Natsu-Quell Fanfiction

76 11 3
                                    

DONE!

Fanfic pertama saya mengenai salah satu grup idol dibawah naungan Tsuki no Talent Production .

Fanfic tercepat kutulis setelah sekian lama tak menulis. Thanks to teman teman yang sudah memberi inspirasi dari komentar komentarnya. Maafkan bila OOT dan humor nya garing segaring kerupuk.

Dan fanfic ini juga berdasarkan ilust dari sensei yang buat hati adem banget seadem senyuman Eichi ❤(ӦvӦ。)

Fanfic ini sudah dirilis di akun fb juga (≧▽≦)

So enjoy reading guys

***************************************************************************************

"Shu..."

"ukh..."

"jangan terlalu fokus dengan pekerjaan sampai lupa minum air, ya?"

" hee....Eichi...kau membuat ku kaget"

Quell Fanfiction- NATSU

Musim panas. Terik matahari yang begitu menyengat. Musim yang tepat untuk berlibur ke tempat yang sejuk atau bahkan plesir ke luar negeri. Pergi berekreasi dengan teman atau keluarga melepas penat pekerjaan . Bahkan musim panas banyak dimanfaatkan kaum muda untuk bekerja sambilan untuk menabung atau hanya dihabiskan bersenang-senang.

Namun kegiatan seperti itu tidak bisa dirasakan oleh seorang Izumi Shu. sejak pagi ia sibuk bekerja di kamar. Sesekali keluar menuju dapur untuk membuat minuman dingin. Walau AC sudah terpasang, rasanya masih panas, sepertinya sudah waktunya memanggil petugas untuk memeriksa AC kamarnya. Shu melepas headphone yang sedari tadi pagi dipakainya. Merenggangkan badan demi mendapatkan rasa rileks. Ia menatap layar monitor. Masih banyak yang harus dikerjakannya. Berhubung hari ini tidak ada jadwal, lebih baik menyicil pekerjaan, pikirnya.

Shu beranjak dari bangku nya dan pergi ke dapur. Asrama tampak sepi. Hari ini, si kembar Kuga pergi dengan anggota SolidS, Dai dan Tsubasa. Ada kafe baru, kata Tsubasa. Supaya semakin ramai maka si kembar juga diajak ikut. Eichi? Eichi pergi berbelanja kebutuhan dapur. Mumpung libur, katanya. Sera Rikka juga ikut dengannya. Jadilah Shu ditinggal sendiri. Sepi juga, pikirnya. Ingin menelpon Shiki, dirasa tidak mungkin. Manusia satu itu juga pasti sedang bekerja di kamarnya. Kalau tidak bekerja, paling dia berkeliling mencoba restoran Soba di kota.

Shu meneguk teh dinginnya. Dirasa cukup, ia kembali ke kamar, berkutat kembali dengan pekerjaannya. Ingin rasanya ia tidur atau berjalan jalan saja.

***

Eichi membuka pintu asrama mereka. Waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore. Sepertinya ia kelamaan berbelanja. Kelamaan berbelanja atau kelamaan mengobrol di kafe ya? Rasanya berbicara dengan Rikka tidak ada habisnya. Saling share resep masakan sampai share rahasia rumah tangga yang harmonis. Ups, yang terakhir dihiraukan saja. (author digebuk)

Meletakkan barang belanjaannya, manik hijau nya menatap sekeliling. Apa Issei dan Ichiru belum pulang ya? Pikirnya. Ah sudahlah sesekali ia tidak perlu terlalu khawatir dengan kedua anak kembarnya . (uhuuk author batuk) Pandangannya tertuju ke kamar sang suami uhukk leader (minum obat batuk dong author). Mengambil inisiatif, Eichi mengambil sebotol air dingin dari kulkas. Eichi mengetuk pintu kamar. Tidak ada jawaban. Memegang kenop pintu dan menyadari bahwa pintunya tidak dikunci, Eichi masuk ke kamar dan mendapati Shu sedang memakai headphone, menatap layar komputer fokus, tidak menyadari siapa yang datang.

"Shu..." Eichi menempelkan botol air itu di pipi Shu.

"ukh..." Shu sedikit terkejut saat rasa dingin menyentuh pipinya.

"jangan terlalu fokus dengan pekerjaan sampai lupa minum air, ya?" Eichi tersenyum lembut sambil menyodorkan botol air.

" hee....Eichi...kau membuat ku kaget" Shu memutar bangkunya menghadap Eichi dan meraih botolnya.

"okaeri..." senyum Shu.

"Tadaima..." balas Eichi sambil mengambil posisi duduk di sofa.

"Shu, apa sedari pagi kau tidak keluar kamar?"

"hmm?? Ah, terkadang aku keluar kok."

"sudah makan siang?"

"aku sudah makan siang kok"

Eichi mengambil salah satu kertas yang ada di meja komputer Shu. " Shu, jangan terlalu keras bekerja. Sesekali beristirahatlah." (kalau gak kerja gak bisa biayain kamu sama si kembar~) *author digampar*

"terima kasih Eichi, tapi aku harus cepat menyelesaikannya. Lebih cepat lebih baik 'kan?" Shu tersenyum sambil kembali mengalihkan pandangannya ke layar komputer.

Eichi memperhatikan Shu yang hanya meletakkan botol minum nya lalu lanjut bekerja. Awalnya tak masalah. Sambil memainkan Lizz yang ada di sofa, sesekali Eichi melirik ke Shu. Semenit, dua menit, lima menit berlalu tapi Shu belum menyentuh botol airnya. Eichi berdiri, mengambil botol airnya dan sekali lagi menempelkannya di pipi Shu.

"Shu, air minum buat diminum bukan diletakkan saja. Ayo, nanti kau sakit." Gemas Eichi berkata sambil berkacak pinggang, persis seperti ibu-ibu.

"Eichi?" Shu berbalik, merasa geli dengan pose Eichi.

"air nya diminum, bukan untuk diletakkan saja." Protes Eichi.

"tapi..."

"Shu..." cengir Eichi. Manatau dengan tersenyum, hati Shu luluh buat minum air, pikirnya. (gak usah pakai cengir, Shu udah luluh kok, Eichi) *author digampar lagi.

"beristirahatlah."

Melihat senyum Eichi, Shu menarik nafas dan tertawa kecil. 'istirahat sebentar mungkin tidak buruk juga ya.' Pikir Shu.

Shu meraih botol air nya, meneguknya hingga tandas. 'ternyata aku memang haus' pikirnya.

"Tuh 'kan! Kau pasti letih! Tunggu lah sebentar. Aku akan menyiapkan teh dan camilan." Eichi berjalan keluar kamar namun tangannya tertahan oleh genggaman Shu. Ia menoleh, "Shu??"

"Eichi, terima kasih. " Shu tersenyum lembut. Mendapati senyuman Shu, Eichi membalas senyum " sama-sama, Shu."

***

OMAKE

"Tadaima... Shuuu... Eichi...."

"ah kalian sudah pulang? Bagaimana jalan-jalannya?"

"sangat seru! Wah..Shu disini juga."

"Okaeri Issei, Ichiru."

"Nah karena semua sudah pulang, ayo kita minum teh?"

"Ya!!"

FIN

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Natsu-Quell Fanfiction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang