Dua

10 1 0
                                    

Tangannya sudah tak sekuat dulu
Kakinya tak lagi kokoh menahan beban tubuh
Usia senja sudah mendekati
Mungkin hanya tinggal menghitung hari

Waktu demi waktu telah terlewati
Asam manis pahit telah ia cicipi
Hingga terbentuklah sebuah memori
Yang tak dapat dihitung jari

Senyummu bagai candu
Menemani setiap malamku
Tawamu bagai waktu
Yang berputar selalu

Surga ada di kakimu
Tapi Engkau tak percaya itu
Bagimu Engkau hanya utusan
Mendapat tugas untuk dijalankan

Kini tinggallah aku
Menggantikan semua peran
Mengambil alih tanggung jawab
Membahagiakan sisa hari tuamu

Terimakasih dan maaf
Hanya sebuah kata singkat
Memiliki makna tersirat


Surakarta, 25 Juli 2018

Sajak-Sajak Sya-SyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang