#3

8 0 0
                                    

Hari pertama ospek pun dimulai. Para siswa berkumpul dilapangan untuk mendengarkan ceramah dari panitia. Gamal yang berbadan tinggi akhirnya di instruksikan untuk baris di bagian paling belakang. Seseorang menyapanya,

" woi, namo kau siapo ?" Dengan logat palembang.

Dia langsung menoleh ke arah suara tersebut dan berkata,

"namo aku gamal" gamal pun balik bertanya
"namo kau siapo ?"

" Kenalke  aku andi". Ucap pemuda itu

"Kau bosen dak dengeri ceramah uong itu ?"

Andi bertanya kepada gamal sambil muka nya menampakkan muka bosan.

"Iyo aku ringam dengeri ocehannya" saut gamal.

Mereka pun ngobrol ngalar ngidul sampai akhirnya mereka akrab. Mereka tertawa terbahak-bahak menertawakan hal yang tak penting.

"Kamu yang dibelakang coba maju kedepan" 
dengan nada keras dan menunjuk ke arah gamal. Bapak tersebut adalah pak rendi yang diketahui sebagai ketua pelaksana ospek. Suasana yang tadinya ribut bak pasar 16 langsung menghening seketika sampai suara jangkrik pun terdengar. Krikk, krikk, krikk. Semua kepala mengarah ke arah yang di tunjuk oleh kepala sekolah tersebut. Terlihat disana ada gamal.

"Iya kamu yang disana coba maju kedepan" lanjut sang panitia ospek.

Lantas gamal pun maju kedepan sendirian.

"Yang di sampingnya juga maju, yang cengangas-cengingis itu"

emang ketika gamal maju andi terlihat tertawa bahagi. Lantas andi pun terpaksa maju kedepan.

"Inilah contoh orang yang tidak menghargai orang lain. Ketika orang di depan sedang bicara tolong di perhatikan. Jika kalian ingin diperhatikan oleh orang lain maka kalian harus perhatikan orang yang didepan maka kalian nanti akan diperhatikan orang lain jika kalian berada didepan" ucap pak rendi kepada kedua anak tadi.

Naah apes nih jadi bahan omongan bapak tua ni, si andi yang ngedumel dalam hati. Gamal menampakkan muka malunya ketika berada di depan teman-teman seangkatannya.
Setelah kejadian tersebut mereka tampak akrab.

Teman Dalam HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang