Woojin terdesak ke belakang ketika lift ini turun dan menukik di belokan dengan kecepatan yang tidak bisa di definisikan. Kulit tannya terbelai angin dan detak jantungnya berdetak dua kali lipat dari biasanya.
Woojin memejamkan matanya, merasakan kesulitan bernapas. Dia membuka matanya ketika lift mulai memelan, bibirnya kembali melongo ketika mendapati baju yang dikenakannya terlihat transparan. Lucas tersenyum, mencoba meraih tangan Woojin yang masih asyik bengong walaupun satu detik kemudian dia menarik tangannya kembali.
"Ini dunia bawah ya? Tempatnya hades?" Lucas terkikik geli, ia yang tadinya berjalan di depan Woojin kini melambatkan langkahnya.
"Jangan bilang kau menganggapku Chiron?"
"Jadi kau Chiron? Kenapa naik lift? Bukan perahu?"
"Wah aku senang bertemu manusia yang merupakan fans percy jackson."
Woojin tersenyum, kini dia menapaki hutan dengan pinus yang menjulang tinggi, cukup menghalangi matahari untuk mentransfer cahayanya ke sini sehingga dunia terasa remang-remang.
Lucas menaikan tudung jubahnya, dia menajamkan hidungnya ketika sebuah suara langkah kaki mendekati posisinya dengan Woojin.
"Hah itu mereka. Aku pamit dulu ya dan kuucapkan selamat datang di Aclemir, ini negeri yang indah sebenarnya kalau saja bedebah haus cinta itu tidak mengacaukannya." Lucas tersenyum dan menyodorkan tangannya pada Woojin, sedetik dia sadar dan tertawa miris sambil menarik tangannya.
Tapi Woojin dengan cepat menyambar tangan Lucas yang hanya dapat ditembusnya.
"Kuramal nanti kita bertemu lagi di pondok nomor tiga." Woojin mengangguk geli ketika melihat Lucas yang memberikan wink padanya.
sendiri.
Woojin sendirian sekarang, entah siapa yang dimaksud Lucas tadi. Tapi laki-laki bergingsul itu benar-benar mengharapkan seseorang mendatanginya.
"Woojin ingat ya , ayah sedang berkerja keras untuk membelikan Woojin mobil baru."
"Ayah akan pulang jam tujuh, jellybean." -Bohong , selama sembilan belas tahun bahkan Woojin belum pernah melihat ayahnya.
"Ayahmu itu monster nak. kalau kau tidak menurutiku dia akan memakanmu." Itu neneknya yang menyebalkan, berusaha mengibuli seorang bocah delapan tahun agar mau mengambilkan mangga untuknya.
Ayahnya monster dan tidak pernah kembali.
Hutan yang lengang harusnya membuat bulu kuduk berdiri, tapi entah Woojin malah melow di sini, pikiran tentang ayahnya terputar begitu saja di otaknya.
"Ini Aclemir nak." Woojin mendongak menatap seorang pria dengan jubah putih yang juga transparan dengan seorang pemuda berambut pirang yang menatap datar kepadanya.
"Kau mau bertemu ayahmu?" Woojin terdiam.
"Aku punya ayah? Maksudku ayahku masih hidup?"
-1-
now playing- Zaskia Gotik- Bang jono 💃
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Verse 2 | 99L
Fantasy"Cari bait kedua dari mantra dan kamu akan mendapat dua hadiah besar."