1

391 55 38
                                    


"Apa? Jadi kau memutuskanku hanya karena hal sepele itu?"

Taeyong menatap tak percaya lelaki cantik di depannya. Doyoung, Kim Doyoung, submissive manja kesayangannya.

"Kau pikir itu masalah kecil?!" Ia menatap Taeyong tak percaya dengan tangan yang setia terlipat di dada.

"Kumohon Doyoungie.. Kau tau aku belakangan sibuk dengan urusan kantor, staminaku terkuras habis di kantor sayang.." Taeyong mulai melancarkan aksinya dengan bermodalkan kedua tangan yang ditangkupkan di depan wajahnya dan tatapan sendunya.

"Tidak! Kau lemah Tae! Ini bahkan pertama kalinya kita bercinta dan kau sama sekali tak bisa mendominasiku! Aku tak bisa bayangkan bagaimana kegiatan bercinta kita selanjutnya jika hubungan ini diteruskan"

Taeyong menatap tak percaya laki-laki manis di hadapannya, hei ayolah.. apa di otaknya hanya ada bercinta, bercinta dan bercinta?

"Stidaknya beri aku kesempatan..." lirih Taeyong dengan tatapan yang mulai melembut—berharap Doyoung akan luluh.

"Hmm, begini saja. Cha, ini alamat kenalanku. Namanya Ten" Taeyong membolak-balik kartu nama itu dengan tatapan bingung hingga tatapannya beralih pada Doyoung yang masih setia menunggu responnya.

"Untuk apa kau memberiku ini?" Tanya Taeyong masih sambil membolak-balik kartu nama itu—entah untuk apa.

"Datanglah ke Ten. Saat kau berhasil mengalahkan permainannya, aku akan mempertimbangkan untuk menerimamu lagi"

ujar Doyoung datar kemudian berdiri dari duduknya dan berlalu, meninggalkan Taeyong yang masih dalam keadaan kaget.

"Jadi.. dia menyuruhku bercinta dengan orang lain?"



A L T E R R A T E
A G A S S I x T A E T E N
T to M





Taeyong beberapa kali menyembulkan kepalanya guna mencari alamat rumah Ten, yah setidaknya ia memiliki kartu nama ini sebagai alat bantunya.

Taeyong mengembangkan senyumnya saat matanya menangkap rumah dengan alamat yang tertera pada kartu tersebut.

Taeyong memarkirkan mobilnya di depan rumah itu—sebenarnya mobilnya masih mengambil sebagian dari badan trotoar karna halaman tumah ini nyaris tak ada.

Taeyong menghela nafas beberapa kali sebelum memantapkan diri untuk mengetuk pintu dengan cat coklat tersebut.

Tok tok—Cklek

Eh?

Taeyong terperanjat kaget saat pintu di depannya tiba-tiba terbuka.

"Mencari siapa?" Tanya anak di hadapannya dengan tatapan malas.

'Apa ini Ten? Bagaimana bisa Doyoung menyuruhku bercinta dengan anak dibawah umur?' batin Taeyong linglung.

"Ahjussi, ahjussi!" Taeyong tersadar dari lamunannya saat anak di depannya memanggilnya dengan nada sedikit membentak, mungkin karena kesal pertanyaannya tak dijawab.

"Kau yang bernama Ten?" Tanya Taeyong memastikan.

"Apa aku terlihat setua itu?" Tanya anak itu dengan nada tak suka.

'Syukurlah bukan' batinnya lega.

"Haechanie, ayo makan malam sudah siap" teriak seseorang dari dalam rumah.

"Sebentar Hyung~ maaf ahjussi mencari Chittaprr, ah maksudku Ten hyung?" tanyanya yang hanya dibalas anggukan oleh Taeyong.

"Ayo masuk" Taeyong mengikuti langkah anak itu, ia mendudukkan dirinya saat anak itu menyuruhnya duduk di tempat yang ia yakini sebagai ruang keluarga—karena banyak mainan berserakan— sebelum akhirnya berlalu dari hadapan Taeyong.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 18, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ALTERRATEWhere stories live. Discover now