Mentari pagi tampak bersinar terang orang-orang nampak berlalu lalang dijalanan untuk beraktifitas,namun berbeda dengan gadis yang tengah meringkuk dibalik selimut tebalnya,ia masih saja terlelap padahal cahaya matahari sudah memasuki kamarnya melalui jendela kamar yang kini terbuka.
"Ya ampun! Kay bangun!!" Ucap wanita paruh baya dengan kedua tangan di pinggang.
Tidak ada tanda-tanda putrinya akan bangun. Tangan wanita paruh baya itu turun dan menarik paksa selimut yang sedang dipakai Kayra.
"Bunda!" Rengek Kayra kepada bundanya yang telah mengganggu tidur nyenyaknya.
"Cepat bangun! Mandi! Sarapan!" Ucap bundanya
"Bunda dan ayah tunggu dibawah" ucapnya sambil berlalu kebawah.
Dengan malasnya kaki jenjang putihnya menuruni kasur dan beranjak ke kamar mandi.Setelah beberapa menit Kayra mandi akhirnya ia turun kebawah dengan wajah segar dan duduk di samping abangnya yang bernama Vanno Faeyza Andreas
"Dasar kebo!" Ucapnya dengan nada meledek
"Iihh apasih lu juga kebo,palingan lu dibangunin ama bunda duluan,kalo gk dibangunin pasti sampe jam 12 masih molor!" Ucap Kayra
"Kalian apasih! Udah gede juga masih demen berantem" Ucap bundanya
"Iya bun,janji gk berantem lagi" Ucap Vanno
"Udah-udah ayah mau ngomong nih"
"Ngomong apa yah?" Ucap Kayra dan Vanno hampir bersamaan
"Kalian berdua minggu depan udah mulai sekolah!"
"Sekolah? Dimana?" ucap keduanya hampir bersamaan
"SMA Harapan."
"Aku sih ngikut aja,yang penting udah sekolah udah syukur banget" ucap Kayra
"Aku juga sama kayak Kay,ngikut aja" ucap Vanno sambil menyuap sepotong roti ke mulutnya.
Gua buat cerita nih cuma iseng-iseng doang yah,
. Sorry partnya gantung,soalnya otak gua udah mentok gk tau lagi harus gimana
KAMU SEDANG MEMBACA
Mortal
Teen FictionAku bahkan tak pernah menyalahkan mu atas terluka nya aku,hanya saja aku terlalu bodoh telah mempercayai mu untuk menjaga hati ku.