Capter 1

188 25 4
                                    

Here I come again. With new story and new genre. Hope you like it. Enjoy. Happy reading guys 😘😘 Typo alert!!!

~Author pov

Di sebuah pusat perbelanjaan yg ramai, terlihat seorang gadis tengah berdiri terdiam di depan sebuah toko buku. Gadis itu tampak menundukan kepala sambil memandangi tangan kanannya yg terkepal. Ia tampak menghembuskan nafas lelah sebelum mengambil langkah gontai memasuki toko itu.


Gadis dengan dres brukat berwarna biru navy tersebut mengedarkan pandangannya pada setiap rak yg ada. Perlahan tapi pasti akhirnya ia mendaratkan pandangannya pada rak buku novel terjemahan dengan genre thriller kesukaannya. Perlahan jemari lentiknya menelusuri jejeran buku itu mencoba mencari judul yg dapat menarik minatnya. Hingga lima belas menit berlalu ia belum menemukan satu pun judul yg bisa memunculkan hobi membacanya memuncak. Ia hanya beberapa kali mengambil lalu mengembalikan buku itu ke tempat semula dengan wajah yg mulai terlihat semakin bosan.


Saat ia baru saja mengembalikan satu buku lagi dan mulai menelusurkan jemarinya pada pinggiran rak, tanpa sengaja kulitnya bersentuhan dengan sesuatu yg dingin dan membuatnya terlonjak kaget dengan menarik tangannya cepat. Segera ia palingkan pandangan ke samping kirinya yg bertabrakan langsung dengan netra lain yg menatapnya tajam.


Sesaat ia terdiam seolah terbius dengan netra yg memendangnya tanpa berkedip. Detik berikutnya ia berkedip terus menerus berusaha menyadarkan dirinya sendiri dari mode terpesonanya sesaat itu sambil memalingkan wajah ke arah lain.


"Ah maaf, silahkan" ucapnya pelan sambil menundukan kepala dan mulai melangkah mundur berusaha menghindari suasana canggung yg tercipta. Baru beberapa langkah ia menjauhi tempat itu, sebuah suara yg terdengar begiitu merdu menyapa pendengarannya dan berhasil menghentikan langkahnya.


"Tunggu sebentar" ucap pria di belakangnya. Dengan ragu, perlahan gadis itu memutar tubuhnya kembali menghadap sosok pemilik netra yg mempesona itu sekali lagi.

"Ne ?" tanyanya ragu.

"Ehm itu, apa kau.. ehm kebetulan juga.. merasakannya ?" tanya pria itu gugup dengan sebelah tangan menyentuh tengkuknya sendiri.

"Ne ? Merasakan apa ?" tanya gadis itu bingung dengan mata membulat lucu yg membuat wajah cantiknya terlihat begitu menggemaskan.

"Ah hahaha tidak, bukan apa-apa. Lupakan saja. Oh iya, ku rasa tadi kau menginginkan buku ini. Ambilah, aku bisa membelinya lain kali" ucap pria itu sopan sambil menyodorkan sebuah novel yg cukup tebal dengan rona merah samar di keduah pipinya yg putih.

"Ah ne, kamsahamida" ucap gadis itu dengan ragu menerima buku yg di berikan padanya. Bukan apa-apa, hanya saja tadi ia tidak berniat mengambil buku apa pun dan hanya sekedar membaca sinopsis singkat di balik beberapa novel yg ia lihat.

"Pilihan yg bagus, aku sudah membaca sinopsis dan pendapat orang-orang yg sudah membacanya. Ceritanya benar-benar menarik" ucap pria itu lagi memulai pembicaraan.

"Ah iya, buku ini memang cukup populer" balas gadis itu setelah membaca judulnya dan mengutuk dalam hati karena buku itu merupakan salah satu novel favorit yg sayangnya sudah ia khatamkan 3 kali dan sudah tersimpan rapi di rak buku kamarnya. Ya, ia sudah memiliki buku itu sejak lama dan pria di hadapannya baru saja mempromosikan padanya.

"Ehm, kalau begitu aku permisi" ucap gadis itu pelan berusaha menyudahi pertemuan tak sengaja dengan suasana canggung yg begitu kentara.

"Ah iya, silahkan. Maaf membuang waktumu" ucap pria itu lagi dengan ekspresi menyesal dan (kecewa ?), ah mungkin itu hanya perasaan gadis itu saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

In TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang