The Alpha

1.5K 111 69
                                    



Jauh didalam hutan pinus, sebuah kastil menjulang megah. Segerombol hewan berkuku tajam tengah mengelilingi kastil tersebut, membuat suara-suara riuh dengan auman dan geraman.

Bulan Purnama berpendar dengan lantang, menjadi sumber kekuatan bagi hewan kesayangan Dewi bulan itu. Mereka bergerombol menantikan sebuah karunia yang akan Dewi bulan titipkan pada mereka.


Aauuuu...


Auman keras terdengar dari dalam kastil, disusul auman lain dari luar kastil yang terdengar lebih riuh. Tak lama kemudian, sebuah tangis bayi terdengar ketika pintu kastil terbuka, menampakkan seorang lelaki tinggi bersama seorang bayi dalam gendongannya.

Bayi yang masih terlihat merah dengan rambut perak bak warna bulan yang tengah berpendar malam ini, membuat seluruh kumpulan serigala disana mengaum semakin keras, seakan ikut merayakan kelahiran bayi tersebut.

"Lihatlah rambutnya, perak, seperti warna bulan" seorang lelaki paruh baya membelai helaian perak itu. Berjengit secara tiba-tiba ketika jemarinya merasakan helaian bayi tersebut.

"Menakjubkan" memandang tak percaya pada bayi yang berada dalam gendongan sang ayah.

"Dia memiliki takdir yang hebat, akan memisahkan segala batasan, dan menjadi sebuah keajaiban"

"Apakah Elder?" tanya sang ayah dari bayi tersebut.

"Aku tak tau, ia memiliki takdir yang mengagumkan, layaknya kelahirannya yang disambut oleh bulan" ujar lelaki paruh baya itu, kembali membelai helaian perak sang bayi yang tengah menangis.

Dalam satu waktu dari wilayah Utara terlahir sebuah takdir yang sama, serigala yang terlahir dibawah cahaya bulan, memilik manik yang berpendar dengan warna yang berlainan. Biru yang melambangkan air dan hijau yang melambangkan alam. Surai legam yang berbalut kecoklatan layaknya tanah yang ia pijak. Unsur kehidupan menyatu didalamnya.

Dan di waktu itu pula, ramalan 7 abad yang lalu dimulai. Mengenai seorang Elder terkuat dalam sejarah. Ramalan mengenai kehancuran bangsa serigala dan keseimbangan dunia.

.

.

.

Ggrrr....

Sebuah iris bak pedang tengah mengincar seekor rusa hutan. Suara geramannya tertahan, tak kala rusa itu bergerak, namun sebuah cakar telah terlebih dahulu menanca pada sang rusa sebelum ia bergerak jauh. Giginya mengoyak dengan cepat leher rusa itu hingga kepalanya terlepas dari badannya dan menggelinding ke tanah. Suara tulang yang patah tak luput dari pendengaran, rusa itu kini tak berbentuk, perutnya telah terkoyak, memperlihatkan organ-organ yang kini dinikmati serigala berbulu hitam kecoklatan itu.

Aaauuu

Auman keras ia keluarkan dengan lantang, bersamaan dengan itu beberapa serigala muda muncul dari dalam hutan dan menghampiri rusa Malang tersebut.

Serigala dengan bulu hitam kecoklatan itu mundur, memberi ruang untuk serigala lain yang ikut memangsa rusa tersebut. Irisnya yang lain melirik jalan setapak dibelakangnya. Ia berjalan ke jalan itu, menghampiri seseorang yang berada dibalik pohon. Mendengus ketika mendapati seseorang yang tak asing di matanya.

"Pemimpin memanggilmu" ujarnya, tanpa menatap serigala disampingnya.

Serigala itupun sama tak pedulinya dengan lelaki tersebut, ia melenggang menjauhi lelaki itu tanpa melirik sedikitpun.

The AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang