chapter 1

1.7K 103 16
                                    


Jennie Kim

Yeoja cantik, sexy dan pekerja keras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeoja cantik, sexy dan pekerja keras. Dia tinggal sendiri di salah satu apartement. Dia bekerja di salah satu perusahaan ternama di korea baru2 ini. Dia menjabat menjadi sekretaris. Pagi ini dia tengah bersiap2 memakai pakaian kerjanya. Setelah selesai ia pun menyempatkan untuk sarapan walaupun hanya sarapan sepotong roti dan segelas susu saja. Setelah selesai dia pun langsung bergegas menuju kantor tempat dia bekerja.
Kini dia tengah menunggu bus di halte. Dengan sabar dia menunggu bus itu datang tapi sudah hampir 20 menit namun bus yang dia tunggu tak kunjung datang,  dia mulai resah sembari melirik arlogi yang bertenger di tangannya. Dia pasti akan terlambat jika menunggu lebih lama lagi. Dia berdiri dan mencoba mencari taxi namun langkahnya terhenti saat seseorang bersepeda motor telah parkir tepat didepannya. Jennie mengerutkan keningnya melihat wajah seseorang yang tertutupi helm. Tak lama seseorang itu membuka helm nya lalu tersenyum menatap Jennie.
"Lice!! " kaget Jennie saat mengetahui seseorang itu adalah orang yang dia kenal.

Lalice Manoban

Pria Tampan berdarah Thailand

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria Tampan berdarah Thailand. Dia Tinggal seorang diri di korea ini karena memang keluarganya berada di thailand. Dia tipe pria baik, murah tersenyum dan playboy.  Banyak orang mengatakan jika Lice adalah pria bad boy,  dia selalu  bergonta-ganti wanita dan selalu mabuk-mabukan setip harinya.  Dia tidak memiliki pekerjaan, yang dilakukan setiap hari nya hanyalah bersenang2 dan menghambur2kan uang nya di club. Dia bisa hidup bahagia di korea juga karena orang tuanya selalu mengiriminya uang tanpa mengetahui kelakuan Lice yang sebenarnya. Benar2 pria bad boy
"Hai Jen,  kau mau kemana rapi seperti ini? " tanya Lice seraya tersenyum
"Aku ingin bekerja" ucap Jennie sembari melirik jalanan
"bekerja?  Bukannya kerjamu sip malam? " tanya Lice
"iya itu sip malam di kerja sambilanku tapi di kerja utama ku aku masuk pagi" ucap Jennie
"kerja sambilan? Apa kerja di bar kurang untuk memenuhi kebutuhanmu? " tanya Lice
"em sangat kurang, karena aku hanya sebagai pelayan yang menyuguhkan minuman saja bukan menyuguhkan tubuhku" ucap Jennie
"lalu kenapa kau tidak menjadi pelayan yang menyuguhkan tubuhmu saja?  Jika seperti itu pasti kau tidak akan kekurangan uang" ucap Lice seraya terkekeh
"yah kau pikir aku ini tak punya harga diri huh?  Sudahlah.  Aku harus pergi sekarang,  aku tidak mau terlambat" ucap Jennie Ketus
"haha hey ayo lah jen,  kenapa baru aku gituin saja kau langsung marah.  Aku hanya bercanda.  Kajja,  aku akan mengantarmu sampai di tempat kerjamu" ucap Lice menarik tangan Jennie yang hendak pergi lalu terkekeh
"ayo cepat, jika aku terlambat maka siap2 lehermu ku gorok" ucap Jennie yang sudah duduk di kursi belakang
"hehe baiklah" ucap Lice terkekeh lalu melajukan motornya.
Tak perlu waktu lama akhirnya mereka sampai di depan suatu gedung yang besar. Jennie langsung turun saat lice mematikan mesin motornya
"terima kasih lice,  aku tiba 2 menit sebelum bekerja. Kau memang pembalap yang handal" ucap Jennie tersenyum
"em tentu,  benar kau bekerja disini? "tanya Lice seraya menatap gedung itu dari bawah ke atas dan diangguki oleh Jennie.
"hebat juga kau bisa bekerja disini. Aku kira kau hanya bisa bekerja di bar saja" ucap Lice sementara Jennie hanya memutar bola matanya malas.
"Kim Corparations?  Sepertinya aku tidak asing dengan nama itu" ucap Lice yang melihat nama perusahaan tersebut
"em,  karna ini perusahaan besar jadi tidak heran jika kau tidak asing dengan namanya,  sudah ya. aku masuk dulu,  bye" ucap Jennie lalu pergi meninggalkan Lice
"dia terlihat berbeda saat bekerja di kantoran" ucap Lice geleng2 kepala seraya tersenyum dan pergi meninggalkan gedung tersebut.

Bad Boy Or Good BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang