aku berkata dalam hati apakah aku hanya permainan semata, tak dihargai bagaikan malam tanpa bulan, iyaa mencoba kuat aku disini.
kukira ini hanya akan menjadi angin lalu yang tak datang kembali namun ini adalah angin puyuh yang selalu menerpa, dalam suatu hubungan memang tak bisa tanpa masalah namun datangnya setiap masalah terus menerus dalam hubungan adalah hal yang tidak lumrah.
aku sedang diluar kota denganya, kukira dia hanya sekedar lelah dengan perjalanan yang cukup jauh, tapi aku merasa seperti diperlakukan sebagai budak yang diam tanpa bisa membantah.
iyaa aku mencoba kuat untuk pertama kalinya, mencoba untuk tertawa walau hati terluka, luka pertama pun terjadi ketika aku tak memahaminya, bukan berarti aku tak mengerti.
" kamu kenapa ? " tanyaku dengan senyum
" bodo, sono lo gak ada gunanya " jawabnya dengan alis yang naik
yap, mencoba kuat untuk bertahan..
hari itu akhirnya aku hanya tidur di pinggir kasur tanpa adanya pelukan.
dihari berikutnya kukira masalah sudah tidak ada dan melupakan hal yang sebelumnya, tetapi ada saja yang dipermasalahkan, entah tentang sepatu atau pun kaos kaki .
seakan tak ada hal benar yang dilakukan olehku, dan baru saat ini aku merasakan dibentak oleh orang yang tersayang.
ini masih perjalan diluar kota, dikota orang lain pun tidak ada kemesraan didirinya.
aku yang lemah atau dia yang merasa diatas diriku.
dan luka pertama yang kudapat adalah tendang di bagian perut.
( luka dalam memang pedih, tak bisa hilang karena pelukan, tak berbekas bagai fisik tapi selalu menyakitkan untuk di ingat)
bersambung ....
karena cukup membuat luka dalam terus berlubang terlalu dalam ketika diingat terlalu perih selalu manangis tanpa alasan.
YOU ARE READING
Luka Dalam
Short StoryIni hanya sekedar luka tanpa bekas tapi tak akan bisa menghilang, membuat semuanya tak berarti, luka yang tak hanya membuat lemah pikiran tetapi hati. tidak perlu tahu siapa penulis ini. yang pasti penulis terluka tetapi tidak bisa disembuhkan karen...