Di kediaman keluarga oh yg tinggal di sebuah rumah yg terbilang sederhana dan terlihat damai.
Namun siapa yg menyangka tak pernah ada kata damai di rumah itu terlebih untuk si anak tunggal di rumah itu"SUDAH KU KATAKAN AKU TIDAK MENGAMBIL UANG ITU"teriak nyonya oh
"KAU BOHONG JELAS SEKALI AKU MELIHAT KAU MENGAMBIL NYA"balas tuan oh
"AKU MUAK DENGAN MU"teriak lembali nyonya oh dan pergi dari rumahOh sehun anak 10 tahun dari kedua orang yg tadi bertengkar itu hanya berdiam di kamar nya yg gelap dan tangan kanan yg memegan silet lalu ia menyayat kan silet itu ke tangan kiri hingga banyak darah yg mengalir
Tapi bukan nya menangis ia hanya menatap luka itu dengan pandangan kosong
Ia sudah sering mendengar kedua orang tuanya bertengkar tpi ia bisa apa ia hanyalah bocah kecil yg tak mengertiMaka ia sering menyakiti dirinya sendiri berharap kedua orang tua nya peduli bahwa dirinya ada dan membutuhkan mereka
Tapi nihil mereka bahkan tidak tahu jika sehun sering melakukan hal itu
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
7 TAHUN KEMUDIAN"Ya!oh sehun"seru kai yg tak lain adalah teman sehun
"Hm..apa"
"Bagaimana kalau hari ini kita bermain basket"
"Tidak aku malas aku ingin pulang"
"Ayolah satu ronde saja"
"Tidak nanti ibu ku marah kalau aku pulang telat...mianhae"sehun berlalu meninggalkan kaiSehun tidak pernah bercerita pada siapapun jika keadaan keluarga nya buruk
Beruntung ia bisa bersekolah karna ia pintar dan mendapatkan beasiswa"Aku pulang"ucap sehun
"Ya kau kemari"ucap sang ayah
Sehunpun mendekat ia berpikir ayah nya itu akan memberinya uang ternyata ia salahAyahnya itu pergi mengambil rotan
PLAK
"Gara2 kau ibu mu yg sialan itu mengambil semua uangku"PLAK
"Gara2 kau semua uangku habis"PLAK
punggung sehun di pukul beberapa kali oleh rotan itu dengan sangat keras
Sehun hanya menunduk dan menggigit bibir agar tidak mengeluarkan suara karna terlalu kuat menggigitnya mengakibatkan bibir nya berdarahSetelah puas ayahnya pergi entah kemana begitu pula sang ibu
"Ahh appo"keluh sehun dan pergi ke kamarnya
.
.
.
Sehun berjalan untuk mencari pekerjaan ia bertekad mencari uang yg banyak agar bisa hidup mandiri dan tidak akan peduli dengan kedua orang tua nyaTerdengar kejam memang tpi ia tidak peduli ia sudah lelah
Saat sudah lelah berjalan sehun menemukan lah sebuah cafe yg membutuhkan karyawan baru keberuntungan sekaliSehun pun memasuki cafe itu langsung di sambut oleh seseorang sepertinya itu manager cafe itu
Ia terlihat tidak terlalu tua tpi sehun harus bersikap sopan"Anyeonghaseo apakah cafe ini membutuhkan karyawan baru"
"Ya kami membutuhkannya dan kebetulan saya adalah managernya"ucap orang itu dengan lembut
"Kalau begitu apakah aku boleh berkerja disini aku sangat membutuhkanya""Di lihat dari wajah mu apa kau seorang pelajar"
"Ne aku masih SMA"
"Hmm baiklah kau bisa bekerja mulai besok"
"Kamsahamnida ...wahhh aku senang sekali"sehun girang sekali"nama ku luhan"ucap luhan dengan senyum yg sangat ramah dan terlihat menenangkan di mata sehun
"Namaku sehun sajangnim"
"Panggil aku hyung saja"luhan menepuk punggung sehun
"Ahh ne sajang..hyung hhee"sehun sedikit meringis karna luka nya di sentuh"Ehh weyo"tanya luhan khawatir
"Aniya gwenchana"elak sehun
Tiba2 ada yg menabrak punggungnya spontan sehun menjerit
"Ahkk awww appo"keluh sehun menunduk
"Sehun ssi gwenchana"
Sehun tidak menjawab ia hanya menunduk karna rasa perih
KAMU SEDANG MEMBACA
🌌Light🌆
Random"Pesanku untuk kalian tetaplah bersyukur untuk apa yg kau punya hari ini esok dan masa yg akan datang" -.sehun "Berbaik hati lah kepada siapapun maka kelak kau akan mendapat kan balasan nya" -.luhan "Sahabat akan selalu ada saat kau membutuhkan nya...