Hari Pertama (b)

136 10 2
                                    

"Kau masih marah?" tanya Niall begitu sampai di mobil. Venus tidak menjawab ia masih kesal dengan Niall.

"Ve?" Venus masih tidak menjawab.

"Venus!" panggil Niall.

"Apa?"

"Maafkan aku. Aku tak akan mengulanginya lagi," ucap Niall tulus. Hati Venus terenyuh mendengar Niall meminta maaf dan tiba-tiba saja Venus tertawa lalu mencubit pipi Niall gemas.

"Apa?" tanya Niall bingung karena Venus tiba-tiba tertawa tetapi sedetik kemudian Niall ikut tertawa. Setelah mereka tertawa karena alasan tidak jelas. Niall menyanyi lagu Change My Mind dan diakhir lagu ia menggantinya dengan.

"But baby if you say, you want me to drive to KFC," Niall menyanyikan itu sambil melirik Venus.

"Tetapi aku ingin McDonalds," sambar Venus.

"KFC saja," ucap Niall tak mau kalah dan masih fokus mengemudikan mobilnya. Venus tak membalas Niall ia diam dan memandang keluar jendela.

Terdengar suara helaan nafas berat dari Niall tetapi Venus masih bersandar memandang keluar,”Baiklah. Kita ke McDonalds.” Niall akhirnya mengalah tetapi sejujurnya Venus tidak marah pada Niall entah mengapa ia lelah dan hanya ingin mensandarkan badannya yang kebetulan melihat keluar jendela merupakan posisi yang paling nyaman.

Sekitar 10 menit mereka sampai di McDonalds drive thru Venus memesan Bacon Cheddar McChicken dan Cola. Niall memesan Bacon Clubhouse Burger, Cola, French Fries, Chicken McNuggets dan McFlurry. Ternyata yang tidak ingin ke McDonalds justru yang memesan paling banyak. Venus memandang Niall yang mulutnya tak berhenti mengunyah pipinya memerah lucu sekali.

“Niall apa kau selalu makan sebanyak itu?” tanya Venus memandang makanan yang masih belum Niall makan.

“Entahlah. Aku hanya ingin memakannya,” jawab Niall cuek. Sekarang mereka sudah sampai disebuah rumah entahlah rumah siapa Venus tidak tahu yang pasti bukan rumah Niall. Niall membawa makanannya lalu keluar dari mobil Venus mengikuti Niall. Niall memasuki rumah tersebut tanpa permisi atau mengetuk pintu terlebih dahulu.

Rumah tersebut besar dan benar-benar mewah. Ketika masuk ke dalam semua terlihat elegant dan mewah. Terdapat barang-barang pecah belah disana Venus menjadi ngeri apabila ia menyenggol salah satu barang disana dan pecah karena keramik-keramik tersebut pasti mahal sekali. Terdengar suara riuh dan tawa dari ruang tengah begitu Venus melihat disana terdapat Louis dan Liam yang sedang memegang ujung-ujung koran dan diatasnya terdapat Harry yang duduk diatas koran yang di pegang Louis dan Liam entah ada berapa lapis koran tersebut tetapi yang pasti koran tersebut sanggup menahan berat badan Harry. Zayn duduk memunggungi Harry dicelah koran tersebut. Lalu Niall melompat ke arah Harry dan semuanya ambruk.

Venus tertawa melihat aksi konyol mereka setelah mengacaukan aksi konyol itu Niall duduk di sofa menghabiskan makanannya yang belum habis. Sementara itu Louis dan Liam kembali mengambil koran-koran dan memegang ujung-ujungnya. Tetapi tidak ada yang duduk diatas koran tersebut.

“Ayolah!” seru Louis. Zayn hanya duduk diujung-ujung koran sementara Harry berjalan menuju Venus.

“Apa kabar Ve?” tanya Harry dengan suara beratnya.

“Aku ba-“ Venus memukul Harry. “Apa yang kau lakukan?!” teriak Venus pada Harry. Harry tiba-tiba saja memikul Venus dan mendudukkan Venus di koran yang ditegangkan Louis dan Liam. Louis dan Liam melempar-lemparkan Venus dengan koran tersebut. Venus berteriak-teriak sementara Harry dan Zayn tertawa terbahak-bahak.

“Niall!” teriak Venus tetapi yang dipanggil pura-pura tidak mendengar.

“Niall tolong aku!” teriak Venus kembali.

Niall menatap Venus sebentar tertawa, “Maaf Ve, aku sedang sibuk.”

Venus mengernyitkan keningnya. Sibuk? Sedari tadi Niall hanya makan dan makan setelah menghabiskan makanan yang dibeli di McDonalds tadi sekarang Niall sedang memakan keripik kentang. Venus benar-benar dongkol. Venus mendengar suara robekan kertas. Oh tidak jangan bilang itu. BRUK. Bokong Venus mendarat dilantai. Itu benar-benar menyakitkan.

“Astaga. Itu benar-benar menyakitkan,” ucap Venus sambil mengusap-usap bokongnya yang sakit.

“Menyenangkan bukan?” tanya Zayn sanbil tertawa puas.

“Menyenangkan sekali,” sindir Venus. Venus baru tersadar disana ada juga Eleanor tetapi mengapa dirinya menjadi sasaran keusilan mereka. Eleanor tertawa melihat kejadian tersebut dan ia memberi senyum ramah pada Venus. Venus membalas senyum Eleanor sambil menahan sakit.

Setelah acara jahil tersebut mereka menjadi sibuk dengan kegiatannya sendiri. Louis dengan Eleanor. Zayn sepertinya sedang menelepon Perrie. Liam dan Harry entah berada dimana. Lama-lama Venus merasa bosan apalagi Niall sibuk dengan ponselnya.

“Niall,” panggil Venus.

“Ya?”

“Aku ingin pulang,” ucap Venus selain bosan ia juga lelah. Niall memasukkan ponselnya ke dalam saku celana.

“Baiklah. Aku akan mengantar mu pulang.”

Tanpa pamit terlebih dahulu karena memang entah yang lainnya berada dimana Venus dan Niall meninggalkan rumah tersebut dan menuju garasi. Saat mengantar Venus pulang tidak banyak bicara tidak seperti saat mereka pergi golf yang bahkan Niall mengoceh sepanjang jalan. Tetapi entah mengapa saat Niall memainkan ponselnya ia menjadi banyak diam.

***

Niall berhenti disebuah flat. Ia lalu turun dari mobilnya Venus yang bingung ikut turun dari mobil. Venus hanya mengikuti Niall disampingnya sedikit dibelakang. Niall menekan tombol 20 begitu memasuki lift. Setelah sampai dilantai 20 tak jauh dari lift Niall berhenti disebuah pintu membuat Venus mendongak melihat pintu tersebut.

“Kau tidak akan masuk?” tanya Niall.

“Eh? Masuk,” jawab Venus kikuk.

“Mengapa kau tidak membuka pintunya?” tanya Niall lagi kali ini Venus sedikit panik karena ia tidak tahu apa-apa soal kunci flat tersebut. “Aku lupa menyimpannya,” ucap Venus bohong. Niall mengernyitkan dahinya ia lalu membungkuk dan mengangkat sebuah pot yang tersimpan disamping pintu. Disana terdapat sebuah kunci Niall mengambil kunci tersebut dan memasukkannya ke lubang kunci pintu itu. Pintu terbuka.

“Aku pulang, sampai nanti!” pamit Niall. Ia lalu mendekatkan dirinya pada Venus dan mencium kening Venus lembut.

“Hati-hati,” ucap Venus sesaat setelah Niall mencium keningnya. Niall mengangguk dan tersenyum pada Venus.

***

Venus memasuki flat tersebut dengan perasaan aneh. Entah mengapa semua ini benar-benar membingungkannya disatu sisi Venus senang karena mimpinya menjadi kenyataan meskipun ini bukan benar-benar nyata tetapi setidaknya Venus senang dan di sisi lain semu benar-benar membingungkan seolah-olah Venus hilang ingatan karena tidak ingat apa-apa dengan kehidupannya sebagai pacar Niall.

Venus merebahkan tubuhnya di sofa ini adalah hari pertama bersama Niall menyenangkan sekali meskipun banyak hal yang membingungkan. Venus terbangun ia lalu mencari-cari kalender dan terdapat kalender yang menempel di dinding kamarnya. Hari ini adalah tanggal 19 Juli hari pertama bersama Niall Horan. Venus mengambil spidol merah yang tergeletak di meja belajar lalu menyilang kalender tanggal hari ini. Ia harus benar-benar menikmati waktunya karena berarti sekarang ia tidak mempunyai banyak waktu yang tersisa yaitu tinggal 29 hari lagi.

***

Maaf ya baru sadar chapter sebelumnya banyak typo dan males benerin dan lagi chapter ini rada2 absurd juga banyak typo soalnya gak tau deh pada gak bisa buka udah gitu jadi tanda bacanya berantakan dan mager benerin. Oh ya kalau udah baca dan suka sama cerita ini jangan lupa vote dan comments it means a lot to me. Thanks<3

30 Days With You // Niall HoranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang