ga?" tanya Bintang lagi, Elza yang mendengar pertanyaan bintang langsung memeriksa tasnya

"Aah iya bekaal, sebentar ya bintaang"  Elza setengah berlari terburu buru menuju dapur untuk menyiapkan bekalnya

Elza terbiasa melakukannya sendiri, ia tidak ingin merepotkan bi wati, karna menurutnya bi wati sudah sangat banyak membantu dirinya

melihat Elza yang terburu buru menyiapkan bekal, Bintang pun menghampirinya
"Mau dibantu?" tanya Bintang

Elza langsung mengiyakan pertanyaan bintang "Ah iyaa,Tolong ambilin buah di kulkas"

"Oke"

Rifky yang melihat adiknya dan Bintang hanya tersenyum dan memerhatikan mereka berdua
"tetap jadi tameng buat adek gue tang, semoga lo selalu ada buat dia, gue tau kok perasaan lo sebenarnya ke dia gimana" ucapnya dalam hati sambil tersenyum.

"Kak iki ntar pulangnya jam berapa?" tanya Elza sembari menutup kotak bekalnya

"Kak iki ntar pulang seperti biasa.. Tapi bakal diusahain pulang cepat kok. Yaudah berangkat sana"

"oh iya kak, Elza pergi dulu ya!" Elza mencium Tangan iki untuk pamit

"iya hati hati"jawab iki

Selanjutnya diikuti dengan Bintang yang ikut menyalami Rifky
"jaga dia buat kak iki dan buat hati kamu" bisik rifky

Bintang mengerutkan dahi karna bingung dengan apa yang dibisikkan Rifky kepadanya barusan "Maksudnya hati apa ya kak?"

"haha udah sana ntar telat" jawab Rifky terkekeh

"Emm yaudah deh kak, pergi dulu yaa"

"Oke hati hati tang" ucap Rifky setengah berteriak karna Bintang sudah berjalan menuju pintu luar.

"Bintang pakai motor biar ga telat?" Tanya Elza sembari meraih helm yg diberikan Bintang

"iya zaa, hari pertama ga boleh telat"

"Ya tapi kan ini bukan hari pertama, hari pertamanya waktu mos kemarin" jawab Elza lugu sambil mencoba memakai helm yg diberikan Bintang

Bintang yg mendengar jawaban Elza hanya mengiyakannya dengan diam,  "bisa pakai helm nya?" lanjutnya lagi

Elza hanya menjawab dengan cengiran sembari menggelengkan kepalanya

"yaudah sini biar Aku pake in"
Bintang mengambil helm yg ada di tangan Elza lalu memakaikannya

Elza yang melihat Bintang memakaikan helm untuknya pun tersenyum karna merasa bersyukur punya sahabat yang sifatnya tidak pernah sama sekali berubah

"Makasi Bintang, ayo jalan"

"Ayo, pegangan biar ga jatuh" ucap Bintang tersenyum sembari menuntun tangan Elza melingkar di perutnya

Rifky yang melihat mereka berdua dari layar cctv pun tersenyum.

----------------------------------------------------------------

In All TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang