Chapter 1. Candy Boy

144 14 8
                                    

Pagi ini Nayeon kesel banget. Udah mana sekarang hari senin, harus macet-macetan di kereta, orderan gojeknya di cancel 3 kali sama abangnya. Jadinya telat sampai Rumah Sakit. Untung aja tuh rumah sakit punya si Jisoo, sahabat Nayeon yang sekarang menjadi CEO rumah sakit sekaligus praktek sebagai dr. Anak di rumah sakitnya sendiri. Terhitung setelah lulus S1 farmasi, sudah 3 tahun Nayeon berdedikasi menjadi Purchasing. Persahabatan Nayeon dan Jisoo sengaja di rahasiain, takut ada kesenjangan sosial sih kalau kata mereka.

Sehari hari Nayeon berangkat kerja naik kereta dan nyambung lagi naik gojek. Sebenernya bisa aja Nayeon bawa motor, tapi Nayeon belum punya sim. Dan stnk miliknya belum ditebus karna baru ditilang bulan kemarin.

Pukul 8.45 WIB Nayeon baru sampai rumah sakit. Setelah membayar gojek, dengan terburu buru Jennie berlari kecil ke arah office untuk absen sambil sesekali menyapa orang ia kenal.

Seorang wanita berlipstik nude menyapa Nayeon ramah.
"Nayeon? tumben telat?" Ujar si wanita berlipstick nude.

Nayeon menempelkan Id card ke arah absensi, setelah bunyi "PIP" ia menempelkan sidik jarinya dan tampak lah identitas dirinya di layar monitor. Tanda kalau absensinya berhasil.

"Iya nih Jen, Gojek aku di cancel mulu!" balas Nayeon sambil menggerutu.

"Makanya bawa mobil aja atuh Nay. bisa rontok mobil lo ga dipake pake." ujar Jennie sambil ketawa. Jennie ini Apoteker, tapi karna seumuran Nayeon dan Jennie sepakat menghilangkan keformalan antara atasan dan bawahan.

"Yeh Jen. rumah aku di bekasi. Mau sampe dzuhur yang ada aku bawa mobil. Macetnya itu loh.." Mereka berjalan beriringan menuju ruangan. Jennie membuka pintu ruangan. Tumpukan infus dan alkes menyambut mereka serta 2 orang pria dengan senyuman ngeselinnya.

"Rejeki apa kita ya pagi pagi udah dapet pemandangan seger gini. Calon ibu dari anak anakku bisa akur." Ini yang ngomong si Jakson, anak gudang yang sok ganteng kerjaanya emang ngebanyol dan gombalin Nayeon sama Jennie sebagai sisa wanita di divisi gudang yang kebanyakan laki-laki.

Jennie sih melengos aja ke meja kerjanya, soalnya udah pusing mau nyelesaiin tugas dari Seulgi.

"Tumbenan Nayeon rambutnya di kuncir. Biasanya juga digerai awut-awutan kaya Uchiha Madara." Ujar Jackson cengengesan nyebelin.

"Elah Jack, palingan juga belom mandi takut kutunya pada jatoh makanya di kuncir." Yang nyamber ini si Bambam.

Nayeon cuma bisa salawatan dalam hati sambil menghela napas. Tanpa perduliin duo pedang nayeon ngambil buku defecta dan mencatat barang apa aja yang sekiranya kosong.

Nayeon dan Jackson cuma beda setahun, kalau sama Bambam beda 2 tahun. Nayeon juga bingung kenapa Bambam bisa songong sama dia. Palingan ketularan Jackson sih.

"Masih pagi jangan ngeselin apa. Gue cubit ya empedu lu berdua!" Ujar Nayeon kesel.

"Ampun dah mbak Nayeon kalo lagi galak kaya kelinci kesurupan. Ayo Jack kita anter barang aja daripada kena semprot 2 nenek lampir." Ujar bambang eh bambam. Jackson nurut sambil ngangkutin RL dan alkes ke dalam troli. Siap mendistribusikan ke depo farmasi rawat jalan, dan farmasi rawat inap.

Jennie cuma geleng geleng kepala ngeliat bawahannya repot. Udah bukan menjadi rahasia kalau Jackson sama Bambam disatuin dinesnya yang ada bukannya kerja malah bikin senam perut. Ngelawak mulu kerjaannya.

*****

Perawan Tangguh (5)

Kang Seulgi : Ada dokter bangsal baru

Kim Jisoo : ya terus kenapa suketi

Im Nayeon: Hahahaha suketi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Shot thru the heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang