"Kak caa! Bangunn buruu! Udah mau jam 6 nih!" teriak seseorang dari luar kamar milik Vanesha.
"Ishhh, ganggu aja tuh anak orang lagi mimpi ketemu jodoh gue juga." sungut Vanesha. "Iya dek! Udah bangun nih!" lanjutnya.
"Buru mandi, ditunggu di bawah. Kan ntar berangkat bareng papah! Motor kak ca masih di bengkel." teriak Syahla, adik dari Vanesha.
"Ah iya motor gue." gumam Vanesha. "Iyaa dek! Bawel amat lu!"
Segera Vanesha mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi di kamarnya.
***
"Pagi all." sapa Vanesha ceria sambil menuruni anak tangga satu persatu dengan hati-hati.
"Buruan makan nih kak. Bentar lagi papah mau berangkat." suruh mamah Vanesha.
"Lah? Kan masih jam 6 udah mau berangkat?" tanya Vanesha.
"Iya papah ada meeting pagi, jadi kamu cepet makannya ya."
2 menit kemudian.
"Kak ayo berangkat, papah udah ditungguin sama pak bos nih." ucap papah Vanesha.
"Lah baru aja makan pah. Ya udah deh di bekel aja." Vanesha mengemas sarapan nya pada tempat makannya lalu dimasukannya ke dalam tas.
"Mah kita berangkat! Assalamualaikum." pamit Vanesha, Syahla, serta papah Vanesha.
"Waalaikumsalam. Belajar yang bener ya, jangan main-main." jawab mamah Vanesha.
***
Setelah sampai di sekolahan, Vanesha segera berjalan memasuki kelasnya. Dan saat tiba di kelasnya, Vanesha melihat hanya beberapa orang yang baru datang.
Dan Vanesha juga melihat seseorang yang sedang menopang kepalanya pada lipatan tangannya di pojok kelas. Vanesha pikir orang itu -Arvind- sedang tertidur.
Vanesha duduk di bangkunya bersebelahan dengan bangku Tamara yang masih kosong.
Seketika dia teringat akan buku catatan biologi nya yang tertinggal di laci mejanya. Segera dia membuka lacinya tersebut dan melihat ada 2 batang coklat putih, kesukaannya. Serta seikat mawar berwarna putih juga, dan ada sebuah note kecil.
'Have a nice day :)'
Begitulah tulisan pada note tersebut. Entah siapa yang mengirimkan bunga dan coklat tersebut. Tapi Vanesha tetap mengambil nya sambil memasang muka bingungnya.
Karena bagaimana pun mood nya bertambah karena diberi coklat kesukaannya, apalagi gratis.
"Selamat pag-. Lah ca? Dari sape nih? Ciiee." Tamara datang sambil menyapa dan terpotong saat melihat Vanesha memegang bunga mawar putih tersebut.
"Gatau gue juga. Tadi pas gue buka laci nemu ini."
"Wahh! Ada yang suka sama lo diem-diem nii. dia ngasih tanda gitu ga siapa?"
"Ngga nih, dia cuma ninggalin note kecil ini."
"bener-bener misterius nih. Mau cari tahu?" usul Tamara.
"emm. Ngga deh, lama-kelamaan juga pasti nongol orangnya. Gak mungkin lah dia sembunyi-sembunyi terus."
"Eh Agatha! Baru dateng nih? Biasanya pagi dateng nya." ucap Tamara saat melihat Agatha datang 5 menit sebelum bel masuk dengan muka di tekuk.
"Berisik!" sungut Agatha sambil mendudukan badannya pada bangkunya.
Vanesha dan Tamara pun kompak menoleh kebelakang dengan tatapan bertanya-tanya. Seakan mengerti tatapan mereka Agatha pun bercerita dengan ogah-ogahan pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Infinity Love
Teen FictionInfinity love. Cinta yang abadi tidak hadir untuk dicari. Cinta yang abadi tidak hadir untuk di sia-siakan. Cinta yang abadi hadir jika terdapat ketulusan. Cinta yang abadi hadir jika terdapat keseriusan. Cinta yang abadi datang dengan sendirinya, j...