MS ENTERTAIMENT

35 18 1
                                    

**

Hari demi hari ku lewati,

berbagai rintangan ku hadapi.

Aku terus mencoba

tanpa ada keluhan yang selalu berdetuk dihatiku.

Aku selalu mencari-cari kesalahan yang pernah ku hadapi untuk ku perbaiki di masa yang akan datang.

***

Aku pun mulai hidup baru di sebuah kota kecil yang bernama Dangelo.

Disana aku tinggal seorang diri di sebuah rumah kecil yang berdekatan dengan apartemen besar dimana-mana.

Seperti koin yang diapit dengan 2 lembar uang kertas.

Aku bekerja sebagai pengantar surat disebuah kantor yang juga tidak terlalu besar.

Dan hanya dimodali dengan sepeda untuk mengantar surat ke tempat tujuan.

Suatu hari,aku diberi tugas untuk mengantar surat ke sebuah gedung yang terletak di kota sebelah.

Tapi aku tidak bisa mengantar surat tersebut karena tempatnya terlalu jauh.

Kemudian salah satu teman kerjaku menghampiriku,yang juga keluar dari ruangan yang sama denganku .

"Hai bro,lu mau ke kota sebelah ya..??Kalau gitu lu nebeng aja sama gue,soalnya gue juga mau kesana." ujarnya dengan merangkul bahuku.

"Nggak ngerepotinkan?? kalau gitu boleh deh,thanks ya udah nawarin tumpangan ke gue "

"Ya bro,santai aja..." ucapnya sambil mengibaskan tangannya kearahku.

***

Keesokan hari,aku berangkat terburu-buru,sampai- sampai tali sepatuku belum terikat.

Setelah sampai,

aku menunggu teman kerjaku yang datang dengan nembawa mobil box yang berisi surat-surat yang akan diantarkan ke kota sebelah.

Akhirnya,dia datang dan memberhentikan mobilnya di depanku.

"Hai bro,lo jadikan ke kota sebelah.Kalau jadi lo duduk di sebelah gue,ya.Soalnya di belakang kagak ada kursi" ucapnya dengan mulut terbuka lebar.

"lo ada-ada aja" balasku dengan menggeleng-gelengkan kepalaku.

Beberapa jam kemudian,akhirnya kami sampai di kota tersebut.

Kota ini diisi dengan gedung-gedung besar yang lebih besar daripada apartemen disebelah rumahku.

Orang-orang juga sibuk pergi belajar dan bekerja.Tanpa menghiraukan orang disekitarnya.

Dan taman yang tertata rapi dengan kolam air terjun yang dikelilingi oleh kawanan burung merpati.

Kota ini seperti kota impianku dimasa depan.

Akupun segera mengantarkan surat.

Tapi....

Karena aku baru pertama kali di kota ini,aku pun meminta bantuan kepada seseorang untuk menunjukkan jalan ke gedung tersebut.

"Maaf mengganggu,Apakah kamu tahu tempat ini?"ujarku dengan menunjukkan kertas yang bertulisan jalan gedung tersebut.

"Ohh gedung ini...saya tahu,biar saya antar kamu kesana,saya juga mau kesana."balasnya dengan menawarkan tumpangan seperti yang ditawarkan oleh teman kerjaku.

"Hhmmm...terima kasih,maaf merepotkan"ujarku dengan senyum sampai kemata.

Aku pun sampai di tempat tujuan.

"Ahhh...akhirnya sampai juga.Terima kasih ya telah mengantar ku."ucap ku dengan menghelakan napas.

"Sama-Sama" balasnya dengan melambaikan tangannya.

Nama gedungnya

"MS Entertainment"

Aku pun masuk kedalam gedung tersebut dan langsung menemui resepsionis.

"Maaf menggagu,saya kesini mau mengantarkan surat ini." ucapku dengan menunjukkan surat kepadanya.

"Coba saya lihat!!

Oh surat ini,kamu bisa mengantarkannya di lantai enam.Dari sini,kamu bisa naik lift,terus belok ke kanan dan lurus." balasnya dengan menunjukkan jalan dengan memainkan tangannya seperti petunjuk arah jalan.

"Terima kasih,mbak" balas ku dengan bergegas berjalan menuju lift.

Tokk...Tokk....Tokk...

"Silahkan masuk" ucap seseorang dari dalam ruangan tersebut.

Aku pun membuka pintu,dan segera masuk ke dalam ruangan tersebut.

"Maaf menggangu,pak.Jadi kedatangan saya ke sini untuk mengantarkan surat ini."ujarku dengan gugup ditambah dengan keringat yang mengalir dari atas kepala.

"Ohh....jadi kamu orangnya.Baguslah kalau kamu sudah datang!" balasnya dengan mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Mksdnya,pak??"aku terdiam dengan raut muka bertanya-tanya.

"Hhmmm....ternyata dia tidak memberitahumu.Sebenarnya dia sengaja menyuruhmu mengantarkan surat itu ke sini."ujarnya sambil sedikit mengangkat bibirnya keatas.

"Kenapa,pak?" aku terkejut dengan mata yang terbelalak.

"Ceritanya panjang.......,saya singkat saja.Jadi,selama kamu bekerja disana,bos kamu selalu memperhatikan kamu.Katanya kamu sering nyanyi dan latihan dance waktu jam kerja.Dia juga bilang kalau suara kamu juga tidak kalah bagus dibandingkan penyanyi terkenal."ujarnya sambil melebih-lebihkan potensiku.

Aku pun tersenyum malu dan bertingkah seperti kukang di siang hari.

"Baiklah,sekarang perkenalkan dirimu ?"ujarnya sambil memainkan pena yang ada di atas meja.

"Nama saya Farren.Umur 18 tahun.Saya anak tunggal dan kedua orang tua saya sudah meninggal.Dan saya tinggal di sebuah rumah kecil yang diapit oleh dua buah apartemen besar."

"Coba sekarang kamu tunjukkan bakatmu kepada saya!!!"

Aku pun mulai bernyanyi.Aku menyanyikan salah satu lagu dari Rain.

"Wahh....suara kamu benar-benar bagus.Apakah kamu bisa bernyanyi sambil dance??"ujarnya sambil memberikan applause kepadaku.

"Bisa,pak" jawabku dengan semangat yang membara seperti api yang membakar kayu sampai menjadi debu.

Aku langsung bernyanyi dan dance.

Kemudiann...

"Maukah kamu menjadi idol dan traine di perusahaan saya??" ujarnya sambil menawarkan pekerjaan baru kepadaku.

"Wahhh...serius,pak?? Saya mau Pak...saya mau sekali.

Tapi pekerjaan saya yang sekarang,Pak"balasku dengan hati yang riang dicampur sedih.

"Saya sudah membicarakannya kepada boss kamu.Dia sudah setuju,jadi kamu tidak perlu khawatir lagi."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 24, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MiracleWhere stories live. Discover now