2

2 0 0
                                    


Hidup tak seindah angan, bagaikan mimpi meraih bulan





.

" Kezra selamat, kami sangat bangga padamu " kepala sekolah memeluk kezra dengan erat, menyalurkan rasa bangga yang dirasakan " untuk sekian kalinya kamu membuat sekolah bangga dengan prestasi yang kamu buat "

"Hanya itu yang bisa saya lakukan untuk sekolah pak" ucap kezra dengan senyum tipis

Olimpiade internasional yang dilakukan beberapa waktu yang lalu, kezra bersyukur bisa berhasil menjadi juara pertama. Inilah yang diinginkannya, dengan begini kezra bisa masuk universitas yang diinginkannya dengan mudah. Dari semua sekolah yang ada di Indonesia sekolahnya berhasil masuk daftar yang diikut sertakan.

Berbulan-bulan kezra menyiapkan diri untuk olimpiade itu, belajar dan belajar yang terus ia lakukan. Jam pelajaran kosongpun kezra gunakan untuk belajar, tidak ada waktu yang terlewatkan atau terbuang sia-sia. Dan sekarang perjuangan kezra telah membuahkan hasil.

Kezra tersenyum melihat sertifikat dan piala yang dipegangnya. Melihat banyak orang pintar dari berbagai Negara yang terpilih ikut bersaing dalam olimpiade ini, berkumpul menjadi satu, bersama untuk menjadi pemenang dan membanggakan negaranya.

"Kezra!"

"Ya pak"

"Orang tuamu ada disini?, bapak ingin mengucapkan selamat kepada mereka"

Kezra terdiam, selalu pertanyaan itu, orangtuanya tidak mungkin datang, mereka bahkan masih ingat atau tidak bahwa mereka mempunyai anak bernama kezra giotama mahendra.

"Kezra"

"Orangtua saya tidak bisa datang, beliau masih ada pekerjaan penting yang harus dikerjakan, mohon dimaklumi pak" ucap kezra dengan senyum palsu

"Begitu, tolong sampaikan ucapan selamat dari saya ya zra" ucap bapak kepala sekolah sambil menepuk bahu kezra dengan senyum.

Kezra melihat kepergian kepala sekolah dalam diam. Hidupnya tak seindah anak-anak yang lain, dengan orangtua yang selalu ada untuk menemani, menghawatirkan anaknya saat mereka terluka, menenangkan anaknya bahwa semua akan baik-baik saja dan akan selalu memberikan dukungan dan semangat. Itu hanyalah angan yang pernah kezra miliki, bagaikan ingin meraih bulan tapi tak pernah sampai.

.

Sampai didepan rumah kezra menghela napas. Membuka pintu besar yang ada didepannya kezra segera melangkah dengan cepat, ingin segera sampai ke kamarnya.

Pemandangan yang selalu tersaji saat ia pulang terkadang membuatnya iri, kezra tidak munafik, meskipun kezra sudah besar tidak mengubah fakta bahwa kezra juga ingin merasakan kehangatan keluarga bersama saudara-saudaranya yang lain. Tapi apa yang bisa kezra lakukan. Sekeras apapun kezra menutupinya ia masihlah seorang anak yang membutuhkan kasih sayang orang tua.

Kasur yang dingin tempat yang tepat untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah, sudah beberapa hari kezra tidak merasakan nyamannya tempat tidur, kamar sederhana dengan nuansa biru dan putih. Mata sekelam malam itu mulai menutup, mengistirahatkan tubuh yang lelah dari aktifitas yang dilakukan. Melupakan kebiasaannya mandi sebelum tidur.

Tbc

Kenzia6

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Because I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang