01

9 2 0
                                    

  “Taehyung, kalo makan itu jangan sambil main Handphone!” tegur seorang wanita paruh baya

Sedangkan sang empu hanya berdehem, namun tetap makan dengan Handphone di tangan kirinya.

Tak lama kemudian, seorang gadis dengan rambut tergerai. Mengayun-ayun papan jalan, dan

Plak

“Dengerin kata Ibu. Makan jangan sambil main Handphone!” sang gadis duduk di sebelah sang Ibu sembari menjulurkan lidahnya

“Ibu!! Yeri mulai ga sopan sama Abang!” kesel Taehyung

“Abang sendiri ga dengerin kata-kata Ibu!” kesel Yeri

“Kalian berisik! Jangan ngobrol kalo lagi makan!” tegur sang ayah, Kim Jaewon

Sang Ibu hanya tersenyum tipis melihat anak-anaknya yang menunduk ketakutan, “Jaewon, jangan menegur anakku seperti itu.”

Jaewon menatap sang Istri bingung sekaligus kesal. Dia salah dimana? Dia menegur seperti itu, memang kewajibannya kan sebagai Kepala keluarga?

“Ji-”

“Ibu, Ayah kalian berisik. Ayo makan!” Hanbin yang baru saja turun dari atas langsung duduk di sebelah Taehyung

“Kau yang bersisik!” ketus Yeri

Hanbin menatap sang adik bingung, “Sisik apanya? Hei! Aku bukan Ikan!”

Sedangkan Yeri hanya menatap meremeh sembari mencibir. Jiwon menggeleng kecil, selalu saja ada pertengkaran kecil setiap paginya di keluarganya.

  Selesai makan, Yeri langsung berdiri dan mencium kedua pipi Ibu dan Ayahnya.

“Aku duluan!” teriaknya sembari berlari

Taehyung yang sadar, langsung meminum susunya dan pamitan ke Ibu dan Ayahnya. “Hanbin!! Kau akan ku tinggal!!”

Hanbin mendengus, bangun dari duduknya dan ikut berpamitan. “Sialan kalian berdua itu,” dengus Hanbin

◈ ━━━━━━━ ⸙ ━━━━━━━ ◈

  Yeri menatap kedua kakanya yang sedang bertengkar. Taehyung yang sedang menyetir terus membentak Hanbin, tak kalah dengan Taehyung. Hanbin juga membentak Taehyung dengan tangannya yang memegang Seatbelt erat seperti anak kampung.

“ANJING TAEHYUNG!! GUA BELOM PENGEN MATI SAT!!”

“BACOT LU KUBIL!! KITA UDAH TELAT!!”

Yeri mendengus, dari pada pusing ngedenger pertengkaran Taehyung dan Hanbin. Mending dia dengarkan lagu.

Ya seperti itu lah mereka, selalu sopan jika di depan orangtua dan guru. Tapi gak selain itu. Mereka bakal ngeluarin jati diri mereka.

  Yeri turun dari mobil di ikutin sama Hanbin yang dari tadi megangin pundak dia, “Bang risihh! Lepas kenapa sih!”

“Mual anjing. Abang lu gila!” kesel Hanbin

“Kembaran abang!” dengus Yeri sambil ngelepas tangan Hanbin yang ada di pundaknya

“Yeri! Sopan dikit ngapa sama abang lu!!” teriak Hanbin, tapi Yeri pura-pura ga denger malah lari

Taehyung nepuk-nepuk pundak Hanbin sambil ketawa kecil, “Sabar ya Bin. Gua duluan dah!!”

“SIALAN LU BERDUA!!” teriak Hanbin lantang

Ekhm

Hanbin nengok ke belakangnya, Bu Siti Layla. Guru cantik yang sangar itu natap dia mendelik,

“Bicara kasar, Hanbin?”

“E-eh e-enggak Bu. K-kuping Ibu katarak kali, eh?”

“KIM HANBIN!!!”

Dan dibelakang semua penderitaan Hanbin, ada dua anak setan yang ketawa dari kelas masing-masing sambil ngeliatin Hanbin yang di omelin. Siapa lagi kalo bukan, Kim Yeri dan Kim Taehyung. Tertawa diatas penderitaan orang, sungguh menyenangkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BelokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang