Chapter 3 : What?

293 28 1
                                    

.
.
.
.
.
.

"Maaf. Jungkook memang selalu merepotkan,"

Jimin mengembangkan senyumnya. Beberapa waktu yang lalu,setelah ia menceritakan semuanya pada Jungkook,mereka tertidur bersama. Tapi Jimin terbangun lebih dulu karena ketukan dipintu kamarnya,tadinya ia pikir itu Yoongi tapi ternyata yang muncul itu Taehyung.

"Tidak apa,aku senang kalian datang. Walau harus bolos kelas," kalimat terakhir Jimin ucapkan sangat pelan. Bahkan Taehyung tidak mendengar,pemuda itu membopong tubuh Jungkook yang bongsor keatas punggungnya. Jimin terkekeh, "kenapa tidak dibangunkan saja?" Tanyanya. Tapi Taehyung menggelengkan kepalanya, "tidak. Aku tidak mau dia mengamuk seperti dulu." Kali ini tawa Jimin pecah.

Ya dulu,

Jungkook mengamuk karena dibangunkan dari tidurnya yang nyenyak di kamar Jimin. Menolak diajak pulang dan berakhir ngambek satu minggu.

Taehyung sepertinya tidak mau itu terulang kembali.

Jimin berdiri dari tempatnya,berniat mengantar Taehyung sampai pintu. Dalam hati berharap Yoongi tidak tiba-tiba muncul.

"Terimakasih," ucap Taehyung saat Jimin membukakannya pintu. Keduanya plus Jungkook yang berada diatas punggung Taehyung berjalan di lorong lantai dua kediaman Park.

Jimin memang tidak terlalu dekat dengan si jenius Kim Taehyung. Ia hanya sekedar kenal,itupun karena Jungkook yang mengenalkannya. Jadi selama di lorong,tidak ada pembicaraan sama sekali. Hingga saat di tangga tiba-tiba Taehyung berkata, "aku merasa melihat Yoongi hyung disini,"

Tentu saja Jimin tau kalau Taehyung itu sepupu Yoongi,kekasihnya. Dan Jimin yakin jika Taehyung benar-benar bertemu Yoongi versi robot,pemuda itu akan marah besar padanya. Dan persahabatannya dengan Jungkook yang menjadi korban.

Jimin bergidik. Kepalanya menggeleng cepat. Menghilangkan imajinasinya yang semakin meliar. Pemuda itu mengusap tengkuknya ragu, "iyakah? Hm,aku tau Yoongi hyung selalu memperhatikanku." Memperhatikan. Jimin tidak bohong kok. Yoongi versi robotㅡsebenarnya Jimin benci dengan panggilan ituㅡmemang selalu memperhatikan gerak-geriknya.

Taehyung menunduk. Kakinya terus berjalan menuruni tangga dengan hati-hati. "Maaf,aku tidak bermaksud mengingatkanmu soal Yoongi sepupuku." Ucapnya penuh penyesalan. Jimin mengulum senyum paksa-nya, "tidak perlu meminta maaf,aku yakin Yoongi hyung pasti kembali." Ucapan Jimin sedikit membuat Taehyung terkejut,tetapi pemuda itu sukses menutupi ekspresi kagetnya.

Jimin benar-benar mengantar mereka hingga pintu depan. Tangannya melambai kearah Taehyung yang telah memasukan Jungkook kedalam mobilnya. Dan tepat ketika mobil itu hilang dari pandangan Jimin,pemuda manis itu melunturkan senyumnya. Kembali menjadi Park Jimin yang suram.

Dihelanya nafas panjang sembari menutup pintu. Kakinya kembali melangkah menuju tangga. Ketika baru saja Jimin menginjak tangga ketiga,sudut matanya melihat Yoongi keluar dari lab ayahnya.

Pandangan keduanya bertemu selama beberapa detik.

Deg

Jimin memalingkan wajahnya. Dengan cepat berlari keatas menuju kamarnya.

"Apa-apaan itu," gumamnya. Tangannya ditaruh diatas dadanya. Berdetak kencang. Tanpa pikir panjang pemuda itu masuk kedalam kamarnya. Tak lama terdengar teriakan histeris.

Jimin salah tingkah.

.
.
.
.
.
.
.

"Maaf Yoongi,aku mungkin baru bisa kembali lusa. Begitu tiba aku akan langsung memperbaiki sensornya,tidak apa kan?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Last Of Us || YoonMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang