[2]Awal Perpisahan

10 1 0
                                    

Pukul 22:30

Lina masih memikirkan keputusan sang Bapak yang berniat memindahkannya sekolah,dia berpikir bagaimana nasib hubungannya dengan Alvaro?Hubunganya yang masih berjalan sekitar dua bulan,harus terhalang oleh jarak.Lina takut jika Alvaro-cinta pertamanya,tidak bisa menerima keputusan sang Bapak,untuk memindahkannya sekolah.Lina terus khawatir sambil menggigit bibir bawahnya.Tanpa pikir panjang Lina langsung mengirimkan pesan kepada Alvaro

Al.....besok bisa ketemuan ya di Taman berseri jam 3 sore!thanks (pntng bgt L)

Lina masih menunggu jawaban dari Alvaro yang tak kunjung datang.Satu menit.....dua menit......tiga menit.......empat menit.........sepuluh menit........pesan itu tak kunjung dibalas,Lina semakin risau,dia berpikir dalam hati atau mungkin Alvaro sudah tidur ya?Tanpa pikir panjang Lina langsung mengatur posisi nyaman untuk tidur dikasur empuknya,dan mulai terlelap.

Pukul 14:35

Lina langsung bergegas menuju Taman Berseri saat tau ini sudah pukul tiga kurang dua puluh lima menit.Sesampainya disana Lina langsung menuju ke kursi kayu yang berada dibawah pohon beringin dengan diduduki oleh seorang pria yang Lina ketahui adalah pacarnya-Alvaro.

"Al,udah lama nunggu?maaf ya."sapa Lina sambil ikut duduk dikursi kayu tersebut.

"Nggak kok,baru aja,Aku denger kamu gak naik kelas ya?"tanya Varo tho the point.

"Mmmmm Iya nih,dan kamu harus tau juga,kalau aku mau dipindahin sekolah."terang Lina dengan nada merengek.

"What?trus aku gimana?"tanya varo

"Aku juga gak tau Ro,makanya aku pingin ketemu sama kamu trus ceritain masalah ini."terang Lina lagi.

"Emang gak bisa ya kalau gak usah pindah sekolah?kita baru jalanin dua bulan lho Lin."terang Varo.

"Aku gak bisa Ro,Aku juga punya rasa malu kali,mau ditaruh mana mukaku didepan adkel kalau tau kakelnya ada yang gak naik kelas?"

"Ya trus baiknya gimana aja deh,gue nurut ajah."jelas Varo mengalah.

"Kita masih bisa pacaran kan walaupun kita beda sekolah?"tanya Lina khawatir.

"Susah.....tapi-"

"Kita jalanin aja dulu."

"Oke gue bakal coba Lin,demi lo."

Hati Lina lumayan tenang mendengar perkataan Varo,walaupun beda sekolah tapi Lina berjanji akan tetap setia dengan Alvaro seorang.Sore itu akhirnya mereka habiskan untuk bersama sampai Malam.Lina dan Alvaro adalah sepasang sejoli yang baru pertama kali merasakan jatuh cinta,dan mereka tidak tau kalau cinta itu tak semudah membalikkan tangan,kita mesti melewati lika-liku takdir yang diciptakan Tuhan walaupun itu terasa pahit atau manis.Karena yang pahit itu adalah rintangan dan manis adalah buah dari rintangan tersebut,tergantung orang yang menjalaninya.

Hari sudah berganti menjadi Bulan.

Bulan ini adalah bulan dimana masuknya seluruh siswa maupun siswi,mereka akan mengisi lemabaran baru di kelas 11 dengan cerita khas anak SMA(hanya bagi murid yang naik kelas JA)

Berbeda dengan Lina yang mengawali kegiatan MPLS di gedung sekolah SMK khusus bagi seorang calon desainer.Dari dulu memang Lina bercita cita untuk menjadi seorang desainer,karena kemampuanya dalam menggambar,namun cita citanya tak terwujud karena tak diperbolehkan oleh orangtuangya,mereka berharap agar putri bungsunya bisa menjadi seorang dokter yang sukses seperti Agnes-putri sulungnya.

Pagi ini bagi siswa/siswi yang mengikuti kegiatan MPLS dihendakkan membawa makanan yang berbahan pokok nasi,disitu Lina membawa sebuntel arem-arem.Karena memang di SMK kegiatan MPLS nya tidak sesusah di SMA.Di SMK Lina mengisi lembaran baru dengan menjadi seorang siswi kelas 10....LAGI!!L

Lina merasa kecewa karena dulu dia menyia nyiakan pelajaran,dan menyebabkan dirinya tak naik kelas.Namun Lina bersyukur karena disini kebanyakan adalah seorang siswi,walaupun adasih 5 atau 10 orang siswa,tapi kalian pasti taulah kalau mereka itu laki-laki setengah matang,hal itu mempersempit peluang untuk Lina berselingkuh.

Pukul 08:30

MC acara sudah berada tepat diatas panggung untuk memulai acara kegiatan MPLS ini.SMK ini memang cukup favorite dari semua kalangan SMK, karena alumni dari SMK ini kebanyakan sukses mengembangkan sayapnya dipenjuru Asia.Lina juga tidak sepenuhnya menyesal karena bersekolah disini,namun yang membuatnya menyesal adalah kenapa dia harus kelas 10?

Sekarang Lina berada dikamar mandi dia masih bisa mendengar suara MC, sang MC masih saja mengoceh dengan candaan yang menurut Lina sangat garing kriuk kriuk bikin sakit gigi.

"MC garing gitu kok disewa."ucap Lina entah kepada siapa sambil mencuci tangan selepas dari WC,namun tiba-tiba Lina mendapat jawaban dari siswi lain.

"Setidaknya kita hargai usahanya,kalau kita ingin dihargai juga disini."ucapnya dengan penuh penekanan disetiap katanya.

"Siapa lo?"tanya Lina keheranan.

"Kenalin gue Mellyna Anastasia."jawabnya mantab.

"Oh,gue kira guru disini."

"HAHAHAHA,candaan lo jauh lebih garing nyoss,dibanding MC itu."katanya sambil menatap sinis kearah Lina.

"Diem lu,gue lagi gak bercanda.Lu baru kenal sama orang aja udah sok jadi guru ya,apalagi jadi sahabat orang,jauh lebih kayak monyet kali ya"serang Lina tak mau kalah.

"HAHHAHHAH,puas lu!"serangan balik dengan penuh penekanan gas disetiap-HAH.

Lina merasakan gas hijau beracun menyeruak di hidungnya membuat dirinya mendadak oleng.

"BAUK WOI!!!!DASAR MONYET,awas lo,gue bales baru tau rasa lo."

"Bodo amat,lu juga monyet kali,Babon malah!nih nikamati oksigen dari Allah, HAH!"serang Melly tepat dihidung Lina yang membuat Lina tambah jengkel setengah mati.Melly langsung melarikan diri takut Lina mengamuk bak seekor Babon.

"WOI NYET!TANGGUNG JAWAB LO!IDUNG GUE JADI MAMPET GARA-GARA GAS BERACUN LO!AWAS SAMPAI KETEMU LAGI,ABIS LO SAMA GUE,MONYET LU!"teriak Lina dari dalam kamar mandi.

*************

Jangan lupa kasih saran sama kritikannya ya kaluperlu,kalau bagus jangan lupa di vote....thank you.....

When Life is FateWhere stories live. Discover now