09

9.4K 689 153
                                    

"Ck, dasar tidak tau diri! Bagaimana bisa mereka melakukan itu di apartemen ku!"

Jeno memutarkan bola matanya malas, pasalnya sudah hampir setengah jam ia melihat Renjun berjalan mondar mandir di ruang tengah rumahnya nya.

Iya, Jeno menarik Renjun ke rumahnya karena tempat mana lagi yang dekat selain rumahnya

"Berhenti Renjun!" ucap Jeno tegas

Renjun menghentikan kegiatannya lalu berbalik mengarah Jeno "Bagaimana bisa aku berhenti, sedangkan mereka berdua asik asikan bercinta di rumah ku!"

"Yamau bagaimana lagi, toh sekarang sudah tidak ada gunanya lagi kau marah marah"

"Huhh awas saja mereka itu, akan ku suruh membelikan ku sofa baru"

"Kenapa? Kenapa harus membelikan mu sofa baru?" tanya Jeno mengerutkan keningnya

"Kenapa kau bilang" Renjun mendelikan matanya, seolah tidak setuju dengan pernyataan Jeno "TENTU SAJA KARENA SPERMA MEREKA!!"

Jeno menutup kedua kupingnya, sedikit mendesis pelan agar tidak didengar Renjun. Matanya menangkap Renjun yang sudah duduk diam sambil memijat pelipisnya

"Hei, jika ingin tidur disebelah sana" ucap Jeno menunjuk ke salah satu pintu menggunakan dagunya

Tanpa melihat Jeno, Renjun langsung melangkah memasuki salah satu ruangan yang ada di sana

"Pffttt-"

"YAKK LEE JENOO!!" teriakan Renjun menggema di ruangan itu. Oh bukan, lebih tepatnya di seluruh ruangan yang ada di Rumah Jeno

"KAU MENYURUHKU TIDUR DI KAMAR MANDI EOHH?!!"

"Siapa yang menyuruhmu tidur di sana? Aku kan sudah menunjuk ke arah sana" bela Jeno pada dirinya, sambil menunjuk pintu berwarna putih

Renjun menghentakkan kakinya lalu berjalan dengan wajah yang merah padam ke arah pintu putih yang di tunjuk Jeno

"Salah siapa tidak melihat ke arah ku" Jeno bergumam saat Renjun sudah masuk ke kamarnya

.

"Eughhh~"

Renjun terbangun dari tidurnya, mengucek matanya yang masih terpejam. Renjun membelakan matanya saat dirasakannya ada hembusan nafas yang menerpa wajahnya

Renjun tambah membembelakan matanya saat ia tau milik siapa hembusan nafas tersebut

"J-Je-Jeno" tangan kiri Renjun terangkat memindahkan tangan Jeno yang semula berada di pinggangnya. Setelah selesai dengan urusan 'memindahkan tangan' Renjun kembali mengangkat tangan nya lalu ia arahkan telapak tangannya ke arah kening Jeno

"Satu..dua..tii

gaaaaa,



YAK LEE JENO MENYINGKIR!!"

Teriak Renjun pas dimuka Jeno, tangan yang ia arahkan di kening Jeno didorongnya sampai kepala Jeno terdorong kebelakang, bahkan sampai terdengar bunyi 'kreek'

Renjun turun dari kasur lalu dengan segera ia mengambil langkah seribu meninggalkan apartemen Jeno, meninggalkan Jeno yang tengah merintih kesakitan sambil memegangi lehernya

"Apa terlalu berlebihan? Pasti sakit sekali" menutupi wajahnya yang memerah entah karena apa, Renjun terus bergumam meruntuki perbuatan yang ia lakukan beberapa detik tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MINE. ~ (NoRen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang